Minggu, 16 Desember 2012

ASKEP PRENATAL


BAB I
PEMBAHASAN

A.    LATAR BELAKANG
Ø Kehamilan nerupakan masa masa perkembangan fetus yang berasal dr ovum yang telah mengalami fertilisasi (Guyton,1999)
Ø Kehamilan adalah saat terjadinya perubahan identitas dan peran bagi ibu,bapak dan anggota keluarga ( Hamilton,1995).
Ø Prenatal care merupakan perawatan anak sejak dalam kehamilan,kala I,II, persalinan dan bertujuan untuk memberikan kesempatan maksimal bagi ibu dan bayinya.
Ø Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan individuyaitu pada saat pembuatan telur pada ibu oleh spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
Ø Periode Prenatal merupakan periode persiapan, baik persiapan secara fisik, yakni pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun psikologis yakni antisipasi menjadi orang tua.
Ø Periode prenatal merupakan periode mempersiapkan diri baik fisik maupun psikologis untuk mencapai kehamilan yang sukses. Periode ini merupakan masa belajar intensif bagi orang tua dan individu yang dekat dengan mereka dan juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan persatuan keluarga.
Ø Kunjungan prenatal regular, yang secara ideal di mulai segera setelah ibu pertama kali terlambat menstruasi, merupakan kesempatan untuk memastikan kesehatan ibu hamil tersebutdan bayinya. Kunjungan prenatal direncanakan untuk mengikuti pertumbuhan dan prkembangan janin dan untuk mengindentifikasi kelainan yang dapat mengganggu proses persalinan normal.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang dimaksud dengan periode prenatal?
2.      Apa yang dimaksud dengan prenatal care?
3.      Ada berapakah masa – masa prenatal?
4.      Bagaiman adaptasi fisiologi saat masa prenatal?
5.      Bagaiman adaptasi psikologi saat masa prenatal?
6.      Apa tujuan dari perawatan masa prenatal?
7.      Bagaiman cara pemeriksaan fisik pada masa prenatal?
8.      Apa saja masalah – masalah pada masa prenatal?

C.     TUJUAN.
a.       Tujuan Umum.
·         Menjelaskan tentang periode – periode masa prenatal dan asuhan keperawatan pada masa prenatal?
b.       Tujuan Khusus.
·         Menjelaskan tentang periode prenatal.
·         Menjelaskan tentang masa – masa prenatal.
·         Menjelaskan tentang adaptasi fisiologi periode prenatal.
·         Menjelaskan tentang adaptasi psikologi periode prenatal.
·         Menjelaskan tentang tujuan perawatan periode prenatal.
·         Menjelaskan tentang pemeriksaan fisik pada periode prenatal.
·         Menjelaskan tentang masalah pada periode prenatal.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Periode Prenatal
Prenatal adalah sebelum kelahiran atau selama kehamilan (Maimunah,2005).
Prenatal Care adalah cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan individu  yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu oleh spermatozoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.

B.     Masa Prenatal dibagi menjadi 3 yaitu :
1.        Masa Zigot
sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin yang telah masak. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi bayi.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.

2.       Masa Embrio
Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri – ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai terbentuk. Umumnya denyut jantung janin dapat direkam pada minggu ke 12. Pada minggu ke 16 sistem musculoskeletal sudah matang dan  mulai minggu ke 28 janin bias bernafas. Minggu ke 32 janin mulai dapat menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor, dimana pada minggu ke 38 badan janin akan mengisi selurung rongga uterus. ( Wiknjosastro, 2005 hal.56 ).

3.       Masa  Janin
Masa janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga hingga lahir. Masa ini ditandai dengan penyempurnaan organ yang sudah terbentuk pada masa embrio serta pertumbuhan tubuh yang cepat.
Pada masa janin, pertumbuhan kepala relatif lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lainnya. Pada bulan ketiga, kepala kira-kira setengah dari PPB (panjang puncak kepala-bokong). Mata yang awalnya menghadap ke lateral menjadi terletak di permukaan ventral, dan telinga mendekati letak definitifnya di samping kepala. Gelung-gelung usus yang menimbulkan herniasi fisiologis pada minggu ke-6, telah masuk kembali ke dalam rongga perut pada minggu ke 11. Pusat-pusat osifikasi primer terdapat di tulang-tulang panjang dan tulang tengkorak pada minggu ke-12. Selain itu, alat kelamin luar telah berkembang sehingga dapat dilihat melalui pemeriksaan USG. Pada bulan keempat dan kelima, janin memanjang secara cepat dan PPB telah mencapai setengah dari panjang total bayi baru lahir. Janin dibungkus oleh rambut halus yang disebut lanugo.
Pada bulan keenam, kulit janin nampak kemerahan dan keriput, disebabkan oleh tidak adanya jaringan ikat di bawah kulit. Beberapa sistem sudah dapat berfungsi, namun sistem pernapasan dan sistem saraf pusat belum berdiferensiasi dengan baik, sehingga pada bayi yang lahir prematur sulit untuk bertahan hidup. Selama paruh kedua kehidupan dalam rahim, berat badan banyak bertambah khususnya selama dua bulan terakhir (mencapai setengah dari berat badan cukup bulan). Selama dua bulan terakhir, janin memperoleh kontur yang membulat karena adanya endapan lemak di bawah kulit. Menjelang akhir kehidupan dalam rahim, kulit dibungkus oleh zat lemak keputih-putihan (verniks kaseosa) yang terbentuk dari produk sekresi kelenjar sebum. Bulan kesembilan, kepala mendapat ukuran lingkar terbesar dibandingkan dengan lingkar bagian tubuh yang lain. Pada saat lahir (266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan), berat janin sekitar 3000-3400 gram, PPB sekitar 36 cm, PPT (panjang puncak kepala-tumit) sekitar 50 cm, dan lingkar kepala sekitar 34 cm. Ciri seks sudah jelas.

Umur kehamilan
Panjang fetus
Pembentukan organ
4 minggu
7,5 - 10 mm
Rudimental mata, telinga dan hidung
8 minggu
2,5 cm
Hidung, kuping, jari-jemari mulai di bentuk. Kepala menekuk ke dada.
12 minggu


9 cm


Daun telinga lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai terbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.
16 minggu

16-18 cm

Genitalia eksterna terbentuk dan dapat di kenal, kulit tipis dan warna merah.
20 minggu

25 cm

Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala dan rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit.
24 minggu
30-32 cm
Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar. Bila lahir, dapat bernapas tapi hanya beberapa jam saja.
28 minggu
35 cm
Kulit warna merah di tutupi verniks kaseosa. Bila lahir, dapat bernapas, menangis pelan dan lemah.
32 minggu
40-43 cm
Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti orang tua dan kecil.
36 minggu
46 cm
Muka berseri tidak keriput. Bayi premature.
40 minggu
50-55 cm
Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ baik.

Perkembangan Bentuk Janin

Gambar
Keterangan

JANIN PADA BULAN KE-3
Pada akhir bulan ketiga, panjang tubuh janin mencapai kira-kira 3 inci (7,62 cm) dan berat badan kira-kira 1ons. Lengan, hasta dan jari-jarinya, serta kedua kaki dan jemarinya sudah ada, sedangkan kuku mulai terbentuk. Demikian pula bagian luar telinga sudah ada pada fase ini. Pangkal gigi pun mulai terbentuk pada tulang rahang yang kecil, dan organ-organ sex yang bagian dalam sudah mulai tumbuh.

JANIN PADA BULAN KE-4
Pada fase ini, detak jantung janin sudah dapat terdengar dengan menggunakan alat khusus (dopller). Kepala yang bersambung dengan bagian tubuh lainnya menjadi bertambah besar pada bulan keempat, dan panjang janin akan segera bertambah.
Pada akhir bulan keempat, panjang tubuh janin akan mencapai kira-kira 7 inci 917,78 cm) dan berat badannya mencapai 4 ons. Ia sudah memiliki rambut, alis dan bulu mata, serta mulai mengisap ibu jari tangannya.

JANIN PADA BULAN KE-5
Sepanjang bulan kelima, berat badan janin berkisar pada 1/2 hingga 1 pon (0,24 hingga 0,45 kg) dan panjang tubuhnya antara 10 hingga 12 inci (25,4 hingga 30,5 cm). Otot-ototnya sudah mulai berfungsi, sehingga ia senantiasa bergerak. Biasanya pada bulan kelima ini gerakan janin jelas dapat dirasakan oleh ibunya.

JANIN PADA NULAN KE-6
Panjang tubuh janin berkisar antara 11 hingga 14 inci (27 hingga 35,5 cm) dan berat badannya antara 1,5 hingga 2 pon (0,67 hingga 0,9). Kulitnya mengerut dan berwarna kemerahan, serta dilapisi sejenis pelindung yang disebut Vernix Caseosa

JANIN PADA BULAN KE-7
Selama bulan ini janian terus tumbuh dan bergerak.Apabila pada bulan ini janin lahir maka masih dapat hidup, akaN tetapi harus dibantu dengan alat-alat pembantu dan dampak lain dari kelairan janin pada bulan ini adalah keadaanya masih lemah dan bayi BBLR (Berat badan bayi lahir rendah), sehingga harus di hangatkan kedalam incubator agar suhu badan bayi bias mencapai suhu yang normal.
JANIN PADA BULAN KE-8
Pada bulan ini janian sudah menjadi lebih panjang dan lebih gemuk keadaannya. Panjang tubuhnya mencapai 18 inci (45,7 sampai 5 pon atau 2,27 kg). Apabila janin lahir pada fase ini, peluang untuk hidup lebih besar, karena pertumbuhanya relative sempurna.

JANIN PADA BULAN KE-9
Sepanjang bulan ini janin akan terus tumbuh dan pada akhir bulan ini berat badan janin umumnya berkisar antara 7 hingga 7,5 pon (3,18 hingga 3,40 kg) dan panjang tubuhnya sekitar 20 inci 50 cm. Kulitnya masih dilapisi cairan pelindung (liquor Amnion). Posisi janin berubah sebagai persiapan untuk lahir dan mulai turun kebawah dengan kepala berada pada bagian bawah dan janin sudah siap untuk dilahirkan.







C.     Adaptasi Fisiologis dan Psikologis trimester I - III
1.      Adaptasi Fisiologis
a.      Trimester I
·         Vagina dan Vulva
Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampat lebih merah, agak kebiruan (livider).Warna portio pun tampak lividae.
Hormon  kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalihan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertrofi otot polos dan pemanjangan vagina. Deskuamasi sel-sel vagina yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi ostrogen. Sel-sel  yang tinggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan yang disebut leukore. Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina, khusunya jamur.Diet yang mengandung gula dalam jumlah besar dapat membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk infeksi jamur.

·         Servik uteri
Sernik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen.Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat.Jaringan ikat pada servik ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnmya suplai darah maka konsentrasi servik menjadi lunak yang disebut dengan tanda goodell. Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan  edema dan kongesti panggul. Akibanya Uterus, servik dan itmus melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan, perlunakan ithmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan dselama tiga bulan pertama.

·         Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, heperplasia(produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru), dan hipertrofi (pembesaran serabut otot) dan jaringan fibroelastis yang sudah ada) dan perkembangan desidua. Hipertrofi otot polos uterus, dan serabut-serabut kalogen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan beratm,  bentuk dan posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastic, fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda McDonal.Setelah  minggu ke delelapan korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih, menyebabkan wanita sering mengalami berkemih.
Pada kehamilan 8 minggu uterus  membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar  di atas sympsys. Pada minggu pertama ithmus pada triwulan pertama membuat ithmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda hegar.Perlunakan  ithmus uteri pada sambungan serviks dan korpus ini timbul pada 6 minggu pertama setelah haid terakhir.

·         Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditateum, korpus luteumgravidatalis berdiameter kira-kira  3 cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus liteum ini mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.

·         Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen  menimbulkan hipertrofi system saluran, sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mamae.
Somatomamotropin mempengariuhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumun, dan laktoglobulin.Maka dengan demikian mamae di persiapkan untuk laktasi.Disamping itu dibawah pengaruh progesterone dan somatomamotropin terbentuk lemak disekitar disekitar alveolua-alveolus, sehingga mamae menjadi lebih besar. Papila mamae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Hipertrofi kelenjar sabasea (lemak) yang muncul di areola primer disebut tuberkel Montgomery.Glandula Montgomery tampak lebih jelas menonjol di areola mamae.
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi, perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil.Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai rasa geli tajam.
Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi.Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru di bawah permukaan kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat , sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit.Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida.Strie dapat terlihat di bagian luar payudara.

·         Sistem Endokrin
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin dan pemulihan paspartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan oleh janin.

·         Sistem Kekebalan
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin  dalam kehamilan tidak berubah. IgG  merupakan komponen utama dan immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya immunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga imunitas pasif akan diperoleh oleh bayi. Kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi selanjutnya.

·         Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehngga sering timbul kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah.Laju filtrasi glomerulus da aliran plasma ginjal menigkat pada masa kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mensekresi produk sampah janin.Fungai ginjal berubah karena adanya hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktivitas fisik dan asupan makanan.Sejak minggu ke 10 gestasi pelvic ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah samapi 1,5 cm, volume meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil. Ureter berdilatasi, perubahan fungsi ginjal selama kehamilan mungkin dipengaruhi oleh hormone maternal dan plasenta termasuk ACTH, ADH HCS, dan hormone tiroid. Filtrasi glomerulus meningkat 50% selama kehamilanpeningkatannya dari awal kehamilan relative cukup tinggi sampai aterm dan akan kembali normal pada 20 minggu post partum. Glukosuria pada kehamilan tidak selamanya  abnormal, hal ini mungkin berhubungan dengan kostikosteroid. Bila sering terjadi harus diwaspadai terjadi DM. Peningkatan glukosa ini juga mempermudah terjadinya infeksi pada saluran perkemihan.Protein urine secara normal dieksresikan 200-300 mg/hari.Bila melebihi 300 mg/hari, maka harus di waspadai terjadinya komplikasi.

·         Pencernaan
Perubahan rasa tidak enak  di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun.Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digetivus sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna lebih lama berada dalam usus-usus..Saliva dan pengeluaran air liur berlebihan daripada biasa.Rasa mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa terjadinya muntah setiap saat atau pada siang atau malam.Apabila terjadi pada pagi hari seris di sebutmorning sicknes. Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual muntah yang terjadi. Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makaana yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bias mengatur mengurangi rasa mual dan muntah.

·         Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh darah pula, mamae dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume plasma maternal  mulai meningka pada saat 10 minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30-34 minggu, sampai ia mencapai titik maksimum.
Perubahan rata-rata volume plasma maternal berkisar antara 20-100%.RBC meningkat 18% tanpa tanpa sumplemen zat besi dan terjadi peningkatan yang lebih besar yaitu sekitar 30% jika ibu meminum suplemen zat besi. Karena volume plasenta meningkat rata-rata-rata 50%, sementara massa RBC meningkat hanya 18-30%, maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan normal sehingga disebut anemia fisiologis.
Tekanan darah akan turun selam 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer vaskuler resistence yang disebabkan oleh pengaruh perenggangan otot halus oleh progesterone. Tekanan sistolik akan turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic pada 10-15 mmHg. Selama kehamilan normal cardiac output  meningkat sekitar 30-50% dan mencapai level maksimalnya selama trimester pertama atau kedua dan tetap tinggi selama persalinan

·         Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskolateral. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan cairan synofial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibelitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selam kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan iga biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal.
Karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot terutama otot-otot pada pelvic. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan periubahan yang drastic pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah datu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan.

·         Integumen/ Kulit
Perubahan keseimbangan hormone dan perenggangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sitem integument selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, perubahan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jarimgan elastic kulit mudah pecah, meyebabkan striae gravidarum, atau tanda tegangan.Respon alergi kulit meningkat

·         Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolism rate (BMR) meninggi BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir.Kalori yang dibutuhkan untuk itu di peroleh terutama dan pembakaran hidratarang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas.

·         Pernafasan
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan janin.Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolism dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.Janin membutuhkan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbon dioksida.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentum pada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat.
Wanita hamil lebih dalam, tetapi frekuensi nafasnya hanya sedikit meningkat.Peningkatan volume tidal pernafasan yang berhubungan dengan frekuensi nafas normal menyebabkan peningkatan volume nafas 1 menit sekital 26%.Peningkatan volume nafas disebut dengan hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan konsesntrasi karbon di oksida di alveoli menurun.Beberapa  wanita mengeluh dispnea saat istirahat.

·         Sistem Persrafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi system neurologi selama masa hamil, selain perubahan neurohormonal, hipotalamik hipofisis. Perubahan fisiologis spesifik akaibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan neuromuscular berikut: kompresi saraf panggul, lotosis dorsolumbal, edema yang melibatkan saraf primer, akroestesia atau rasa baal dan gatal di tangtan, myeri kepala akibat ketegangan, nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan hipokalsemia.

b.      Trimester II
·         Vulva dan Vagina
Karena hormone estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar.Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetika tersebut meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok. Peningkatan sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester kedua kehamilan.Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva.Edema dan varises biasanya membaik selama periode pasca partum.

·         Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.

·         Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan isumus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju tiorang dewasa.Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga peritoneum.
-          16 minggu fundus tundus uteri kira-kira terletak di antara 1/2 jarak pusat ke Shimpisis
-          20 minggu fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
-           24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi ke kanan.Hal ini kemungkinan diusebabkan adanya kolon rektosiqmoid di sebelah kiri.Hipertropi ekstensif (pembesaran) ligamentum teres uteri mmepertahankan posisi uterus.Akhirnya uterus yang membesar ini menyentuh dinding abdomen anterior dan mendesak usus halus ke kedua sisi abdomen.Sehgera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen.Kontraksi ini disebut tanda Braxton hicks.Salah satu tanda kemungkinan hamil.
Kontraksi Braxton bicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan nyeri, yang timbul secara intermitten sepanjang setiap siklus menstruasi.Kontraksi memfasilitasi aliran darah ke uterus sehingga meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan desidua.Selain bertambah besar uterus juga mnengalami perubahan berat, bentuk dan posisi.Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastic.Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda Mc Donald.Setelah minggu kedelapan korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih, menyebabkan wanita sering mengalami urinary frekuensi (sering berkemih).

·         Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta muali terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.

·         Payudara (Mammae)
Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum. Colostrums ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.
Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjatr mammae membuat ukuan payudara meningkat secara progresif.Kadar hormone luteal dalam plasenta dalam masa hamil meningkatkan proliferasi duktus laktiterus dan jaringan lobulus alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar.Peningkatan jaringan glandular menggantikna jaringan ikat akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih jarang.Peregangan ligamentum cooper suspensorium fibrosa berlebihan yang menopang payudara dapat dicegah dengan mengenakan bra maternitas berukuran sesuai.
Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat samapi kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.

·         Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat.Selain itu perut kembung juga terjai karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.Wasir (hemoroid) cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemoroid.Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah.

·         Sistem Respirasi .
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil seringmengeluhkan sesak napas sehingga meningkatkan usaha bernapas.

·         Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar.S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat didengar di daerah pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10-15 kali/menit, kemudian menetap sampai aterm.Dapat timbul palpitasi.

·         Sistem Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus.Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih  bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditujn jukkan oleh hipemeria kandung kemih dan uretra.Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesarabn uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.

·         Sistem Muskuluskletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan di sekitarnya.

·         Sistem Integumen
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat.

·         Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.

·         Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu selama sisa kehamilan.

c.        Trimester III
·         Uterus
Uterus pada trimester III itrmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.Batas itu di kenal sebagai lingkaran retraksi fisipologis dinding uterus, diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada dinding SBR.
1.                          28 minggu fundus uteri terletak kitra-kira tiga jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke proses ocifoideus (25 cm).
2.                          32 minggu fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat dan proses ocifoideus.
3.                          30 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah  proses ocifoideus (30 cm).
4.                          40 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).
Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton bicks semakin jelas, terutama pada wanita yang langsing. Umumya akanmenghilang bila wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit diberikan dan kontraksi untuk memulai persalinan.

·         Sistem Uraktus Uranius
Pada terakhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolism air menjadi lancer.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubhan ini membuat pelvis dan ureter  mampu menampung urin dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin.

·         Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar kea rah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.

·         Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan mulai dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.

·         Sirkulasi Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30-32, karena setelah 34 minggu masa RBC terusd meningkat tetapi volume plasma tidak. Peningkatan RBC menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut mengeluh sesak napas dan pendek napas.Hal ini ditemukan pada kehamilan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Aliran darah ,meningkat dengan cepat seiring dengan pembesaran uterus. Walaupun alieran darah uterus terus meningkat 20 kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat.Akibat lebih banyak oksigen diambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Pada kehamilan cukup bulan yang  normal, seperenam volume darah total ibu berada didalam dsistem perdarahan uterus. Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah 500 ml/menit.Dan konsumsi rata-rata oksigen yterus gravid ialah 25ml/menit.Tekanan arteri maternal, kontraksi uterus dam posisi maternal mempengaruhi aliran darah.Estrogen juga berperan dalam mengatur aliran darah uterus.
Dengan menggunakan alat ultrasound atau stetoskop janin, member pelayanan kebidanan dapat mendengar : (1) uterine souffle atau murmur suatu bunyi aliran darah ibu bergegas menuju plasenta, yang sinkron dengan nadi ibu, (2) Souffle funic yang sinkron dengan frekuensi jantung janin dan di sebabkan oleh darah janin yang mengalir melalui tali pusat dan (3) frekuensu bunyi jantung janin (DJJ). Semua bunyi ini adalah tanda pasti kehamilan.

·         Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan disgtemsi abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) vulvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergerak kedepan .kurva lumbo sakrun normal harus semakin melengkung dan didaerah serviks dorsal harus berbentuk kurvatura, fleksi anterior kepala berlebihan untuk mempertahankan keseimbangan payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit.Struktur ligament dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan.Akan tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan segera setelah kehamilan.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot.Selama trimester ketiga rectum abdomen dapat memisah, menyebabkan isi perut menonjol digaris tengah tubuh.Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol.Setelah melahirkan tonus otot secara bertahap kembali, tetapi pemisahan otot (diastasis recti abdominis) menetap.
Hormone pregesteron dan hormone relaxing menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubik melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrocoagusmengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang tidak stabil pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada  bebrapa wanita.
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan normal.Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang semakin menbesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah.Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir rasa pegal, mai rasa dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus (Crips dan de Francesco,1964). Ligament raundron Mengalami hipertropi dan mendapatkan tekana dari uterus yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.

2.       Adaptasi Psikologis
a.       Adaptasi Ibu
Bagi pasangan yang kehamilannya tidak dikehendaki, akan muncul kegelisahan dan kecewa serta berusaha menghilangkan buah kehamilannya dengan cara apapun. Pada keadaan seperti ini peranan bidan atau tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi serta konseling. Hal ini dikarenakan sebab kehamilan bukanlah proses biologi semata, tetapi lebih dari sebagai karunia Tuhan Ynag Maha Esa. Tindakan apapun yang dilakukan dengan tujuan menghilangkan kehamialn adalah pembunuhan. Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila tidak membenarka tindakan “aborsi” dan ini didukung Undang-Undang No.23 Tahun 1992 eruama tercantum dalam pasal 15. Selain itu secara agama melakukan aborsi itu adalah termasuk dosa besar.
Kadang-kadang akibat pergaulan remaja yang bebas dapat menjurus ke seks bebas, yang dapat menyebabkan kehamilan yang tidak dikehendaki. Remaja yang kehamilannya diingkari situasi cemas dan stress akan menghantui dirinya, takut mengatakan kepada orang tuanya, dan biasanya akan menarik diri dari pergaulan akibat rasa malu telah melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Periode syok dan menyangkal kehamilan kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan penyebabnya, terdiri dari 3 faktor yaitu:
-          Persepsi terhadap kejadian
-          Dukungan situasional
-          Mekanisme koping
Proses psikologis ini sering terlihat berhubungan dengan perubahan biologic yang mengambil peran dalam tiap tahapan kehamilan. Untuk lebih memahami perubahan dan adaptasi psikologis ibu hamil akan dibahas ebih rinci pada setiap trimester dalam uraian beriku ini :
*       Trimester I
Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan untuk membukukan bahwa wanita dalam keadaan hamil. pada saat inilah tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk dapat  menerima kenyataan akan kehamilannya.
Selain itu akibat dari dampak terjadinya peningkatan hormone estrogen dan progesterone pada tubuh ibu hamil akan mempengaruhi perubahan pada fisik sehingga banyak pada ibu hamil yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Dia akan merenungkan keadaan dirinya. Dari munculnya kebingungan tentang kehamilannya dengan pengalaman buruk yang pernah dialaminya sebelum kehamilan, efek kehamilan yang akan terjadi pada hidupnya (terutama jika ia wanita karir), tanggung jawab baru atau tambahan yang akan dipikul, kecemasannya tentang kemampuan dirinya untuk menjadi seorang ibu, keuangan dan rumah, penerimaan kehamilannya oleh orang lain. Saat itu, beberapa ketidaknyamanan trimester pertama berupa mual, lelahh, perubahan selera, emosional, mungkin mencerminkan konflik dan depresi yang dalam dan dapat terjadi pada saat ia teringat  tenang kehamilannya.
Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda-beda selama masa hamil (Gaffney, 1998).kekhawatiran pertama timbul pada trimester pertama dan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya keguguran. Banyak wanita yang sengaja tidak mau memberitahukan kehamilannya kepada orang lain sampai periode ini berlalu.
Kebingungan yang dialami ibu hamil ini secara normal akan berakhir spontan pada saat dia menerima kehamilannya. Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan didukung oleh perasaannya yang cukup aman untuk mengungkapkan perasaannya terhadap konflik yang dialamo selama ini.Terimeser pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran dan penantian kehamilan menjadi aman.Terutama pada wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya dan tenaga professional dalam bidang pelayanan kesehatan wanita yang khawatir terhadap keguguran dan teratogen.Wanita ini dengan tidak sabar menunggu berakhirnya trimester pertama sampai mereka dapat tenang dan percaya denga kehamilannya.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih menyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setipa perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama.karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang dapat diberitahukannya kepada orang lain atau mungkin dirahasiakannya.
Bertambahnya berat badan adalah bagian yang significan pada wanita pada trimester pertama. Ini menjadi uji nyata yang dilakukan wanita yang seperti terlihat pada tubuhnya jelas bahwa ia hamil. Bagi kebanyakan wanita, bertambahnya berat badan dijadikan bukti awal berkembangnya bayi meskipun sebenarnya bukanlah kejadian secara fisik.Wanita yang terlihat bertambah berat badannya berperan pada perlindungan dan pertumbuhan abdomennya, yang berarti hamil baginya.Dan sebaliknya, bagi wanita hamil dan ingin menyembunyikannya (seperti remaja yang belum menikah) bisa mencegah mereka untuk menunjukan dan mencoba untuk mengatasi masalahnya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada trimester pertama berbeda-beda.Walalupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Ekspresi seksual  selama masa hamil bersifat individual. Beberapa pasangan menyatakan puas dengan hubungan seksual mereka, sedang yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang berbeda-beda ini dipengaruhi oleh factor-faktor fisik, emosi, dan interaksi termasuk takhayul tentang seks selama masa hamil, masalah disfungsi seksual, dan perubahan fisik pada wanita.
Keadaan ini menciptakan kebutuhan  untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa buuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks.Libido sangat dipengaruhi kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan, kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.

*       Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu merasa sehat.Ini disebabkan selama trimester ini umumnya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tiidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban.Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energy dan piokirannya secara lebih konstruktif.Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu prequickening dan postquickening. Akhir dari trimester pertama dan selama prequickening dalam trimester kedua, wanita tersebut akan terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang menghubungkan dengan ibunya sendiri. Semua masalah pribadi dengan ibunya yang telah atau sedang terjadi dianalisis.Kemampuan untuk dapat mempertahankan hubungan ibu dan anak diuji. Dengan pengujian ini mendatangkan pengertian dan criteria penerimaan oleh ibunya yang ia hargai dan hormati.
Hubungan social wanita akan meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu, ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran yang baru. Hubungna social yang rumit ini membutuhkan sejumlah pekerjaan yang rumit, yang pada gilirannya akan bertindak sebagai katalis bagi peran barunya.
Quickening mungkin menyerang wanita untuk memikirkan bayinya sebgai individu yang merupakan bagian dari dirinya.Kesadaran yang baru ini memulai perubahan dalam memusatkan dirinya ke bayi. Pada saat  ini, jenis kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan kehadiran didalam keluarga.
Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung, kecemasan orang tua yang terutama ialah kemungkinan cacat pada anaknya. Orang tua mungkin akan membicarakan rasa cemasnya ini secara terbuka dan berusaha memperoleh kepastian bahwa anaknya dalam keadaan sempurna. Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut bahwa anaknya dapat meninggal semakin melemah.

*       Trimester III
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian.Pada periode ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya, fakta yang menempatkan wanita tersebut gelisah dan hanya bisa melihat dan menunggu tanda-tanda dan gejalanya.
Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi. Saat ini orang-orang disekelilingnya akan membuat rencana pada bayinya. Wanita tersebut akan berusaha melindungi bayinya, dengan menghindari kekrumunan atau seseorang atau apapun yang dianggap membahayakan. Dia akan membayangkan bahwa bahaya terdapat didunia luar. Memilih nama adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Dia mungkin akan mencari buku ynag berisi nama-nama atau mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang berkaitan dalam rangka mempersiapkan kelahiran dan kesiapan menjadi orang tua. Membuat atau membeli pakaian bayi.Mengatur ruangan.Banyak hal yang diberukan untuk merawat bayinya.
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Mimpinya mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.Dia lebih sering bermimpi tentang bayinya, anak-anak, persalinan, kehilangan bayinya, atau terjebak disuatu tempat kecil dan tidak bisa keluar. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul kembali karena perubahan body image yaitu merasa dirinya aneh dan jelek.Ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Wanita juga mengalami proses berduka seperti kehilangan perhatian dan hak istimewa yang dimiliki selama kehamilan, terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan merassa kehilangan kandungan dan menjadi kosong. Perasaan mudah terluka juga terjadi pada masa ini.Wanita tersebut mungkin merasa canggung, jelek, tidak rapi, dia membutuhkan perhatian yang lebih besar dari pasangannya.Pada pertengahantrimester II, hasrat seksual tidak setinggi pada trimester kedua karena abdomen menjadi sebuah penghalang.



b.        Psikologis Suami
Ayah seringkali kelihatan “standar” sebagai pengamat istriyang hamil. Ia diperlukan untuk konsepsi, membayar biaya, dan menyiapkan  penuntun perkembangan anak sekarang pandangantersebut telah berubah dan seorang ayah sekarang diharapkan berperan penuh dalam perawatan,terlibat sebagai Ayah, dan pemberi nafkah, sebagai  respon terhadap  tekanan masyarakat . pengaruh  feminisme dan tekanan ekonomi menyebabkan lebih banyak wanita bekerja diluar rumah dan berbagai peran sebagaiorang tua.sering turjadi perasaan  menolak karena banyak factor, misalnya, apakah kehamilan  itu direncanakan, bagaimana hubungan laki  - laki tersebut dengan istri \ pasangannya,pengalaman  ke hamilan  sebelumnya, umur,dan kesetabilan  ekonomi.
*       Sumber stress
Seorang ayah mengalami stres dalam transisi menjadiorang tua. Penyebab antara lain :
1.       masalah keuangan.
2.       kondisi yang tidak di inginkan selama hamil.
3.       cemas bayinya tidaksehat atau normal.
4.       khawatir tentang nyeri  saat istri melahirkan.
5.       peran selama bersalin.

*       Sumber stress yang lainnya, adalah
1.       Perubahan hubungan dengan istri/pasangan.
2.       Hilangnya respons seksual
3.       Perubahan hubungan dengan keluarga atau teman laki-lakinya.
4.       Kemampuan sebagai orang tua.
Peran ayah berkembang sejalan dengan peran ibu. Secara umum, ayah yang stress menyukai anak-anak, senang berperan sebagai ayah dan senang mengasuh anak, percaya diri  dan mampu menjadi ayah, membagi pengalaman tentang kehamilan dan melahirkan dengan pasangannya (Jordan, 1990).

Perkembangan pengalaman ayah sesuai fase-fase dalam kehamilan istrinya :
1.      Trisemester pertama
a.       Setelah mengetahui istrinya hamil, ia akan memberitahukan teman dan relasinya tentang kabar gembira tersebut.
b.       Sering bingung terhadapa perkembangan perasaan istrinya, termasuk perubahan tubuh. Ia memperhatikan kebutuhan istrinya yang mudah lelah dan menurunnya keinginan untuk berhubungan seksual.
c.        Saat ini anaknya adalah bayi yang “potensial”. Ayah  sering membayangkan berinteraksi dengan anaknya yang dibayangkan berumur 5 atau 6 tahun, walaupun kehamilan belum kelihatan (Jordan,1990).
d.       Berbeda tergantung dari : usia, jumlah anak, interest terhadap anak,stabilitas ekonomi
e.        Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya gangguan komunikasi
f.        Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
g.        Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar rumah.

2.      Trisemester kedua
a.       Peran ayah pada saat ini masih samar-samar, tetapi perannya meningkat dengan melihat dan merasakan gerakan janin.
b.       Ayah menjadi lebih nyaman dengan peran baru melihat anaknya pada saat di USG adalah pengalaman yang penting dalam menerima kenyataan istrinya hamil.
c.        Seorang ayah ingin meniru atau membuang perilaku sebagai ayah sesuai keinginanya. Konflik tentang cara menjadi ayah dapat juga timbul pada pasangan. Selain berperan dalam mencari nafkah, suami juga di tuntut istrinya untuk terlibat aktif dalam mempersiapkan perawatan anaknya. Hal itu akan meningkatkan stress. Untuk itu, perlu persetujuan bersama tentang pembagian peran (Diemer, 1997). Disatu sisi, ibu ingin dominan, di sisi lain ayah ingin lebih banyak menghabiskan nwaktunya untuk bekerja, melakukan hobinya atau bersama teman-temannya.
d.       Merasa senang dengan pergerakkan janin
e.        Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya
f.        Memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya.
g.        Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu diluar rumah
h.       Bila berhasil, perhatian yang diberikan lebih besar lagi

3.      Trisemester ketiga
Jika pasangan mampu berkomunikasi dengan baik, trisemester ketiga ini adalah waktu yang khusus dengan gambaran yang jelas tentang peran mereka, dan mempersiapkan bersama kondisi kedepan.
a.       Bersama-sama terlibat dalam kelas pendidikan kesehatan tentang melahirkan.
b.       Persiapan yang nyata untuk kelahiran bayi
c.        Peran menjadi jelas
d.       Timbul rasa takut
e.        Timbul pertanyaan, menjadi orang tua seperti apa?
f.        Dapatkah dia membantu istrinya melahirkan?
g.        Apakah mereka akan mempunyai bayi?

4.      Psikologis Saudara Kandung
Saudara kandung (sibling) perlu dipersiapkan akan kedatangan adiknya karena dapat menimbulkan perasaan bersaing (sibling rivalry).  Sibling rivalry timbul karena anak-anak takut perhatian orang tuannya berubah.
Pencegahan kondisi ini dapat dilakukan dengan cara :
a.       Anak – anaknya yang lain diberitahu sejak awal kehamilan.
b.      Kepada anak toddler diberikan kesempatan untuk merasakan gerakan bayi dalam rahim dan dijelaskan bahwa rahim ibu adalah tempat khusus tumbuhnya bayi.
c.       Anak dapat membantu mengatur baju bayi dilaci atau menyiapkan tempat tidur dan kamar bayi.
d.      Bantu anak menyesuaikan diri terhadap perubahan ini.
e.       Kenalkan anak dengan bayi sehingga anak tidak membayangkan adiknya akan cukup besar untuk diajak bermain.
f.       Mengajak anak ketempat pemeriksaan kehamilan dan memberikan kesempatan untuk mendengar denyut jantung  janin.
            Jika saudara kandung sudah sekolah, kehailan akan merupakan urusan keluarga. Penjelasan tentang kehamilan didasarkan pada tingkat pemahaman anak. anak dapat diberikan buku-buku dirumah, merasakan gerakan janin dan mendengarkan bunyi jantung janin. Biarkan ia hadir ketiak ibu melahirkan. Persiapan sibling dalam menerima bayi baru dapat dilakukan oleh orang tua dengan memberikan cukup perhatian agar ia tidak berprilaku regresif atau agresif.

5.       Psikologis Kakek – Nenek
Dengan adanya kehamilan, hubungan suami istri dengan kedua orang tuannya menjadi lebih dekat. Kakek/nenek merasa kadang-kadang tidak pasti seberapa dekat mereka terlibat dalam membantu memberikan nasihat atau hadiah. Bagi kakek/nenek yang masih muda, dapat terlibat dengan membantu bekerja atau kegiatan lain.
Kakek/nenek juga mengalami perubahan peran dalam kehidupannya, seperti pensiun, perubahan    kondisi keuangan, menopause, kematian teman dan lain-lain yang dapat menimbulkan konflik dalam perubahan struktur keluarga.  Kakek/nenek juga ingin merasakan dan mengontrol situasi baru mereka sendiri selain pasangan yang hamil tersebut. Pasangan yang masih muda sebaiknya mendengarkan pendapat yang ingin disampaikan oleh orang tuanya. Biasanya pasangan muda merasaka bahwa mereka menerima nasihat yang berlebihan, yang kadang – kadang mereka anggap sebagai kritik atau asuhan mereka terhadap bayi baru lahir. Sebaiknya pasangan muda mendiskusikan masalah mereka dan menyusun perencanaan
Peran kakek/nenek ketika bayi dibawa pulang perlu diperjelaskan untuk member situasi yang nyaman dirumah. Kadang – kadang diperlukan pendidikan bagi kakek/nenek, agar dapat member nasihat atau dukungan kepada orang tua baru.





D.    Tujuan Perawatan Pada Masa Prenatal
1.       Tujuan
Tujuan Asuhan Kehamilan antara lain:
·         Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin.
·         Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta social ibu dan bayi.
·         Menentukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinana komplikasi yang terjadi selam kehamilan.
·         Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi dengan trauma dengan seminimal mungkin.
·         Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan permberian asi ekslusif berjalan normal.
·         Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam pemeliharaan bayi agar dapat tumbuh dan kembang secara normal.
Penting bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis, dan sosiologi kehamilan terhadap ibu dan keluarganya. Perawat dapat melakukan hal-hal dibawah ini, antara lain :
·         Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu.
·         Melakukan pendekatan yang holistik dalam memberikan asuhan kepada ibu yang dapat memenuhi kebutuhan individualnya.
·         Meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat bagi .ibu dan keluarganya.
·         Bertukar informasi dengan ibu dan keluarganya dan membuat mereka mampu menentukan pilihan berdasarkan informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
·         Menjadi advokat bagi ibu dan keluarganya selama kehamilan , mendukung hak-hak ibu untuk memilih asuhan yang sesuai berdasarkan informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
·         Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalam tim multidisiplin.
·         Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran dan membuat rencana persalinan.
·         Memfasilitasi ibu untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang metode pemberian makan untuk bayi dan memberikan saran yang tepat dan sensitif untuk mendukung keputusannya.
·         Memberikan penyuluhan tentang peran menjadi orang tua dalam suatu program terencana atau secara perorangan.
·         Bekerjasama dengan organisasi lain.

2.       Tanda dan Gejala Kehamilan
a.       Tanda persumtif kehamilan :
·         Terhentinya menstruasi
Baru setelah 10 hari atau lebih dari awitan menstruasi, berhentinya menstruasi dapat menjadi indicator kehamilan yang handal.
·         Perubahan payudara
Perubahan anatomis pada payudara ini menjadi indikator kehamilan terutama bagi primipara.
·         Perubahan pada mukosa vagina
Tanda Chadwick yaitu mukosa vagina tampak gelap kebiruan atau merah keunguan  dan mengalami kongesti.
·         Perubahan pada mucus serviks
Karena pengaruh hormon progesteron, sel – sel leher rahim mengeluarkan lendir yang tebal dan makin pekat selama kehamilan. Lendir yang tebal membentuk sumbatan leher rahim disebut operculum yang memberikan perlindungan terhadap meningkatnya infeksi.
·         Meningkatnya pigmentasi kulit dan munculnya striae pada abdomen.
Striae pada wanita yang baru pertama kali hamil berwarna keunguan, disebut striae Livide. Striae pada wanita yang sudah pernah hamil berwarna putih, disebut striae albikan. Garis pertengahan perut jadi jelas berpigmen, berwarna hitam kecoklatan, disebut  linea nigra.
b.       Bukti kemungkinan kehamilan :
·         Pembesaran abdomen
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus biasanya teraba di dinding abdomen tepat diatas simfisis; kemudian uterus membesar secara bertahap sampai akhir kehamilan.
·         Perubahan ukuran, bentuk dan kosistensi uterus
Tanda Hegar : isthmus/segmen bawah uterus menjadi lebih lembut pada perabaan. Karena pembesaran uterus, isthmus makin melunak, meregang dan makin tertarik ke atas menjadi segmen bawah rahim (SBR). Tanda Piskacek : pertumbuhan rahim yang lebih cepat di daerah implantasi, sehingga bentuk rahim tidak sama.
·         Perubahan pada serviks
Pada minggu ke-6 sampai ke-8, serviks biasanya sudah cukup lunak seprti bibir.
·         Kontraksi Braxton Hicks
Selama kehamilan, uterus mengalami kontraksi yang biasanya dapat diraba tetapi tidak nyeri dengan interval yang ireguler sejak kehamilan. Dan meningkat frekuensinya pada akhir – akhir kehamian.
·         Ballottement
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil dari volume cairan amnion.
·         Kontur fisik janin
Pada paruh kedua kehamilan, kontur tubuh janin dapat dipalpasi melalui dinding abdomen ibu.


·         Deteksi Gonadotropin Korionik (kadar hCG)
Produksinya dimulai sejak hari implantasi (hari ke-8 hingga ke-9 setelah ovulasi, sudah dapat dideteksi pada urin dan plasma ibu) kemudian meningkat mencapai puncaknya pada sekitar hari ke-60 sampai 70.
c.        Tanda positif kehamilan
·         Kerja jantung janin
Denyut jantung janin, dengan stetoskop pada usia kehamilan 17 – 19 minggu, dengan Doppler pada usia kehamilan 10 minggu, dengan ekokardiografi dapat mendeteksi sejak 48 hari setelah HPHT terakhir.
·         Persepsi gerakan janin
Gerakan janin terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan sekitar 20 minggu.
·         Deteksi kehamilan secara ultrasonografik
Setelah 6 minggu, denyut jantung sudah terdeteksi. Kantung gestasi mulai dapat dilihat sejak usia kehamilan 4 – 5 minggu sejak menstruasi terakshir. Dan pada minggu ke-8 , usia gestasi dapat diperkirakan secara cukup akurat. (Cunningham, 2005)
d.       Jadwal Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan
·         Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.
·         Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
·         Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu).
·         Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28).
·         Dua kali kunjungan selama trimester  ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).









BAB II
TEORI ASKEP
A.    Standar Asuhan pemeriksaan kehamilan
1.       (Timbang) berat badan.
Pertambahan berat badan selama hamil :Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
·         Payudara                                                      :               0,5 kg
·         Fat/lemak                                                     :               3,5 kg
·         Plasenta                                                         :               0,6 kg
·         Fetus                                                              :               3,4 kg
·         Cairan ketuban (amniotic fluid)               :               0,6 kg)
·         Pembesaran uterus                                      :               0,9 kg
·         Penambahan darah                                    :               1,5 kg
·         Cairan ekstraseluler                                    :               1,5 kg
Total                                                        :    12,5 kg   , (Cunningham, 2005)
2.       Ukur (tekanan) darah.
Mengukur tekanan darah dengan posisi ibu hamil duduk atau berbaring, posisi tetap sama pada pemeriksaan pertama maupun berikutnya. Letakkan tensimeter di permukaan yang dasar setinggi jantungnya. Gunakan ukuran manset yang sesuai. Tekanan darah di atas 140/90 mmHg atau peningkatan distol 15 mmHg/lebih sebelum kehamilan 20 minggu atau paling sedikit pada pengukuran dua kali berturut-turut pada selisih waktu 1 jam berarti ada kenaikan nyata dan ibu perlu dirujuk (SPK, 2002).
·         Trimester pertama: Tekanan darah cenderung naik. Penyebabnya, terjadi proses penyempurnaan pembuluh darah janin serta plasenta, sehingga memerlukan peningkatan darah. Batas kenaikan tak boleh lebih dari 120/80 mmHg.
·         Trimester kedua: Tekanan darah cenderung turun. Penyebabnya, terjadi penyempurnaan fungsi organ tubuh janin, sehingga memberi kesempatan pada sel/jaringan untuk menyerap oksigen dan nutrisi lebih lama. Batas penurunan tidak boleh kurang dari 90/60 mmHg.
·         Trimester ketiga: Tekanan darah cenderung naik. Penyebabnya, efek hormon kehamilan yang bersifat menahan cairan dan mengganggu aliran darah balik ke jantung, sehingga tekanan darah perlu ditingkatkan agar kebutuhan darah terpenuhi.
Toleransi batas kenaikan sama dengan trimester pertama.
Wajib panatau cek darah dan tekanan darah. Melihat komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil maupun janin, maka setiap ibu hamil disarankan: 
·         Teratur periksa hamil. Setiap kunjungan, dokter akan mengecek tekanan darah Anda. 
·         Jaga pola hidup sehat, agar tekanan darah normal. Caranya:
-          Terapkan pola makan sehat dan seimbang, kurangi garam, perbanyak buah-buahan dan sayuran, serta hindari alkohol.
-          Stop merokok dan jadi perokok pasif.
-          Cukup istirahat.
-          Teratur olah tubuh.  sumber: www.ayahbunda.co.id
3.       Ukur (tinggi) fundus uteri.
Pertumbuhan janin dimulai dari tingginya fundus uteri. Semakin tua umur kehamilan, maka semakin tinggi fundus uteri; namun pada umur kehamilan 9 bulan fundus uteri akan turun kembali karena kepala janin telah turun/masuk panggul. Pada kehamilan 12 minggu fundus uteri biasanya sedikit di atas tulang pubis. Pada kehamilan 24 minggu fundus uteri teraba bulat. Secara kasar dapat dipakai pegangan bahwa setiap bulannya fundus naik 2 jari, tetapi perhitungan tersebut sering kurang tepat karena ukuran jari pemeriksaan sangat bervariasi (Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar, 1998).
Tinggi fundus uteri ditentukan dalam cm yaitu jarak antara symphisis dan puncak tinggi fundus uteri menunjukkan umur kehamilan. Tinggi fundus uteri menunjukkan umur kehamilan. Tinggi fundus uteri mulai dapat diukur dengan pita pengukur yang terbuat dari kain (centimeter : cm) pada umur kehamilan 12 minggu (Depkes, 1992).
Contoh Umur Kehamilan
Tinggi Fundus
12 Minggu
16 Minggu
20 Minggu
24 Minggu
28 Minggu
32 Minggu
36 Minggu
12 cm
16 cm
20 cm
24 cm
28 cm
32 cm
36 cm
Jika hasilnya berbeda dengan perkiraan umur kehamilan (dalam minggu) lebih dari 3 cm, atau pertumbuhan janin lambat/tidak ada, ibu perlu dirujuk (SPK, 2002).
4.       Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.
Imunisasi TT diberikan 2x yaitu pada kunjungan pertama dan kemudian interval 4 mg, tanpa pandang usia kehamilan. Bila pernah menerima TT 2x pada kehamilan terdahulu, maka hanya diberi TT 1x imunisasi TT bertujuan melindungi bayi dan ibu terhadap penyakit tetanus (Syahlan, 1996).
Vaksin TT diberikan sedini mungkin dengan dosis pemberian 0,5 cc I.M (intra muskulair) di lengan atas/paha/bokong. Khusus untuk calon pengantin diberikan imunisasi TT 2x dengan interval 4 minggu. Usahakan TT1 dan TT2 diberikan sebelum menikah (Depkes, 1992).


Antigen
Interval (Selama waktu Minimal)
Lama Perlindungan
Perlindungan (%)
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
Pada kunjungan antenatal pertama
4 minggu setelah TT1
6 minggu setelah TT2
1 tahun setelah TT3
1 tahun setelah TT4
-
3 tahun*
5 tahun
10 tahun
25 tahun/seumur hidup
-
80
95
99
99
Keterangan:
artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung daari TN (tetanus neonatorum)
5.       Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan.
WHO menganjurkan pemberian ferro sulfat 320 mg (setara dengan 60 mg zat besi) 2 kali sehari bagi semua ibu hamil. Jika Hb 9 gr% atau kurang dari pada salah satu kunjungan tingkatkan tablet zat besi menjadi 3 kali 1 tablet/hari sampai akhir masa kehamilannya.
Kebijakan program KIA di Indonesia saat ini menetapkan:
·         Pemberian tablet Fe (320 mg Fe sulfat dan 0,5 mg asam folat) untuk semua ibu hamil sebanyak 1 kali 1 tablet selama 90 hari. Jumlah tersebut mencukupi kebutuhan tambahan zat besi selama kehamilan, yaitu 100 mg.
·         Bila ditemukan anemia pada ibu hamil, diberikan tablet zat besi 2-3 kali 1 tablet/hari selama 2-3 bulan; dan dilakukan:
-          Pemantauan Hb (bila masih anemia)
-          Pemeriksa sampel tinja untuk melihat kemungkinan adanya cacing tambang dan parasit lainnya.
-          Periksa darah tepi terhadap parasit malaria (di daerah endemik)
-          (Depkes RI, 1999). Pada setiap kali kunjungan mintalah ibu untuk meminum tablet zat besi yang cukup, hindari meminum teh/kopi 1 jam sebelum/sesudah makan karena dapat mengganggu penyerapan zat besi. Tablet zat besi lebih dapat diserap jika disertai dengan mengkonsumsi vitamin C yang cukup. Jika vitamin C dikonsumsi ibu dalam makanannya tidak tercukupi berikan tablet vitamin C 250 mg per hari (Depkes RI, 1999).

B.     Pemeriksaan fisik dari head to toe
1.       Pemeriksaan fisik
a.       Kepala dan Leher
·         Rambut
-          Inspeksi  : Tampak bersihan/tidak, Warna rambut (hitam dengan distribusi merata)/tidak, tampak lesi/tidak, tampak distribusi merata/tidak, tampak keadaan rontok/tidak, tampak ada ketombe/tidak.
-          Palpasi : Teraba benjolan/tidak, teraba nyeri tekan/tidak.
·         Muka :
-          Inspeksi : tampak muka terlihat pucat/tidak, tampak Choasma gravidarum/tidak.
-          Palpasi: teraba edema/tidak.
·         Mata
-          Inspeksi : tampak konjungtiva pucat/tidak, tampak sclera ikterus/tidak.
·         Hidung
-          Inspeksi : tampak secret/tidak, tampak polip/tidak
·         Mulut dan Gigi
-          Inspeksi : Melihat kebersihan gigi dan mulut, tampak ada mukosa mulut dan lidah/tidak, tampak gigi berlubang atau yang tanggal/tidak.
·         Leher
-          Inspeksi : tampak pembesaran kelenjar thyroid/tidak, tampak pembesaran kelenjar getah bening/tidak, tampak bendungan vena jugularis/tidak.
-          Palpasi :teraba pembesaran kelenjar thyroid/tidak, teraba pembesaran kelebjar getah bening/tidak, teraba bendungan vena jugularis/tidak.
b.       Dada
·         Payudara
-          Inspeksi : Adanya putting susu menonjol/tidak, bentuk simetris kanan-kiri/tidak, ada luka/tidak,
-          Palpasi : Ada benjolan/tidak, ada pengeluaran kolostrum/tidak, ada dimpling/tidak, retraksi/tidak, nyeri tekan/tidak.
·         Jantung
-          Inspeksi : tampak simetris/tidak
-          Palpasi : terba denyut apeks/tidak,
-          Perkusi : terdapat pembesaran jantung/tidak,
-          Auskultasi : mendengar bising jantung, terdengar irama derap,
·         Paru-paru
-          Inspeksi : tampak sesak napas/tidak, tampak pengembangan paru simetris/tidak,
-          Palpasi : teraba kesimetrisan/tidak,
-          Perkusi : mengetuk terdapat suara redup sampai pekak/tidak,
-          Auskultasi : terdengar bunyi napas tamabahan (suara vesikuler, ronkhi basah, wheezing, stridor)/tidak.

·         Punggung
-          Inspeksi : tampak ada kelainan pada spina/tidak, tampak bentuk bujur sangkar michelis
-          Palpasi : teraba nyeri tekan/tidak
·         Abdomen
-          Inspeksi : tampak bentuk perut simetris/tidak, tampak ada luka bekas operasi/tidak, Linea tampak/tidak, striae tampak/tidak, apakah busung/datar,
-          Palpasi : Kontraksi uterus baik/tidak, kandung kemih terisi/kosong, berapa tinggi fundus uteri, teraba nyeri tekan/tidak,
-          Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri.
-          Leopold II : untuk menetukan bagian yang ada di  samping uterus, menetukan letak.
-          Leopold III : menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.
-          Leopold  IV : menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke dalam.
-          Perkusi abdomen : massa padat atau cair akan menimbulkan suara pekak
-          Auskultasi : terdengar suara bising/tidak,perut di 4 kuadran, dengar peristaltik usus. Normal : 5-35 kali.
·         Genetalia
-          Inspeksi : Pengeluaran tampak kotor/bersih, warna urine tampak kecoklatan/tidak, jumlahnya berapa cc, tampak luka jahitan/tidak, tampak ada tanda-tanda infeksi/tidak, tampak keadaan perineum masih basah/tidak, tampak oedema/tidak, tampak ada  varises/tidak, tampak hemorrhoid/tidak,
-          Palpasi : teraba pembesaran kelenjar skene & bartholin/tidak ada,
-          Eksteritas atas dan bawah
*       Ekstermitas atas
-          Inspeksi : Tampak simetris/tidak, tampak ada edema/tidak, tampak kulit pucat/tidak.
-          Palpasi : teraba kuku pucat/tidak.
*       Ekstremita Bawah
-          Inspeksi : tampak kesimetrisan kiri dan kanan atau tidak, tampak kulit kelihatan pucat/tidak, tampak kemerahan/tidak,  tampak edema/tidak.
-          Palpasi : teraba pucat pada kuku jari/tidak, terba edema/tidak, teraba varises/tidak
-          Perkusi : Refleks patella positif/negative
·         Tes terhadap penyakit menular seksual
Pelayanan kebidanan berkaitan erat dengan penyakit melalui hubungan seksual. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh terhadap ibu akan tetapi juga terhadap bayi yang dikandung atau dilahirkan. Beberapa contoh penyakit melalui hubungan seksual:
-          Infeksi monilial penyebabnya adalah jamur candida albicans
-          Infeksi trichomnial disebabkan oleh trichomonas vaginalis
-          Sifilis disebabkan oleh infeksi treponema pallidum
-          Gonorrea penyebabnya adalah neisseria gonorea
-          Herpes genitalis disebabkan oleh virus simleks
-          Hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis
-          HIV/AIDS, HIV adalah penyebab AIDS
Penyakit hubungan seksual perlu diperiksa/ditangani karena dapat menyebabkan:
-          Abortus
-          Cacat bawaan
-          IUGR-BBLR
-          IUFD (bayi mati dalam kandungan)
Jika pemeriksaan penyakit hubungan seksual dilakukan sejak dini pada ibu hamil kemungkinan masih dapat diobati untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap ibu dan bayi yang dikandungnya.
·         Temu wicara dalam persiapan rujukan.
Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
-          Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
-          Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan.
-          Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan.
-          Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan.
-          Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan).
-          Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
-          Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran.
-          Persiapan dan biaya persalinan





C.     Masalah yang terjadi pada Masa Kehamilan
Beberapa Kendala/Masalah Kesehatan Yang Sering Dihadapi Para Ibu Hamil Pada Masa Kehamilan :
a.       Morning Sickness
Morning sickness atau pregnancy sickness merupakan perasaan mual yang disertai atau tanpa disertai muntah selama kehamilan. Morning sickness dapat terjadi setiap saat sepanjang hari terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Jika rasa mual dan muntah menetap atau semakin memburuk, maka kondisi tersebut disebut hyperemesis gravidarum.
Jika sering mengalami morning sickness lebih dari tiga bulan masa kehamilan/menyebabkan berat badan secara drastic. Segera hubungi dokter. Cobalah untuk membiasakan makan secara teratur dalam porsi ringan, hindari makanan yang mengandung minyak dan lemak.
Ø  Gejala morning sickness meliputi :
·         rasa mual
·         kehilangan selera makan
·         muntah
·         efek psikologis : depresi, cemas
Ø  Penyebab morning sickness
Penyebab pasti morning sickness belum diketahui. Perubahan fisik selama kehamilan dipercaya menyebabkan overstimulasi pada kontrol neurologis mual dan muntah yang berada di batang otak. Perubahan fisik tersebut antara lain peningkatan hormon HCG dan estrogen dalam darah pada trimester pertama, peregangan pada otot uterus, fluktuasi tekanan darah terutama pada saat tekanan darah menurun, relaksasi relatif pada otot saluran pencernaan (yang menyebabkan pencernaan kurang efisien) dan peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung kosong atau makan makanan yang salah.
Faktor emosi perperan penting pada kejadian morning sickness. Morning sickness jarang dialami oleh wanita hamil dengan latar balakang sosial rendah dimana gaya hidup lebih sederhana, lebih rileks, dan sedikit tuntutan.Pada kehamilan yang tidak diharapkan kejadian morning sickness lebih tinggi dibanding pada kehamilan yang diharapkan.
Ø  Efek morning sickness pada fetus
Muntah menyebabkan ketegangan pada otot abdomen dan rasa sakit, namun mekanisme fisik muntah tidak berbahaya pada fetus. Fetus terlindung secara sempurna dalam kantong yang berisi cairan amnion. Namun muntah yang berkepanjangan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan berat badan ibu hamil yang menyebabkan deprivasi nutrisi pada fetus dan meningkatnya resiko berat badan bayi lahir rendah.
Ø  Treatment morning sickness
·         Antasida (rendah sodium
·         Vitamin B6
·         Larutan gula
·         Akupresur pada 3 jari diatas pergelangan tangan
·         Antihistamin (dengan resep dokter) bila muntah menetap, insufisiensi peningkatan berat badan dan tanda-tanda dehidrasi
Ø  Manajemen morning sickness
Perawatan morning sickness meliputi pengaturan diet dan perubahan pola hidup. Perawatan mandiri yang dapat dilakukan wanita hamil antara lain :
·         Pagi hari : Perbanyak waktu istirahat ditempat tidur. Jangan tergesa-gesa bangun dari tempat tidur setelah membuka mata dipagi hari. Beri jeda sekitar satu jam antara membuka mata dan bangun dari tempat tidur. Makan crackers atau roti kering 20-30 menit sebelum bangun dari tempat tidur. Crackers dapat mencegah lambung kosong dan menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh.
·         Siang hari : Makan 4-5 kali dengan porsi kecil sebagai pengganti makanan berat dan hindari terlalu kenyang atau terlalu lapar. Lambung yang kosong dan kadar gula darah yang rendah dalam tubuh akibat lamanya rentang makan dapat menyebabkan mual seperti halnya makan yang terlalu banyak pada satu saat. Makan makanan tinggi protein dan karbohidrat untuk mencegah mual. Mengurangi makanan yang mengandung banyak air, sebagai gantinya minumlah setengah jam sebelum atau sesudah makan namun tidak bersamaan pada saat makan. Minum sedikit dan sering tiap 2-3 jam walaupun tidak haus, 10-12 gelas air/hari untuk menghindari dehidrasi. Jus buah, teh herbal, makanan atau minuman yang terbuat dari jahe dapat mengurangi rasa mual. Menghirup aroma lemon atau jahe, minum lemon atau mengkonsumsi semangka dapat mengurangi rasa mual.
Duduk beberapa saat setelah makan, gravitasi membantu makanan masuk ke dalam lambung. Bergerak secara perlahan dan menghindari gerakan mendadak.
Hindari pemicu mual : bau badan, aroma makanan yang tajam, kosmetik yang beraroma wangi, toiletris dan sampah. Perbanyak istirahat dan tidur disiang hari. Tempatkan bantal dibawah kepala dan kaki. Hal tersebut sangat penting bila ibu hamil harus bangun lebih awal dipagi hari. Namun jangan tidur setelah makan karena dapat meningkatkan rasa mual. Hindari tempat yang hangat karena dapat meningkatkan rasa mual.
Sikat gigi dengan menggunakan pasta gigi dan membilas mulut setiap habis muntah. Hal ini dapat menyegarkan mulut dan menurunkan rasa mual serta menurunkan resiko kerusakan gigi dan gusi yang dapat terjadi akibat bakteri dan material muntahan di mulut. Namun jangan lakukan sikat gigi segera setelah makan karena dapat menyebabkan muntah. Hirup udara segar dan lakukan exercise setiap hari. Hindari merokok, alkohol dan kafein. Hindari stress. Morning sickness lebih banyak terjadi pada wanita hamil yang mengalami stress baik dalam rumah maupun pekerjaan.
·         Malam hari : Sebelum tidur makan snack, yogurt, roti, susu, sereal atau sanwich.
Hindari makanan yang berminyak, terlalu pedas dan beraroma menyengat yang dapat menyebabkan mual. Tidak tidur terlalu malam. Wanita hamil perlu energi untuk bangun pagi dan melakukan aktivitas esok harinya. Jika bangun tengah malam, makanlah cracker beberapa potong.
Ø  Kesimpulan : Morning sicness merupakan rasa mual dan muntah yang umumnya dialami oleh wanita hamil pada trimester pertama kehamilan. Perawatan yang penting dalam penanganan morning sickness adalah pengaturan diet dan perubahan pola hidup yang dapat mendukung proses kehamilannya. Perlu kerja sama antara wanita hamil, pasangan dan tenaga kesehatan dalam penanganan morning sickness tersebut agar tidak berlanjut menjadi hyperemesis gravidarum dan berdampak buruk terhadap kehamilannya.
b.       Cepat merasa lelah
Jika sedang hamil, biasanya perasaan lelah dan capek sering terjadi, kadang disebabkan oleh anemia. Perbanyaklah istirahat dan lakukan tidur siang. Jika kondisi kelelahan semakin memburuk segera hubungi dokter. Orang yang hamil di trimester pertama seringkali merasa lelah secara tiba-tiba, mungkin diakibatkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron secara cepat. Tapi perempuan hamil akan merasa lebih energik setelah mencapai trimester kedua.
c.        Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak. 
d.       Perasaan yang sering berubah-ubah (mood)
Biasanya pada masa kehamilan, hormone sering berubah-ubah. Jangan terlalu keras padadiri sendiri. Jika anda merasakan atau mempunyai masalah, bicarakan dengan dokter atau dengan orang terdekat anda tentang kegalauan anda.
e.        Stretch Mark
Adalah tanda garut-garut putih yang muncul pada permukaan kulit, berbentuk garis berliku seperti anak sungai. Biasanya streatch mark muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong dan payudara. Garutan muncul biasanya pada usia kehamilan empat atau lima bulan dimana warnanya kemerah-merahan dan masih bisa disembuhkan. Stretch mark muncul karena pengaruh hormone kehamilan dan akibat melarnya pertumbuhan kulit mengakomodasi pertumbuhan janin. Atau dengan kata lain stretch mark terbentuk ketika terjadi peregangan kulit secara cepat yang merusak jaringan yang terdapat didalamnya sehingga kulit mengalami peregangan berlebihan atau over stretched. Faktor munculnya tretch mark antara lain kehamilan, perubahan berat badan secara mendadak.
Ø  Penyebab Stretch Mark
Stretch mark atau guratan ini merupakan timbulnya garis-garis berwarna merah muda pada kulit. Lama kelamaan, garis merah ini akan berubah menjadi garis berwarna putih. Stretch mark muncul karena kulit mengalami peregangan dan elastisitas kulit tidak memadai menangani peregangan yang terjadi. Akibatnya, kulit seperti pecah dan timbul garis-garis atau guratan tersebut. Pada sebagian besar wanita hamil, stretch mark tidak dapat dielakkan. Biasanya muncul saat usia kehamilan 4-5 bulan. Saat peregangan terjadi, kemunculan stretch mark atau guratan ini biasanya disertai rasa gatal. Jika digaruk secara berlebihan, dapat menyebabkan luka pada kulit. Tetapi, kemunculan stretch mark tergantung keelastisan kulit tiap orang. Jika seseorang memiliki kulit yang elastis, kemungkinan saat hamil dan setelahnya tidak akan timbul stretchmark. Biasanya, ini bersifat genetik. Jika ibu Anda tidak mengalami stretch mark, mungkin Anda dapat terhindar juga dari masalah ini. Ini merupakan hal yang wajar, karena wanita hamil mengalami pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan. Rata-rata, minimal kenaikan berat badan 10 kg terjadi pada wanita hamil. Sehingga kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan, payudara, pinggul, paha, dan bokong. Bagian tubuh inilah yang menjadi tempat favorit munculnya stretch mark. Stretch mark juga dapat terjadi pada seseorang yang sebelumnya mengalami kegemukan dan berubah menjadi kurus. Pada wanita hamil yang telah melahirkan, garis-garis akan memudar setelah bayi lahir, namun umumnya tidak dapat hilang 100% karena sudah terjadi robekan di bagian jaringan bawah kulit. Itulah, sebabnya kehadiran stretch mark menjadi sesuatu yang menakutkan bagi wanita hamil.
Ø  Mencegah Stretch Mark
Untuk mencegah atau meminimalkan timbulnya stretch mark, Anda dapat mencoba beberapa tips berikut:
·         Tingkatkan elastisitas kulit dari dalam tubuh
Caranya dengan mengkonsumsi vitamin dan mineral yang mampu membuat kulit menjadi elastis. Atau, dengan cara alami, Anda dapat memperbanyak konsumsi sayur, buah dan minum air.
·         Pertahankan kulit agar tetap lembab
Oleskan lotion pada kulit. Atau Anda dapat menggunakan krim anti stretch mark yang khusus untuk wanita hamil. Krim ini biasanya lebih lembap dibandingkan krim biasa. Penggunaan krim dapat dimulai sejak dini, sejak kandungan masih kecil dan belum terjadi perenggangan.
·         Perawatan setelah kelahiran
Sehabis melahirkan, Anda dapat tetap menggunakan krim tersebut atau menggunakan minyak zaitun atau minyak cendana yang juga dapat melembapkan dan mengurangi bekas stretch mark. Hanya saja, jika telah timbul, biasanya agak sulit untuk hilang sama sekali.
Stretch mark memang dapat mengganggu penampilan. Tetapi, hendaknya ini tidak membuat Anda kehilangan percaya diri. Dengan perawatan dini yang baik, semoga stretch mark yang mengganggu dapat dihindarkan.
f.        Sakit Punggung
Perubahan tubuh selama kehamilan bisa mengakibatkan pegal pada punggung. Apalagi janin berkembang semakin besar sehingga punggung mudah tertarik atau merenggang. Untuk mencegahnya lakukan olahraga hamil secara teratur, gunakan sepatu tanpa hak, tidur di kasur yang rata dan agak keras, jangan tidur melengkung dan berbaringlah dengan punggung lurus.
g.      Nyeri Perut
Nyeri perut bagian bawah sering terjadi pada kehamilan trimester kedua. Ketika rahim membesar, ligament lingkar menjadi semakin tegang dan menyebabkan rasa nyeri sepanjang ligament. Agar nyeri ini bisa reda, pengobatan yang baik adalah dengan beristrirahat yang cukup.
h.      Gatal
Selama hamil kerap terjadi gatal-gatal terutama di daerah sekitar perut, pusar, dan payudara. Rasa gatal bisa muncul kapan saja mulai trisemester pertama hingga trisemester terakhir kehamilan. Rasa gatal-gatal muncul karena berbagai sebab antara lain, kulit meregang yang menyesuaikan bentuk selama kehamilan yang membuat kulit menjadi lebih kering, iritasi yang muncul pada lipatan tubuh karena pergesekan kulit akibat kenaikan berat badan ibu, perubahan kadar hormone estrogen dan progestin sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan asam empedu ringan pada ibu. Gatal-gatal bisa muncul pada ibu yang mempunyai bakat alergi.
i.        Selulit
Selulit merupakan penumpukan sel lemak pada jaringan kulit yang berlebihan sehingga permukaan kulit tampak tidak merata. Saat hamil sebagian besar wanita mempunyai masalah selulit karena selama kehamilan terjadi peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone secara drastic sehingga menghasilkan lebih banyak lemak yang disimpan utnuk melindungi janin. Selulit biasanya muncul pada bagian tubuh yang kurang aktivitas seperti paha, bokong, perut, pinggul, betis, dan lengan. Sesulit akan muncul seiring betambahnya usia, saat kehamilan elastisitasnya.
Ø  Penyebab Selulit :
·         Faktor hormone Seperti hormon esterogen terbentuk ketika masa pubertas, hamil, dan meopause.
·         Faktor Fisik Terjadi ketika adanya perunbahan pada lapisan lemak dibawah kulit
·         Sering Duduk Keseringan duduk juga dapat memunculkan selulit ditambah bila dalam posisi yang kurang benar
·         Sering berjalan Sering berjalan adalah baik untuk kesehatan namun setelah berjalan lama tentunya saat duduk harus di luruskan kakinya.
·         Faktor makanan Seperti halnya makanan manis dengan kadar gula banyak, makanan asin, makanan berlemak seperti daging, coklat, sosis, mentega, krim
Ø  Cara menghilangkan selulit
·         Aktivitas fisik : Olahraga memang dapat memperlancar sikrkulasi darah, dapat mmbaka lemak berlebih dalam tubuh, membuat otot tubuh mejadi lebih kencang.
·         Mengurangi berat badan : Orang yang memiliki berat badan lebih, resiko terjadi selulit tinggi. Dikarenakan penumpukan lemak dalam tubuh tinggi, namun bukan berate orang yang bertubuh langsing bebas dari selulit.
·         Pola Makan Sehat : Pola makan yang harus Anda terapkan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral yang cukup sehingga meningkatkan kerja kulit agar keringat mudah keluar dan mempermudah pembuangan kotoran. Jangan mengkonsumsi makanan dengan kada gula yang tinggi, karena gula membuat serat-serat kolagen yang ada di arteri atau pembuluh darah mengeras. Akibatnya, sirkulasi tubuh melambat. Selain itu makanan yang terlalu banyak mengandu.
·         Monitoring diet, karena selulit disebabkan oleh sel-sel lemak di bawah kulit yang mengembang dan tidak bisadikeluakanleh tubuh, maka asupan nutrisi harus diawasi agar tidak terjadi penumpukan lemak.
·         Pijat secara lembut bagian perut dengan losion atau pelembab
·         Pilih losion khusus yang mengandung kolagen untuk membantu mengembalikan elastisitas kulitt di masa hamil. minyak zaitun atau baby oil bisa menjadi alternatif lain bagi anda.
·         Jalani hidup sehat dengan pola makan seimbang, minum air putih yang cukup, kurangi konsumsi lemak namun perbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya akan kandungan antioksidan.
·         Air hangat dapat mempengaruhi elastisitas kulit, bahkan menyerap kelembabannya
j.        Kram / Kejang Otot
Kram adalah suatu kedaan dimana terjadi kejang otot mendadak terutama pada otot betis dan akan hilang setelah beberapa saat. Kram atau kejang otot seperti ini sering dirasakan pada wanita yang sedang hamil. Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor yaitu kurang vitamin dan mineral karena para ibu hamil memerlukan vitamin dan mineral lebih banyak dari biasanya. Asupan vitamin dan mineral akan sangat membantu untuk mencegah terjadinya kram pada wanita hamil.
k.      Sakit Pinggang
Keluhan ini sering dialami pada wanita hamil ketika kehamilan mulai membesar. Seiring dengan bertambahnya berat badan bayi akan menekan otot perut dan otot punggung. Pada wanita hamil, keluhan ini sering dirasakan dengan otot punggung dan perut yang lemah, sering membungkuk atau pada mereka yang memakai dengan tumit yang tinggi.
l.         Rasa Mual dan Muntah-Muntah
Tidak semua wanita hamil merasakan mual dan muntah, biasanya apabila ada wanita hamil yang mengalami mual atau muntah tidak melebihi dari 3 bulan. Tapi tidak jarang juga ada yang mengalami hal tersebut sampai usia kandungan 9 bulan, bahkan sampai ada yang perlu dirawat di Rumah Sakit karena muntah yang hebat. Ada juga wanita hamil yang maunya mengurung diri di rumah atau kamar karena dia tidak mau terkena sinar matahari.
m.     Rasa Tidak Enak di Ulu Hati
Seiring dengan bertambah besarnya bayi yang ada dalam kandungan, bayi akan mendesak lambung sehingga sering kali menyebabkan aliran balik asam lambung yang mengakibatkan rasa tidak enak/rasa seperti terbakar pada dada bagian bawah dan perut bagian atas. Perasan ini muncul bila anda membungkuk terlalu cepat dan bersendawa setelah selesai makan.
n.       Konstipasi / Sulit Buang Air Besar (Susah BAB)
Disamping karena bayi dalam kandungan yang menekan usus besar bagian bawah, wanita hamil kurang aktif, kurang minum atau kurang mengkonsumsi makanan berserat bisa menyebabkan susah buang air besar (BAB). Adanya wasir juga bisa menyebabkan hal tersebut. Perbanyaklah minum-minuman air putih, makan – makanan yang mengandung serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan sereal. Jangan mengkonsumsi pencahar tanpa anjuran dokter telebih dahulu.
o.       Sesak Nafas
Pada usia kandungan 8 sampai 9 bulan, biasanya terjadi sesak napas ringan. Hal ini terjadi karena bayi menekan paru-paru sang ibu. Sesak nafas ini akan hilang dengan sendirinya beberapa minggu menjelang kelahiran dimana kepala bayi mulai masuk kedalam rongga panggul. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara ketika sedang mengerjakan sesuatu, lakukanlah dengan perlahan-lahan dan berbaring dengan menggunakan bantal yang agak tinggi. Apabila sesak napas yang anda rasakan semakin mengganggu dan membuat anda menjadi sulit tidur, segeralah periksakan ke dokter kandungan kesayangan anda.
p.       Bengkak di Kaki dan Pergelangan Kaki
Hal seperti ini sudah biasa terjadi pada wanita hamil, sedikit pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki disebabkan karena penimbunan air. Istirahatlah selama 1 – 2 hari dengan kaki diangkat atau ditinggikan dengan cara diganjal menggunakan bantal atau yang lainnya maka bengkak akan hilang dengan sendirinya. Apabila bengkak tidak kunjung susut atau bahkan semakin berat, segera konsultasikan ke dokter karena dikuatirkan ada gangguan yang lebih serius.
q.       Infeksi Saluran Kencing
Menjaga kebersihan pada saat kehamilan sangatlah penting, karena bisa berakibat yang tidak baik untuk anda dan bayi dalam kandungan anda. Salah satunya adalah infeksi saluran kandung kemih, segera temui dokter anda apabila timbul keluhan sering kencing, rasa sakit dan panas pada waktu kencing atau urin keruh atau bercampur darah. Apabila hal ini tidak diobati dengan baik maka dapat menyebabkan infeksi pada ginjal dengan gejala-gejala demam, menggigil, sakit pinggang, (di daerah ginjal) sering kencing disertai rasa sakit.
r.         Hemorroid
Piere A.Grace & Neil R. Borley (2007:104) mengemukakan bahwa hemoroid adalah pembengkakan submukosa pada lubang anus yang mengandung pleksus vena, arteri kecil dan jaringan areola yang melebar. Interna: hanya melibatkan jaringan lubang anus bagian atas. Eksterna: melibatkan jaringan lubang anus bagian bawah. Hemoroid adalah varises pada anus (Geri Morgan, 2009:207). Hemoroid adalah pelebaran vena (varises) di dalam plexus hemorodialis yang bukan merupakan keadaan patologik. Hanya bila menyebabkan keluhan atau penyulit diperlukan tindakan (Syamsuhidajat, 1997).
Ø  Etiologi
1.       Kelainan organis
·         Serosis hepatic
·         Trombosis vena porta
·         Tumor intra-abdominal, terutama pelvis
2.       Idiopatik, predisposisi:
·         Herediter: kelemahan pembuluh darah
·         Anatomi: tak ada katup pada vena porta sehingga darah mudah kembali, tekanan di plexus hemorrhoid akan meningkat.
·         Gravitasi: banyak berdiri
·         Tekanan intra abdominal yang meningkat: batuk kronis, mengejan.
·         Tonus spinter ani lemah
·         Obstipasi atau konstipasi kronis
·         Obisitas
·          Diit rendah serat
Pada wanita hamil faktor yang mempengaruhi timbulnya hemorrhoid adalah:
·         Tumor intra abdomen menyebabkan gangguan aliran vena daerah pelvis.
·          Kelemahan pembuluh darah waktu hamil kerena pengaruh hormon
·         Mengedan selama partus.
Ø  Klasifikasi
1.       Hemorroid interna:
·         Berasal dari plexus vena hemnhoidalis superior dan medius
·         Terletak diatas linea dentate atau 2/3 atas dari saluran anus.
·         Permukaannya mukosa (epitel thorax)
·         Tiga posisi utama: jam 3, jam 7, jam 11

2.       Hemorroid externa:
·         Berasal dari plexus hemorroidalis inferior
·         erletak 1/3 bawah saluran anus
·         Permukaannya kulit (epitel gepeng/squamous)
Ø  Patofisiologi
1.       Hemorrhoid interna:
Sumbatan aliran darah system porta menyebabkan timbulnya hipertensi portal dan terbentuk kolateral pada vena hemorroidalis superior dan medius.
2.       Hemorrid eksterna:
Robeknya vena hemorroidalis inferior membentuk hematoma di kulit yang berwarna kebiruan, kenyal-keras,dan nyeri.
Ø  Manifestasi  klinis
Hemorrhoid menyebabkan rasa gatal dan nyeri, dan sering menyebabkan perdarahan berwarna merah terang pada saat defekasi.  Hemorroid eksterna dihubungkan dengan nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis.  Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemorroid.  Ini dapat menimbulkan iskemia pada area tersebut dan nekrosis.  Hemorroid internal tidak selalu menimbulkan nyeri sampai hemorroid ini membesar dan menimbulkan perdarahan atau prolaps.
Ø  Tanda dan gejala:
1.        Bab berdarah, biasanya berupa darah segar yang menetes pada akhir defekasi
2.       Prolaps:
·         Grade I          :               prolaps (-), perdarahan (+)
·         Grade II         :               prolaps (+), masuk spontan
·         Grade III       :               prolaps (+), masuk dengan manipul
·         Grade IV       :               prolaps (+), inkarserata
3.       BAB berlendir, timbul karena iritasi mukosa rectum.
4.       pruritus ani sampai dermatitis, proctitis
5.       Nyeri
Ø  Penatalaksanaan
Hemorroid interna diterapi sesuai dengan gradenya.  Tetapi hemorroid eksterna selalu dengan operasi.  Konservatif indikasi untuk grade 1-2, < 6 jam, belum terbentuk trombus.  Operatif indikasi untuk grade 3-4, perdarahan dan nyeri.
v  Gejala hemorroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan:
·         Higiene personal yang baik dan menghindari mengejan berlebihan selama defekasi.
·         Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila gagal dibantu dengan menggunakan laksatif yang berfungsi mengabsorbsi air saat melewati usus.
·         Tindakan untuk mengurangi pembesaran dengan cara: rendam duduk dengan salep, supositoria yang mengandung anestesi, astringen (witch hazel) dan tirah baring.
v  Beberapa tindakan nonoperatif untuk hemorroid:
·         Foto koagulasi infra merah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tehnik terbaru untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya
·         Injeksi larutan sklerosan efektif untuk hemorrhoid yang berukuran kecil.
v  Tindakan bedah konservatif hemorrhoid internal
Adalah prosedur ligasi pita karet.  Hemorrhoid dilihat melalui anosop, dan bagian proksimal diatas garis mukokutan dipegang dengan alat.  Pita karet kecil kemudian diselipkan diatas hemorrhoid.  Bagian distal jaringan pada pita karet menjadi nekrotik setelah beberapa hari danm dilepas.  Terjadi fibrosis yang mengakibatkan mukosa anal bawah turun dan melekat pada otot dasar. Meskipun tindakan ini memuaskan beberapa pasien, namun pasien lain merasakan tindakan ini menyebabkan nyeri dan mengakibatkan hemorroid sekunder dan infeksi perianal.
v  Hemoroidektomi kriosirurgi
Adalah metode untuk menghambat hemorroid dengan cara membekukan jaringan hemorroid selama waktu tertentu sampai timbul nekrosis. Meskipun hal ini kurang menimbulkan nyeri, prosedur ini tidak digunakan dengan luas karena menyebabkan keluarnya rabas yang berbau angat menyengat dan luka yang ditimbulkan lama sembuh.
v  Laser Nd: YAG
Digunakan dalam mengeksisi hemorroid eksternal.  Tindakan ini cepat dan kurang menimbulkan nyeri.  Hemoragi dan abses jarang menjadi komplikasi pada periode paska operatif.
v  Metode pengobatan hemorroid tidak efektif untuk vena trombosis luas, yang harus diatasi dengan bedah lebih luas.
v  Hemorroidektomi atau eksisi bedah, dapat dilakukan untuk mengangkat semua jaringan sisa yang terlibat dalam proses ini.  Selma pembedahan, sfingter rektal biasanya didilatasi secara digital dan hemorroid diangkat dengan klem dan kauter atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi.  Setelah prosedur operasi selesai, selang kecil dimaukkan melalui sfingter untuk memungkinkan keluarnya flatus dan darah; penempatan Gelfoan atau kasa Oxigel dapat diberikan diatas luka kanal
Ø  Pemeriksaan penunjang:
·         Anoskopi
·         Pemeriksaan feses: untuk mengetahui occult-bleding
Ø  Komplikasi
·         Anemia, jarang terjadi
·         trombosis akut pada prolaps hemorrhoid

Ø  Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :
1.       Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (insisi pembedahan)
2.       Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive, insisi post pembedahan, imunitas tubuh primer menurun
3.       Kurang pengetahuan tentang Ca Rekti  dan pilihan pengobatan berhubungan dengan kurang paparan sumber informasi
4.       Sindrom defisit self care b/d kelemahan, penyakitnya, nyeri
5.       Resiko konstipasi berhubungan dengan obstruksi post pembedahan
Ø  RENPRA HEMOROID

No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
1
Nyeri Akut b/d agen injuri fisik (insisi pembedahan)
Setelah dilakukan askep tingkat kenyamanan klien meningkat, nyeri terkontrol dengan KH:
klien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri 2-3
Ekspresi wajah tenang & dapat istirahat, tidur.
v/s dbn (TD 120/80 mmHg, N: 60-100 x/mnt, RR: 16-20x/mnt).
Manajemen nyeri :
Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
Observasi  reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya.
Berikan lingkungan yang tenang
Kurangi faktor presipitasi nyeri.
Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri.
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri.
Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik tidak berhasil.
Monitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri.
Administrasi analgetik :.
Cek program pemberian analogetik; jenis, dosis, dan frekuensi.
Cek riwayat alergi.
Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal.
Monitor V/S
Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul.
Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping.

6.       Keputihan
Pada dasarnya keputihan pada wanita hamil merupakan hal yang normal, namun sebaiknya anda berkonsultasi kepadadokter jika keputihan semakin parah dan berlebihan. Berkembang biaknya jamur yang biasanya ada pada alat kelamin wanita akan jauh lebih cepat karena adanya perubahan hormonal pada masa kehamilan. Hal ini akan menyebabkan infeksi pada liang senggama atau vagina sehingga akan menghasilkan cairan putih, gatal dan perasaan panas disekitar liang senggama atau vagina.
7.       Varises
Hindari memakai pakaian yang ketat di bagian kaki dan paha. Istirahatkan kaki anda sesering mungkin . gerak-gerakkan kaki anda jika anda harus ada pada posisi berdiri dalam jangka waktu lama. Varises sering terjadi pada mereka wanita hamil yang kurang aktif, selain itu juga bisa dikarenakan faktor keturunan atau mereka yang sering susah buang air besar. Tekanan dari janin membuat bertambahnya tekanan pembuluh darah balik pada daerah tubuh bagian bawah. Konsultasilah dengan dokter anda untuk mengetahui cara yangaman untuk meredakan dan mencegah varises.
Ø  Klasifikasi
Menurut Sabiston Vena varikosa diklasifikasikan menjadi:
·         Vena varikosa primer, merupakan kelainan tersendiri vena superficial ekstremitas bawah.
Penyebab varises primer tampaknya adalah kelemahan struktur herediter  dari dinding pembuluh darah. Dilatasi dapat disertai gangguan katup vena karena daun katup tidak mampu menutup dan menahan aliran refluks. Varises primer cenderung terjadi pada vena- vena superfisialis karena kurangnya dukungan dari luar atau kurangnya tahanan dalam jaringan subkutan.
·         Vena varikosa sekunder, merupakan manifestasi insufisiensi vena profunda dan disertai dengan beberapa stigmata insufisiensi vena kronis, mencakup edema, perubahan kulit, dermatitis stasis dan ulserasi. Kerusakan katup vena pada system vena profunda akan mengganggu aliran darah menuju jantung, statis yang timbul dan penimbunan darah menyebabkan hipertensi vena profunda. Jika katup vena penghubung tidak berfungsi maka peningkatan tekanan sirkuit vena profunda akan menyebabkan aliran balik darah ke dalam vena penghubung.
Selain penyebab diatas, varises juga dapat disebabkan oleh :
·         Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
·         Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah.
Ø  Faktor Pemicu varises :
1.      Faktor keturunan Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan
2.      Kehamilan Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
3.      Kurang gerak Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
4.      Merokok Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
5.      Terlalu banyak berdiri Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
6.      Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
7.      Memakai sepatu hak tinggi  Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.
Ø  Gambaran Klinis
Gambaran klinis varises berupa vena yang menonjol dan melebar serta memperlihatkan garis- garis kebiruan dan gelembung di tungkai. Varises dapat menimbulkan nyeri tumpul ringan pada tungkai terutama menjelang malam. Rasa tidak nyaman biasanya berkurang dengan mengangkat kaki dan memakai kaos kaki penahan yang elastis. Rasa tidak nyaman karena varises sekunder cenderung lebih berat. Diagnosis varises vena mudah dilakukan dan didasarkan pada observasi dan palpasi vena yang berdilatasi. Gejala terjadinya varises antara lain:
·         Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
·         Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
·         Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
·         Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
·         Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.
































DAFTAR PUSTAKA

V. Walsh, Linda. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas Hal 90.Jakarta:EGC.$
L., Winifred, dkk. 2001. Ambulatori Obstetrics third edition. San Fransisco: UCSF Nursing Press.
Piere A.Grace & Neil R. Borley. 2007. At a Clance Ilmu Bedah edisi ketiga. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar