BAB I
PEMBAHASAN
A.
LATAR BELAKANG
Ø Kehamilan nerupakan masa masa perkembangan fetus yang
berasal dr ovum yang telah mengalami fertilisasi (Guyton,1999)
Ø Kehamilan adalah saat terjadinya perubahan identitas dan
peran bagi ibu,bapak dan anggota keluarga ( Hamilton,1995).
Ø Prenatal care merupakan perawatan anak sejak dalam
kehamilan,kala I,II, persalinan dan bertujuan untuk memberikan kesempatan
maksimal bagi ibu dan bayinya.
Ø Masa Pranatal adalah masa konsepsi
atau masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan
perkembangan individuyaitu pada saat pembuatan telur pada ibu oleh spermazoa
pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan
terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya
berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan
fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
Ø Periode Prenatal merupakan periode
persiapan, baik persiapan secara fisik, yakni pertumbuhan janin dan adaptasi
maternal maupun psikologis yakni antisipasi menjadi orang tua.
Ø Periode prenatal merupakan periode
mempersiapkan diri baik fisik maupun psikologis untuk mencapai kehamilan yang
sukses. Periode ini merupakan masa belajar intensif bagi orang tua dan individu
yang dekat dengan mereka dan juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan
persatuan keluarga.
Ø Kunjungan prenatal regular, yang
secara ideal di mulai segera setelah ibu pertama kali terlambat menstruasi,
merupakan kesempatan untuk memastikan kesehatan ibu hamil tersebutdan bayinya.
Kunjungan prenatal direncanakan untuk mengikuti pertumbuhan dan prkembangan
janin dan untuk mengindentifikasi kelainan yang dapat mengganggu proses
persalinan normal.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud dengan periode
prenatal?
2.
Apa yang dimaksud dengan prenatal care?
3.
Ada berapakah masa – masa prenatal?
4.
Bagaiman adaptasi fisiologi saat masa
prenatal?
5.
Bagaiman adaptasi psikologi saat masa
prenatal?
6.
Apa tujuan dari perawatan masa prenatal?
7.
Bagaiman cara pemeriksaan fisik pada
masa prenatal?
8.
Apa saja masalah – masalah pada masa
prenatal?
C.
TUJUAN.
a.
Tujuan Umum.
·
Menjelaskan tentang periode – periode
masa prenatal dan asuhan keperawatan pada masa prenatal?
b.
Tujuan Khusus.
·
Menjelaskan tentang periode prenatal.
·
Menjelaskan tentang masa – masa
prenatal.
·
Menjelaskan tentang adaptasi fisiologi
periode prenatal.
·
Menjelaskan tentang adaptasi psikologi
periode prenatal.
·
Menjelaskan tentang tujuan perawatan
periode prenatal.
·
Menjelaskan tentang pemeriksaan fisik
pada periode prenatal.
·
Menjelaskan tentang masalah pada periode
prenatal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Periode Prenatal
Prenatal adalah sebelum kelahiran
atau selama kehamilan (Maimunah,2005).
Prenatal Care adalah cara penting
untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau
dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi
atau masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan
perkembangan individu yaitu pada saat
pembuatan telur pada ibu oleh spermatozoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki
memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya
pembuahan semacam ini biasanya berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok
pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
B.
Masa
Prenatal dibagi menjadi 3 yaitu :
1.
Masa Zigot
sel yang terbentuk sebagai hasil
bersatunya dua sel kelamin yang telah masak. Zigot adalah proses
perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim perempuan.
Lama kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan
dilahirkan menjadi bayi.
Ketika sperma dari laki-laki
bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel
tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan
segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi
"segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh
manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak
melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim
seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan
semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi
pertumbuhannya.
2.
Masa
Embrio
Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari
masing-masing lapisan mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri – ciri
utama bentuk tubuh mulai jelas.
Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai
terbentuk. Umumnya denyut jantung janin dapat direkam pada minggu ke 12. Pada
minggu ke 16 sistem musculoskeletal sudah matang dan mulai minggu ke 28
janin bias bernafas. Minggu ke 32 janin mulai dapat menyimpan zat besi, kalsium
dan fosfor, dimana pada minggu ke 38 badan janin akan mengisi selurung rongga
uterus. ( Wiknjosastro, 2005 hal.56 ).
3.
Masa
Janin
Masa janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga hingga
lahir. Masa ini ditandai dengan penyempurnaan organ yang sudah terbentuk pada
masa embrio serta pertumbuhan tubuh yang cepat.
Pada masa janin, pertumbuhan kepala relatif lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lainnya. Pada bulan ketiga,
kepala kira-kira setengah dari PPB (panjang puncak kepala-bokong). Mata yang
awalnya menghadap ke lateral menjadi terletak di permukaan ventral, dan telinga
mendekati letak definitifnya di samping kepala. Gelung-gelung usus yang
menimbulkan herniasi fisiologis pada minggu ke-6, telah masuk kembali ke dalam
rongga perut pada minggu ke 11. Pusat-pusat osifikasi primer terdapat di
tulang-tulang panjang dan tulang tengkorak pada minggu ke-12. Selain itu, alat
kelamin luar telah berkembang sehingga dapat dilihat melalui pemeriksaan USG.
Pada bulan keempat dan kelima, janin memanjang secara cepat
dan PPB telah mencapai setengah dari panjang total bayi baru lahir. Janin
dibungkus oleh rambut halus yang disebut lanugo.
Pada bulan keenam, kulit janin nampak kemerahan dan
keriput, disebabkan oleh tidak adanya jaringan ikat di bawah kulit. Beberapa
sistem sudah dapat berfungsi, namun sistem pernapasan dan sistem saraf pusat
belum berdiferensiasi dengan baik, sehingga pada bayi yang lahir prematur sulit
untuk bertahan hidup. Selama paruh kedua kehidupan dalam rahim, berat badan
banyak bertambah khususnya selama dua bulan terakhir (mencapai setengah dari
berat badan cukup bulan). Selama dua bulan terakhir, janin memperoleh kontur
yang membulat karena adanya endapan lemak di bawah kulit. Menjelang akhir
kehidupan dalam rahim, kulit dibungkus oleh zat lemak keputih-putihan (verniks
kaseosa) yang terbentuk dari produk sekresi kelenjar sebum.
Bulan kesembilan, kepala mendapat ukuran lingkar terbesar dibandingkan
dengan lingkar bagian tubuh yang lain. Pada saat lahir (266 hari atau 38 minggu
setelah pembuahan), berat janin sekitar 3000-3400 gram, PPB sekitar 36 cm, PPT
(panjang puncak kepala-tumit) sekitar 50 cm, dan lingkar kepala sekitar 34 cm.
Ciri seks sudah jelas.
Umur
kehamilan
|
Panjang fetus
|
Pembentukan organ
|
4
minggu
|
7,5
- 10 mm
|
Rudimental
mata, telinga dan hidung
|
8
minggu
|
2,5
cm
|
Hidung,
kuping, jari-jemari mulai di bentuk. Kepala menekuk ke dada.
|
12
minggu
|
9
cm
|
Daun
telinga lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai terbentuk, alat
kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.
|
16
minggu
|
16-18
cm
|
Genitalia
eksterna terbentuk dan dapat di kenal, kulit tipis dan warna merah.
|
20
minggu
|
25
cm
|
Kulit
lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala dan rambut halus (lanugo) tumbuh
di kulit.
|
24
minggu
|
30-32
cm
|
Kedua kelopak mata tumbuh alis dan
bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar. Bila lahir, dapat bernapas tapi
hanya beberapa jam saja.
|
28
minggu
|
35
cm
|
Kulit warna merah di tutupi verniks
kaseosa. Bila lahir, dapat bernapas, menangis pelan dan lemah.
|
32
minggu
|
40-43
cm
|
Kulit
merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti orang tua dan kecil.
|
36
minggu
|
46
cm
|
Muka
berseri tidak keriput. Bayi premature.
|
40
minggu
|
50-55
cm
|
Bayi
cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik,
organ-organ baik.
|
Perkembangan Bentuk Janin
Gambar
|
Keterangan
|
JANIN PADA BULAN KE-3
|
Pada akhir bulan ketiga, panjang tubuh janin mencapai
kira-kira 3 inci (7,62 cm) dan berat badan kira-kira 1ons. Lengan, hasta dan
jari-jarinya, serta kedua kaki dan jemarinya sudah ada, sedangkan kuku mulai
terbentuk. Demikian pula bagian luar telinga sudah ada pada fase ini. Pangkal
gigi pun mulai terbentuk pada tulang rahang yang kecil, dan organ-organ sex
yang bagian dalam sudah mulai tumbuh.
|
JANIN PADA BULAN KE-4
|
Pada fase ini, detak jantung janin
sudah dapat terdengar dengan menggunakan alat khusus (dopller). Kepala yang
bersambung dengan bagian tubuh lainnya menjadi bertambah besar pada bulan
keempat, dan panjang janin akan segera bertambah.
Pada akhir bulan keempat, panjang
tubuh janin akan mencapai kira-kira 7 inci 917,78 cm) dan berat badannya
mencapai 4 ons. Ia sudah memiliki rambut, alis dan bulu mata, serta mulai
mengisap ibu jari tangannya.
|
JANIN PADA BULAN KE-5
|
Sepanjang bulan kelima, berat badan
janin berkisar pada 1/2 hingga 1 pon (0,24 hingga 0,45 kg) dan panjang
tubuhnya antara 10 hingga 12 inci (25,4 hingga 30,5 cm). Otot-ototnya sudah
mulai berfungsi, sehingga ia senantiasa bergerak. Biasanya pada bulan kelima
ini gerakan janin jelas dapat dirasakan oleh ibunya.
|
JANIN PADA NULAN KE-6
|
Panjang tubuh janin berkisar antara 11 hingga 14 inci
(27 hingga 35,5 cm) dan berat badannya antara 1,5 hingga 2 pon (0,67 hingga
0,9). Kulitnya mengerut dan berwarna kemerahan, serta dilapisi sejenis
pelindung yang disebut Vernix Caseosa
|
JANIN PADA BULAN KE-7
|
Selama bulan ini janian terus tumbuh dan
bergerak.Apabila pada bulan ini janin lahir maka masih dapat hidup, akaN
tetapi harus dibantu dengan alat-alat pembantu dan dampak lain dari kelairan
janin pada bulan ini adalah keadaanya masih lemah dan bayi BBLR (Berat badan
bayi lahir rendah), sehingga harus di hangatkan kedalam incubator agar suhu
badan bayi bias mencapai suhu yang normal.
|
JANIN PADA BULAN KE-8
|
Pada bulan ini janian sudah menjadi lebih panjang dan
lebih gemuk keadaannya. Panjang tubuhnya mencapai 18 inci (45,7 sampai 5 pon
atau 2,27 kg). Apabila janin lahir pada fase ini, peluang untuk hidup lebih
besar, karena pertumbuhanya relative sempurna.
|
JANIN PADA BULAN KE-9
|
Sepanjang bulan ini janin akan terus
tumbuh dan pada akhir bulan ini berat badan janin umumnya berkisar antara 7
hingga 7,5 pon (3,18 hingga 3,40 kg) dan panjang tubuhnya sekitar 20 inci 50
cm. Kulitnya masih dilapisi cairan pelindung (liquor Amnion). Posisi janin
berubah sebagai persiapan untuk lahir dan mulai turun kebawah dengan kepala
berada pada bagian bawah dan janin sudah siap untuk dilahirkan.
|
C.
Adaptasi
Fisiologis dan Psikologis trimester I - III
1.
Adaptasi
Fisiologis
a.
Trimester
I
·
Vagina
dan Vulva
Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva mengalami
perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan
vagina dan vulva tampat lebih merah, agak kebiruan (livider).Warna portio pun
tampak lividae.
Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi
selama persalihan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat
longgar, hipertrofi otot polos dan pemanjangan vagina. Deskuamasi sel-sel
vagina yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi ostrogen. Sel-sel yang
tinggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan yang
disebut leukore. Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam.
Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil
lebih rentan terhadap infeksi vagina, khusunya jamur.Diet yang mengandung gula
dalam jumlah besar dapat membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk infeksi
jamur.
·
Servik
uteri
Sernik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormone estrogen.Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka
serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat.Jaringan ikat pada servik ini
banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dengan adanya
hipervaskularisasi serta meningkatnmya suplai darah maka konsentrasi servik
menjadi lunak yang disebut dengan tanda goodell. Selama minggu-minggu awal
kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan edema
dan kongesti panggul. Akibanya Uterus, servik dan itmus melunak secara
progresif dan serviks menjadi kebiruan, perlunakan ithmus menyebabkan
antefleksi uterus berlebihan dselama tiga bulan pertama.
·
Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah
pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan
oleh adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,
heperplasia(produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru), dan
hipertrofi (pembesaran serabut otot) dan jaringan fibroelastis yang sudah ada)
dan perkembangan desidua. Hipertrofi otot polos uterus, dan serabut-serabut
kalogen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen
sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan
beratm, bentuk dan posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastic,
fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda McDonal.Setelah
minggu ke delelapan korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara
keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih, menyebabkan wanita sering mengalami
berkemih.
Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur
bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat ini
fundus uteri telah dapat diraba dari luar di atas sympsys. Pada minggu
pertama ithmus pada triwulan pertama membuat ithmus menjadi panjang dan lebih
lunak yang disebut tanda hegar.Perlunakan ithmus uteri pada sambungan
serviks dan korpus ini timbul pada 6 minggu pertama setelah haid terakhir.
·
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditateum, korpus luteumgravidatalis berdiameter kira-kira 3 cm,
kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus liteum ini
mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
·
Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan
ASI. Estrogen menimbulkan hipertrofi system saluran, sedangkan
progesterone menambah sel-sel asinus pada mamae.
Somatomamotropin mempengariuhi pertumbuhan sel-sel asinus
pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein,
laktalbumun, dan laktoglobulin.Maka dengan demikian mamae di persiapkan untuk
laktasi.Disamping itu dibawah pengaruh progesterone dan somatomamotropin
terbentuk lemak disekitar disekitar alveolua-alveolus, sehingga mamae menjadi
lebih besar. Papila mamae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam,
seperti seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Hipertrofi kelenjar
sabasea (lemak) yang muncul di areola primer disebut tuberkel
Montgomery.Glandula Montgomery tampak lebih jelas menonjol di areola mamae.
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa
berat di payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi, perubahan payudara
ini adalah tanda mungkin hamil.Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli
ringan sampai rasa geli tajam.
Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah
kulit berdilatasi.Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang
terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru di bawah permukaan
kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat , sekarang
terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan
kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat, seringkali tampak
sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit.Kongesti vena di payudara
lebih jelas terlihat pada primigravida.Strie dapat terlihat di bagian luar
payudara.
·
Sistem
Endokrin
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi
untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin dan pemulihan
paspartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua
kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan
hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesterone
plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan oleh janin.
·
Sistem
Kekebalan
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita
tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu
selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan
tidak berubah. IgG merupakan komponen utama dan immunoglobulin janin di
dalam uterus dan neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya immunoglobulin yang
dapat menembus plasenta sehingga imunitas pasif akan diperoleh oleh bayi.
Kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi selanjutnya.
·
Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
sehngga sering timbul kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila
uterus gravidus keluar dari rongga panggul.Pada kehamilan normal, fungsi ginjal
cukup banyak berubah.Laju filtrasi glomerulus da aliran plasma ginjal menigkat
pada masa kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan
sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mensekresi produk sampah
janin.Fungai ginjal berubah karena adanya hormone kehamilan, peningkatan volume
darah, postur wanita, aktivitas fisik dan asupan makanan.Sejak minggu ke 10
gestasi pelvic ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar,
panjangnya bertambah samapi 1,5 cm, volume meningkat 60 ml dari 10 ml pada
wanita yang tidak hamil. Ureter berdilatasi, perubahan fungsi ginjal selama
kehamilan mungkin dipengaruhi oleh hormone maternal dan plasenta termasuk ACTH,
ADH HCS, dan hormone tiroid. Filtrasi glomerulus meningkat 50% selama
kehamilanpeningkatannya dari awal kehamilan relative cukup tinggi sampai aterm
dan akan kembali normal pada 20 minggu post partum. Glukosuria pada kehamilan
tidak selamanya abnormal, hal ini mungkin berhubungan dengan
kostikosteroid. Bila sering terjadi harus diwaspadai terjadi DM. Peningkatan
glukosa ini juga mempermudah terjadinya infeksi pada saluran perkemihan.Protein
urine secara normal dieksresikan 200-300 mg/hari.Bila melebihi 300 mg/hari,
maka harus di waspadai terjadinya komplikasi.
·
Pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan
karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke esophagus
bagian bawah. Produksi asam lambung menurun.Sering terjadi nausea dan muntah
karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digetivus sehingga motilitas
seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama di dalam lambung
dan apa yang dicerna lebih lama berada dalam usus-usus..Saliva dan pengeluaran
air liur berlebihan daripada biasa.Rasa mual baik yang sedang maupun berat
dengan atau tanpa terjadinya muntah setiap saat atau pada siang atau
malam.Apabila terjadi pada pagi hari seris di sebutmorning sicknes.
Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual muntah yang terjadi.
Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makaana yang mungkin berkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bias mengatur
mengurangi rasa mual dan muntah.
·
Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya
sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh darah pula, mamae dan
alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume plasma
maternal mulai meningka pada saat 10 minggu usia kehamilan dan terus
menerus meningkat sampai 30-34 minggu, sampai ia mencapai titik maksimum.
Perubahan rata-rata volume plasma maternal berkisar antara
20-100%.RBC meningkat 18% tanpa tanpa sumplemen zat besi dan terjadi
peningkatan yang lebih besar yaitu sekitar 30% jika ibu meminum suplemen zat
besi. Karena volume plasenta meningkat rata-rata-rata 50%, sementara massa RBC
meningkat hanya 18-30%, maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan
normal sehingga disebut anemia fisiologis.
Tekanan darah akan turun selam 24 minggu pertama kehamilan
akibat terjadi penurunan dalam perifer vaskuler resistence yang disebabkan oleh
pengaruh perenggangan otot halus oleh progesterone. Tekanan sistolik akan turun
sekitar 5-10 mmHg dan diastolic pada 10-15 mmHg. Selama kehamilan normal
cardiac output meningkat sekitar 30-50% dan mencapai level maksimalnya
selama trimester pertama atau kedua dan tetap tinggi selama persalinan
·
Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada
muskolateral. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone,
terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan cairan
synofial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibelitas dan
mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selam kehamilan biasanya
normal apabila asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan
iga biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal.
Karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone, terjadi
relaksasi dari ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari
sambungan/otot terutama otot-otot pada pelvic. Bersamaan dengan membesarnya
ukuran uterus menyebabkan periubahan yang drastic pada kurva tulang belakang
yang biasanya menjadi salah datu ciri pada seorang ibu hamil.
Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit
pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan.
·
Integumen/
Kulit
Perubahan keseimbangan hormone dan perenggangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sitem integument selama masa
kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan
lemak sub dermal, hiperpigmentasi, perubahan rambut dan kuku, percepatan
aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan
aktivitas vasomotor. Jarimgan elastic kulit mudah pecah, meyebabkan striae
gravidarum, atau tanda tegangan.Respon alergi kulit meningkat
·
Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolism rate (BMR) meninggi BMR
meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir.Kalori yang
dibutuhkan untuk itu di peroleh terutama dan pembakaran hidratarang, khususnya sesudah
kehamilan 20 minggu ke atas.
·
Pernafasan
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil
bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan janin.Kebutuhan oksigen ibu meningkat
sebagai respon terhadap percepatan laju metabolism dan peningkatan kebutuhan oksigen
jaringan uterus dan payudara.Janin membutuhkan oksigen jaringan uterus dan
payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbon
dioksida.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentum pada
kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat.
Wanita hamil lebih dalam, tetapi frekuensi nafasnya hanya
sedikit meningkat.Peningkatan volume tidal pernafasan yang berhubungan dengan
frekuensi nafas normal menyebabkan peningkatan volume nafas 1 menit sekital
26%.Peningkatan volume nafas disebut dengan hiperventilasi kehamilan, yang
menyebabkan konsesntrasi karbon di oksida di alveoli menurun.Beberapa
wanita mengeluh dispnea saat istirahat.
·
Sistem
Persrafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi system
neurologi selama masa hamil, selain perubahan neurohormonal, hipotalamik
hipofisis. Perubahan fisiologis spesifik akaibat kehamilan dapat terjadi
timbulnya gejala neurologis dan neuromuscular berikut: kompresi saraf panggul,
lotosis dorsolumbal, edema yang melibatkan saraf primer, akroestesia atau rasa
baal dan gatal di tangtan, myeri kepala akibat ketegangan, nyeri kepala ringan,
rasa ingin pingsan dan hipokalsemia.
b. Trimester II
·
Vulva
dan Vagina
Karena hormone estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia
membesar.Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat
genetika tersebut meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain
menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok. Peningkatan sensitivitas
dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester
kedua kehamilan.Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah
dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva.Edema
dan varises biasanya membaik selama periode pasca partum.
·
Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar
diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
·
Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh
ruang amnion yang terisi janin dan isumus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk
uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur,
ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju tiorang dewasa.Pada saat ini
uterus mulai memasuki rongga peritoneum.
-
16
minggu fundus tundus uteri kira-kira terletak di antara 1/2 jarak pusat ke
Shimpisis
-
20
minggu fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
-
24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus
berotasi ke kanan.Hal ini kemungkinan diusebabkan adanya kolon rektosiqmoid di
sebelah kiri.Hipertropi ekstensif (pembesaran) ligamentum teres uteri
mmepertahankan posisi uterus.Akhirnya uterus yang membesar ini menyentuh
dinding abdomen anterior dan mendesak usus halus ke kedua sisi abdomen.Sehgera
setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui
dinding abdomen.Kontraksi ini disebut tanda Braxton hicks.Salah satu tanda
kemungkinan hamil.
Kontraksi Braxton bicks adalah
kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan nyeri, yang timbul secara
intermitten sepanjang setiap siklus menstruasi.Kontraksi memfasilitasi aliran
darah ke uterus sehingga meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.Selain
bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan desidua.Selain bertambah
besar uterus juga mnengalami perubahan berat, bentuk dan posisi.Dinding-dinding
otot menjadi kuat dan elastic.Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut
tanda Mc Donald.Setelah minggu kedelapan korpus uteri dan serviks melunak dan
membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih, menyebabkan wanita
sering mengalami urinary frekuensi (sering berkemih).
·
Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta muali terbentuk dan
menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
·
Payudara
(Mammae)
Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum. Colostrums ini
berasal dari asinus yang mulai bersekresi.
Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjatr
mammae membuat ukuan payudara meningkat secara progresif.Kadar hormone luteal
dalam plasenta dalam masa hamil meningkatkan proliferasi duktus laktiterus dan
jaringan lobulus alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba penyebaran
nodul kasar.Peningkatan jaringan glandular menggantikna jaringan ikat akibatnya
jaringan menjadi lebih lunak dan lebih jarang.Peregangan ligamentum cooper
suspensorium fibrosa berlebihan yang menopang payudara dapat dicegah dengan
mengenakan bra maternitas berukuran sesuai.
Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional
lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat samapi kadar
estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
·
Sistem
Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone
progesterone yang meningkat.Selain itu perut kembung juga terjai karena adanya
tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam
perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.Wasir
(hemoroid) cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan
naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemoroid.Panas perut
(heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam
esophagus bagian bawah.
·
Sistem
Respirasi .
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil
seringmengeluhkan sesak napas sehingga meningkatkan usaha bernapas.
·
Sistem
Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi
proses hemodilusi setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik
kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskultasi mengiringi
perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung
juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa
hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar.S3 lebih jelas terdengar
setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II
dapat didengar di daerah pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut
meningkat perlahan, mencapai 10-15 kali/menit, kemudian menetap sampai
aterm.Dapat timbul palpitasi.
·
Sistem
Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai
berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus.Pada trimester kedua,
kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.
Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas.
Kongesti panggul pada masa hamil ditujn jukkan oleh hipemeria kandung kemih dan
uretra.Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah
luka dan berdarah.Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan
distensi kandung kemih sampai 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesarabn uterus
menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih
hanya berisi sedikit urine.
·
Sistem
Muskuluskletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang
terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi
cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan di sekitarnya.
·
Sistem
Integumen
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone,
kadar MSH pun meningkat.
·
Sistem
Endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta
terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
·
Kenaikan
Berat Badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu selama sisa
kehamilan.
c.
Trimester
III
·
Uterus
Uterus pada trimester III itrmus lebih nyata menjadi bagian
korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).Pada kehamilan tua
karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan
tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen
bawah yang lebih tipis.Batas itu di kenal sebagai lingkaran retraksi
fisipologis dinding uterus, diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada
dinding SBR.
1.
28
minggu fundus uteri terletak kitra-kira tiga jari diatas pusat atau 1/3 jarak
antara pusat ke proses ocifoideus (25 cm).
2.
32
minggu fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat dan proses
ocifoideus.
3.
30
minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah proses ocifoideus (30
cm).
4.
40
minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di bawah proses ocifoideus (30
cm).
Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton
bicks semakin jelas, terutama pada wanita yang langsing. Umumya
akanmenghilang bila wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan. Pada
minggu-minggu terakhir kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit
diberikan dan kontraksi untuk memulai persalinan.
·
Sistem
Uraktus Uranius
Pada terakhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolism air menjadi lancer.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter
lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke
kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubhan ini membuat pelvis dan ureter mampu
menampung urin dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran
urin.
·
Sistem
Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang
membesar kea rah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak
mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
·
Kenaikan
Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan
berat badan mulai dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.
·
Sirkulasi
Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak
kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada minggu
30-32, karena setelah 34 minggu masa RBC terusd meningkat tetapi volume plasma
tidak. Peningkatan RBC menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil
lanjut mengeluh sesak napas dan pendek napas.Hal ini ditemukan pada kehamilan
meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Aliran darah ,meningkat dengan cepat seiring dengan
pembesaran uterus. Walaupun alieran darah uterus terus meningkat 20 kali lipat,
ukuran konseptus meningkat lebih cepat.Akibat lebih banyak oksigen diambil dari
darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Pada kehamilan cukup bulan
yang normal, seperenam volume darah total ibu berada didalam dsistem
perdarahan uterus. Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah 500
ml/menit.Dan konsumsi rata-rata oksigen yterus gravid ialah 25ml/menit.Tekanan
arteri maternal, kontraksi uterus dam posisi maternal mempengaruhi aliran
darah.Estrogen juga berperan dalam mengatur aliran darah uterus.
Dengan menggunakan alat ultrasound atau stetoskop janin,
member pelayanan kebidanan dapat mendengar : (1) uterine souffle atau murmur
suatu bunyi aliran darah ibu bergegas menuju plasenta, yang sinkron dengan nadi
ibu, (2) Souffle funic yang sinkron dengan frekuensi jantung janin dan di
sebabkan oleh darah janin yang mengalir melalui tali pusat dan (3) frekuensu
bunyi jantung janin (DJJ). Semua bunyi ini adalah tanda pasti kehamilan.
·
Sistem
Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak.
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan
postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan disgtemsi
abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan
peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian
ulang (realignment) vulvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergerak kedepan .kurva lumbo
sakrun normal harus semakin melengkung dan didaerah serviks dorsal harus
berbentuk kurvatura, fleksi anterior kepala berlebihan untuk mempertahankan
keseimbangan payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan
semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol berdiri akan semakin membuat
kurva punggung dan lumbal menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit.Struktur
ligament dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan
berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan
ini tanpa keluhan.Akan tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan punggung
atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan segera setelah kehamilan.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit
tonus otot.Selama trimester ketiga rectum abdomen dapat memisah, menyebabkan
isi perut menonjol digaris tengah tubuh.Umbilicus menjadi lebih datar atau
menonjol.Setelah melahirkan tonus otot secara bertahap kembali, tetapi
pemisahan otot (diastasis recti abdominis) menetap.
Hormone pregesteron dan hormone relaxing menyebabkan relaksasi
jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir
kehamilan, proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk
meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubik
melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrocoagusmengendur
membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang
tidak stabil pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh
wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen
sehingga untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke
belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan
dapat menyebabkan nyeri punggung pada bebrapa wanita.
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik
pada kehamilan normal.Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang semakin
menbesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai
bawah.Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi pubis bertambah
besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung, khususnya
pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir rasa pegal, mai rasa dan lemah
dialami oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi
anterior leher dan merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada
nervus ulnaris dan medianus (Crips dan de Francesco,1964). Ligament raundron
Mengalami hipertropi dan mendapatkan tekana dari uterus yang mengakibatkan
rasa nyeri pada ligament tersebut.
2. Adaptasi Psikologis
a.
Adaptasi
Ibu
Bagi pasangan yang kehamilannya tidak dikehendaki, akan
muncul kegelisahan dan kecewa serta berusaha menghilangkan buah kehamilannya
dengan cara apapun. Pada keadaan seperti ini peranan bidan atau tenaga kesehatan
sangat diperlukan dalam memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi serta
konseling. Hal ini dikarenakan sebab kehamilan bukanlah proses biologi semata,
tetapi lebih dari sebagai karunia Tuhan Ynag Maha Esa. Tindakan apapun yang
dilakukan dengan tujuan menghilangkan kehamialn adalah pembunuhan. Negara
Indonesia yang berdasarkan Pancasila tidak membenarka tindakan “aborsi” dan ini
didukung Undang-Undang No.23 Tahun 1992 eruama tercantum dalam pasal 15. Selain
itu secara agama melakukan aborsi itu adalah termasuk dosa besar.
Kadang-kadang akibat pergaulan remaja yang bebas dapat
menjurus ke seks bebas, yang dapat menyebabkan kehamilan yang tidak
dikehendaki. Remaja yang kehamilannya diingkari situasi cemas dan stress akan
menghantui dirinya, takut mengatakan kepada orang tuanya, dan biasanya akan
menarik diri dari pergaulan akibat rasa malu telah melakukan perbuatan yang
dilarang agama.
Periode syok dan menyangkal kehamilan kemudian kebingungan
dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan penyebabnya,
terdiri dari 3 faktor yaitu:
-
Persepsi
terhadap kejadian
-
Dukungan
situasional
-
Mekanisme
koping
Proses
psikologis ini sering terlihat berhubungan dengan perubahan biologic yang
mengambil peran dalam tiap tahapan kehamilan. Untuk lebih memahami perubahan
dan adaptasi psikologis ibu hamil akan dibahas ebih rinci pada setiap trimester
dalam uraian beriku ini :
Trimester
I
Trimester pertama sering dikatakan
sebagai masa penentuan untuk membukukan bahwa wanita dalam keadaan hamil. pada
saat inilah tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk dapat
menerima kenyataan akan kehamilannya.
Selain itu akibat dari dampak
terjadinya peningkatan hormone estrogen dan progesterone pada tubuh ibu hamil
akan mempengaruhi perubahan pada fisik sehingga banyak pada ibu hamil yang
merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Dia akan merenungkan keadaan
dirinya. Dari munculnya kebingungan tentang kehamilannya dengan pengalaman
buruk yang pernah dialaminya sebelum kehamilan, efek kehamilan yang akan
terjadi pada hidupnya (terutama jika ia wanita karir), tanggung jawab baru atau
tambahan yang akan dipikul, kecemasannya tentang kemampuan dirinya untuk
menjadi seorang ibu, keuangan dan rumah, penerimaan kehamilannya oleh orang
lain. Saat itu, beberapa ketidaknyamanan trimester pertama berupa mual, lelahh,
perubahan selera, emosional, mungkin mencerminkan konflik dan depresi yang
dalam dan dapat terjadi pada saat ia teringat tenang kehamilannya.
Kekhawatiran orang tua terhadap
kesehatan anak berbeda-beda selama masa hamil (Gaffney, 1998).kekhawatiran
pertama timbul pada trimester pertama dan berkaitan dengan kemungkinan
terjadinya keguguran. Banyak wanita yang sengaja tidak mau memberitahukan
kehamilannya kepada orang lain sampai periode ini berlalu.
Kebingungan yang dialami ibu hamil
ini secara normal akan berakhir spontan pada saat dia menerima kehamilannya.
Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan didukung oleh
perasaannya yang cukup aman untuk mengungkapkan perasaannya terhadap konflik
yang dialamo selama ini.Terimeser pertama juga sering merupakan masa
kekhawatiran dan penantian kehamilan menjadi aman.Terutama pada wanita yang
pernah mengalami keguguran sebelumnya dan tenaga professional dalam bidang
pelayanan kesehatan wanita yang khawatir terhadap keguguran dan
teratogen.Wanita ini dengan tidak sabar menunggu berakhirnya trimester pertama
sampai mereka dapat tenang dan percaya denga kehamilannya.
Pada trimester pertama seorang ibu
akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih menyakinkan bahwa dirinya memang
hamil. Setipa perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan
dengan seksama.karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang
ibu yang dapat diberitahukannya kepada orang lain atau mungkin dirahasiakannya.
Bertambahnya berat badan adalah
bagian yang significan pada wanita pada trimester pertama. Ini menjadi uji
nyata yang dilakukan wanita yang seperti terlihat pada tubuhnya jelas bahwa ia
hamil. Bagi kebanyakan wanita, bertambahnya berat badan dijadikan bukti awal
berkembangnya bayi meskipun sebenarnya bukanlah kejadian secara fisik.Wanita
yang terlihat bertambah berat badannya berperan pada perlindungan dan
pertumbuhan abdomennya, yang berarti hamil baginya.Dan sebaliknya, bagi wanita
hamil dan ingin menyembunyikannya (seperti remaja yang belum menikah) bisa
mencegah mereka untuk menunjukan dan mencoba untuk mengatasi masalahnya.
Hasrat untuk melakukan hubungan
seks, pada trimester pertama berbeda-beda.Walalupun beberapa wanita mengalami
gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido
selama periode ini. Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat
individual. Beberapa pasangan menyatakan puas dengan hubungan seksual mereka,
sedang yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang berbeda-beda ini
dipengaruhi oleh factor-faktor fisik, emosi, dan interaksi termasuk takhayul
tentang seks selama masa hamil, masalah disfungsi seksual, dan perubahan fisik
pada wanita.
Keadaan ini menciptakan
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
Banyak wanita merasa buuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai
namun tanpa berhubungan seks.Libido sangat dipengaruhi kelelahan, rasa mual,
pembesaran payudara, keprihatinan, kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian
normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
Trimester
II
Trimester kedua sering disebut
sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu merasa sehat.Ini disebabkan selama
trimester ini umumnya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan
kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan
rasa tiidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar
sehingga belum dirasakan sebagai beban.Ibu sudah menerima kehamilannya dan
mulai dapat menggunakan energy dan piokirannya secara lebih konstruktif.Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri.Banyak ibu yang
merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
Trimester kedua dibagi menjadi dua
fase yaitu prequickening dan postquickening. Akhir dari trimester pertama dan
selama prequickening dalam trimester kedua, wanita tersebut akan terus
melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang menghubungkan dengan ibunya
sendiri. Semua masalah pribadi dengan ibunya yang telah atau sedang terjadi
dianalisis.Kemampuan untuk dapat mempertahankan hubungan ibu dan anak diuji.
Dengan pengujian ini mendatangkan pengertian dan criteria penerimaan oleh
ibunya yang ia hargai dan hormati.
Hubungan social wanita akan
meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu, ketertarikan
dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran
yang baru. Hubungna social yang rumit ini membutuhkan sejumlah pekerjaan yang
rumit, yang pada gilirannya akan bertindak sebagai katalis bagi peran barunya.
Quickening mungkin menyerang wanita
untuk memikirkan bayinya sebgai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.Kesadaran yang baru ini memulai perubahan dalam memusatkan dirinya ke
bayi. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian
ditujukan pada kesehatan bayi dan kehadiran didalam keluarga.
Ketika janin menjadi semakin jelas,
yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung, kecemasan orang tua
yang terutama ialah kemungkinan cacat pada anaknya. Orang tua mungkin akan
membicarakan rasa cemasnya ini secara terbuka dan berusaha memperoleh kepastian
bahwa anaknya dalam keadaan sempurna. Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut
bahwa anaknya dapat meninggal semakin melemah.
Trimester
III
Trimester ketiga sering disebut
sebagai periode penantian.Pada periode ini wanita menanti kehadiran bayinya
sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat
bayinya. Ada perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada
waktunya, fakta yang menempatkan wanita tersebut gelisah dan hanya bisa melihat
dan menunggu tanda-tanda dan gejalanya.
Trimester tiga adalah waktu untuk
mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya
perhatian pada kehadiran bayi. Saat ini orang-orang disekelilingnya akan
membuat rencana pada bayinya. Wanita tersebut akan berusaha melindungi bayinya,
dengan menghindari kekrumunan atau seseorang atau apapun yang dianggap
membahayakan. Dia akan membayangkan bahwa bahaya terdapat didunia luar. Memilih
nama adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Dia
mungkin akan mencari buku ynag berisi nama-nama atau mengikuti
penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang berkaitan dalam rangka mempersiapkan
kelahiran dan kesiapan menjadi orang tua. Membuat atau membeli pakaian
bayi.Mengatur ruangan.Banyak hal yang diberukan untuk merawat bayinya.
Sejumlah ketakutan terlihat selama
trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia
tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Mimpinya mencerminkan perhatian dan
kekhawatirannya.Dia lebih sering bermimpi tentang bayinya, anak-anak,
persalinan, kehilangan bayinya, atau terjebak disuatu tempat kecil dan tidak
bisa keluar. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul kembali karena perubahan
body image yaitu merasa dirinya aneh dan jelek.Ibu memerlukan dukungan dari
suami, keluarga dan bidan.
Wanita juga mengalami proses berduka
seperti kehilangan perhatian dan hak istimewa yang dimiliki selama kehamilan,
terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan merassa kehilangan kandungan dan
menjadi kosong. Perasaan mudah terluka juga terjadi pada masa ini.Wanita
tersebut mungkin merasa canggung, jelek, tidak rapi, dia membutuhkan perhatian
yang lebih besar dari pasangannya.Pada pertengahantrimester II, hasrat seksual
tidak setinggi pada trimester kedua karena abdomen menjadi sebuah penghalang.
b.
Psikologis Suami
Ayah seringkali kelihatan “standar” sebagai pengamat
istriyang hamil. Ia diperlukan untuk konsepsi, membayar biaya, dan
menyiapkan penuntun perkembangan anak sekarang pandangantersebut telah
berubah dan seorang ayah sekarang diharapkan berperan penuh dalam
perawatan,terlibat sebagai Ayah, dan pemberi nafkah, sebagai respon
terhadap tekanan masyarakat . pengaruh feminisme dan tekanan
ekonomi menyebabkan lebih banyak wanita bekerja diluar rumah dan berbagai peran
sebagaiorang tua.sering turjadi perasaan menolak karena banyak factor,
misalnya, apakah kehamilan itu direncanakan, bagaimana hubungan
laki - laki tersebut dengan istri \ pasangannya,pengalaman ke
hamilan sebelumnya, umur,dan kesetabilan ekonomi.
Sumber
stress
Seorang ayah mengalami stres dalam
transisi menjadiorang tua. Penyebab antara lain :
1. masalah keuangan.
2. kondisi yang tidak di inginkan
selama hamil.
3. cemas bayinya tidaksehat atau
normal.
4. khawatir tentang nyeri saat
istri melahirkan.
5. peran selama bersalin.
Sumber
stress yang lainnya, adalah
1.
Perubahan
hubungan dengan istri/pasangan.
2.
Hilangnya
respons seksual
3.
Perubahan
hubungan dengan keluarga atau teman laki-lakinya.
4.
Kemampuan
sebagai orang tua.
Peran ayah berkembang sejalan dengan peran ibu. Secara umum,
ayah yang stress menyukai anak-anak, senang berperan sebagai ayah dan senang
mengasuh anak, percaya diri dan mampu menjadi ayah, membagi pengalaman
tentang kehamilan dan melahirkan dengan pasangannya (Jordan, 1990).
Perkembangan pengalaman ayah sesuai
fase-fase dalam kehamilan istrinya :
1. Trisemester pertama
a.
Setelah
mengetahui istrinya hamil, ia akan memberitahukan teman dan relasinya tentang
kabar gembira tersebut.
b.
Sering
bingung terhadapa perkembangan perasaan istrinya, termasuk perubahan tubuh. Ia
memperhatikan kebutuhan istrinya yang mudah lelah dan menurunnya keinginan
untuk berhubungan seksual.
c.
Saat
ini anaknya adalah bayi yang “potensial”. Ayah sering membayangkan
berinteraksi dengan anaknya yang dibayangkan berumur 5 atau 6 tahun, walaupun
kehamilan belum kelihatan (Jordan,1990).
d.
Berbeda
tergantung dari : usia, jumlah anak, interest terhadap anak,stabilitas ekonomi
e.
Menerima
atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya gangguan
komunikasi
f.
Toleransi
terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
g.
Ayah
dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar rumah.
2. Trisemester kedua
a.
Peran
ayah pada saat ini masih samar-samar, tetapi perannya meningkat dengan melihat
dan merasakan gerakan janin.
b.
Ayah
menjadi lebih nyaman dengan peran baru melihat anaknya pada saat di USG adalah
pengalaman yang penting dalam menerima kenyataan istrinya hamil.
c.
Seorang
ayah ingin meniru atau membuang perilaku sebagai ayah sesuai keinginanya.
Konflik tentang cara menjadi ayah dapat juga timbul pada pasangan. Selain
berperan dalam mencari nafkah, suami juga di tuntut istrinya untuk terlibat
aktif dalam mempersiapkan perawatan anaknya. Hal itu akan meningkatkan stress.
Untuk itu, perlu persetujuan bersama tentang pembagian peran (Diemer, 1997).
Disatu sisi, ibu ingin dominan, di sisi lain ayah ingin lebih banyak
menghabiskan nwaktunya untuk bekerja, melakukan hobinya atau bersama
teman-temannya.
d.
Merasa senang dengan pergerakkan janin
e.
Melibatkan
diri dengan masalah kehamilan istrinya
f.
Memberikan
perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya.
g.
Bila
merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu diluar
rumah
h.
Bila
berhasil, perhatian yang diberikan lebih besar lagi
3. Trisemester ketiga
Jika pasangan mampu berkomunikasi
dengan baik, trisemester ketiga ini adalah waktu yang khusus dengan gambaran
yang jelas tentang peran mereka, dan mempersiapkan bersama kondisi kedepan.
a.
Bersama-sama
terlibat dalam kelas pendidikan kesehatan tentang melahirkan.
b.
Persiapan
yang nyata untuk kelahiran bayi
c.
Peran
menjadi jelas
d.
Timbul
rasa takut
e.
Timbul
pertanyaan, menjadi orang tua seperti apa?
f.
Dapatkah
dia membantu istrinya melahirkan?
g.
Apakah
mereka akan mempunyai bayi?
4. Psikologis Saudara Kandung
Saudara kandung (sibling) perlu
dipersiapkan akan kedatangan adiknya karena dapat menimbulkan perasaan bersaing
(sibling rivalry). Sibling rivalry timbul karena anak-anak takut
perhatian orang tuannya berubah.
Pencegahan
kondisi ini dapat dilakukan dengan cara :
a.
Anak
– anaknya yang lain diberitahu sejak awal kehamilan.
b.
Kepada
anak toddler diberikan kesempatan untuk merasakan gerakan bayi dalam rahim dan
dijelaskan bahwa rahim ibu adalah tempat khusus tumbuhnya bayi.
c.
Anak
dapat membantu mengatur baju bayi dilaci atau menyiapkan tempat tidur dan kamar
bayi.
d.
Bantu
anak menyesuaikan diri terhadap perubahan ini.
e.
Kenalkan
anak dengan bayi sehingga anak tidak membayangkan adiknya akan cukup besar
untuk diajak bermain.
f.
Mengajak
anak ketempat pemeriksaan kehamilan dan memberikan kesempatan untuk mendengar
denyut jantung janin.
Jika saudara kandung sudah sekolah, kehailan akan merupakan urusan keluarga.
Penjelasan tentang kehamilan didasarkan pada tingkat pemahaman anak. anak dapat
diberikan buku-buku dirumah, merasakan gerakan janin dan mendengarkan bunyi
jantung janin. Biarkan ia hadir ketiak ibu melahirkan. Persiapan sibling dalam
menerima bayi baru dapat dilakukan oleh orang tua dengan memberikan cukup
perhatian agar ia tidak berprilaku regresif atau agresif.
5. Psikologis Kakek – Nenek
Dengan adanya kehamilan, hubungan
suami istri dengan kedua orang tuannya menjadi lebih dekat. Kakek/nenek merasa
kadang-kadang tidak pasti seberapa dekat mereka terlibat dalam membantu
memberikan nasihat atau hadiah. Bagi kakek/nenek yang masih muda, dapat
terlibat dengan membantu bekerja atau kegiatan lain.
Kakek/nenek juga mengalami perubahan
peran dalam kehidupannya, seperti pensiun, perubahan kondisi
keuangan, menopause, kematian teman dan lain-lain yang dapat menimbulkan
konflik dalam perubahan struktur keluarga. Kakek/nenek juga ingin
merasakan dan mengontrol situasi baru mereka sendiri selain pasangan yang hamil
tersebut. Pasangan yang masih muda sebaiknya mendengarkan pendapat yang ingin
disampaikan oleh orang tuanya. Biasanya pasangan muda merasaka bahwa mereka
menerima nasihat yang berlebihan, yang kadang – kadang mereka anggap sebagai
kritik atau asuhan mereka terhadap bayi baru lahir. Sebaiknya pasangan muda
mendiskusikan masalah mereka dan menyusun perencanaan
Peran kakek/nenek ketika bayi dibawa
pulang perlu diperjelaskan untuk member situasi yang nyaman dirumah. Kadang –
kadang diperlukan pendidikan bagi kakek/nenek, agar dapat member nasihat atau
dukungan kepada orang tua baru.
D.
Tujuan
Perawatan Pada Masa Prenatal
1.
Tujuan
Tujuan
Asuhan Kehamilan antara lain:
·
Memantau
kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin.
·
Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta social ibu dan bayi.
·
Menentukan
secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinana komplikasi yang
terjadi selam kehamilan.
·
Mempersiapkan
kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi dengan trauma
dengan seminimal mungkin.
·
Mempersiapkan
ibu agar masa nifas dan permberian asi ekslusif berjalan normal.
·
Mempersiapkan
ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam pemeliharaan bayi agar dapat
tumbuh dan kembang secara normal.
Penting
bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis, dan
sosiologi kehamilan terhadap ibu dan keluarganya. Perawat dapat melakukan
hal-hal dibawah ini, antara lain :
·
Mengembangkan
hubungan kemitraan dengan ibu.
·
Melakukan
pendekatan yang holistik dalam memberikan asuhan kepada ibu yang dapat memenuhi
kebutuhan individualnya.
·
Meningkatkan
kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat bagi .ibu dan keluarganya.
·
Bertukar
informasi dengan ibu dan keluarganya dan membuat mereka mampu menentukan
pilihan berdasarkan informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
·
Menjadi
advokat bagi ibu dan keluarganya selama kehamilan , mendukung hak-hak ibu untuk
memilih asuhan yang sesuai berdasarkan informasi tentang kehamilan dan
kelahiran.
·
Mengetahui
kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalam tim multidisiplin.
·
Memfasilitasi
ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran dan membuat rencana persalinan.
·
Memfasilitasi
ibu untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang metode pemberian makan
untuk bayi dan memberikan saran yang tepat dan sensitif untuk mendukung
keputusannya.
·
Memberikan
penyuluhan tentang peran menjadi orang tua dalam suatu program terencana atau
secara perorangan.
·
Bekerjasama
dengan organisasi lain.
2.
Tanda
dan Gejala Kehamilan
a.
Tanda
persumtif kehamilan :
·
Terhentinya
menstruasi
Baru
setelah 10 hari atau lebih dari awitan menstruasi, berhentinya menstruasi dapat
menjadi indicator kehamilan yang handal.
·
Perubahan
payudara
Perubahan
anatomis pada payudara ini menjadi indikator kehamilan terutama bagi primipara.
·
Perubahan
pada mukosa vagina
Tanda Chadwick yaitu mukosa vagina tampak gelap kebiruan atau merah
keunguan dan mengalami kongesti.
·
Perubahan
pada mucus serviks
Karena
pengaruh hormon progesteron, sel – sel leher rahim mengeluarkan lendir yang
tebal dan makin pekat selama kehamilan. Lendir yang tebal membentuk sumbatan
leher rahim disebut operculum yang memberikan perlindungan terhadap
meningkatnya infeksi.
·
Meningkatnya
pigmentasi kulit dan munculnya striae pada abdomen.
Striae
pada wanita yang baru pertama kali hamil berwarna keunguan, disebut striae
Livide. Striae pada wanita yang sudah pernah hamil berwarna putih, disebut striae
albikan. Garis pertengahan perut jadi jelas berpigmen, berwarna hitam
kecoklatan, disebut linea nigra.
b.
Bukti
kemungkinan kehamilan :
·
Pembesaran
abdomen
Pada
usia kehamilan 12 minggu, uterus biasanya teraba di dinding abdomen tepat
diatas simfisis; kemudian uterus membesar secara bertahap sampai akhir
kehamilan.
·
Perubahan
ukuran, bentuk dan kosistensi uterus
Tanda Hegar : isthmus/segmen bawah uterus menjadi lebih lembut pada
perabaan. Karena pembesaran uterus, isthmus makin melunak, meregang dan makin
tertarik ke atas menjadi segmen bawah rahim (SBR). Tanda Piskacek :
pertumbuhan rahim yang lebih cepat di daerah implantasi, sehingga bentuk rahim
tidak sama.
·
Perubahan
pada serviks
Pada
minggu ke-6 sampai ke-8, serviks biasanya sudah cukup lunak seprti bibir.
·
Kontraksi
Braxton Hicks
Selama
kehamilan, uterus mengalami kontraksi yang biasanya dapat diraba tetapi tidak
nyeri dengan interval yang ireguler sejak kehamilan. Dan meningkat frekuensinya
pada akhir – akhir kehamian.
·
Ballottement
Sekitar
pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil dari volume cairan amnion.
·
Kontur
fisik janin
Pada
paruh kedua kehamilan, kontur tubuh janin dapat dipalpasi melalui dinding
abdomen ibu.
·
Deteksi
Gonadotropin Korionik (kadar hCG)
Produksinya
dimulai sejak hari implantasi (hari ke-8 hingga ke-9 setelah ovulasi, sudah
dapat dideteksi pada urin dan plasma ibu) kemudian meningkat mencapai puncaknya
pada sekitar hari ke-60 sampai 70.
c.
Tanda
positif kehamilan
·
Kerja
jantung janin
Denyut
jantung janin, dengan stetoskop pada usia kehamilan 17 – 19 minggu, dengan
Doppler pada usia kehamilan 10 minggu, dengan ekokardiografi dapat mendeteksi
sejak 48 hari setelah HPHT terakhir.
·
Persepsi
gerakan janin
Gerakan
janin terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan sekitar 20 minggu.
·
Deteksi
kehamilan secara ultrasonografik
Setelah
6 minggu, denyut jantung sudah terdeteksi. Kantung gestasi mulai dapat dilihat
sejak usia kehamilan 4 – 5 minggu sejak menstruasi terakshir. Dan pada minggu
ke-8 , usia gestasi dapat diperkirakan secara cukup akurat. (Cunningham, 2005)
d. Jadwal Kunjungan Pemeriksaan
Kehamilan
·
Pemeriksaan
pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu
bulan.
·
Setiap
wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh
karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan
selama periode antenatal :
·
Satu
kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu).
·
Satu
kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28).
·
Dua
kali kunjungan selama trimester ketiga
(antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).
BAB II
TEORI ASKEP
A. Standar Asuhan pemeriksaan kehamilan
1.
(Timbang) berat
badan.
Pertambahan berat badan selama hamil :Pertambahan
berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa batasan
adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai
berikut :
·
Payudara : 0,5 kg
·
Fat/lemak : 3,5 kg
·
Plasenta : 0,6 kg
·
Fetus : 3,4 kg
·
Cairan
ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg)
·
Pembesaran
uterus : 0,9 kg
·
Penambahan
darah : 1,5 kg
·
Cairan
ekstraseluler : 1,5 kg
Total
: 12,5 kg , (Cunningham, 2005)
2.
Ukur
(tekanan) darah.
Mengukur
tekanan darah dengan posisi ibu hamil duduk atau berbaring, posisi tetap sama
pada pemeriksaan pertama maupun berikutnya. Letakkan tensimeter di permukaan
yang dasar setinggi jantungnya. Gunakan ukuran manset yang sesuai. Tekanan
darah di atas 140/90 mmHg atau peningkatan distol 15 mmHg/lebih sebelum
kehamilan 20 minggu atau paling sedikit pada pengukuran dua kali berturut-turut
pada selisih waktu 1 jam berarti ada kenaikan nyata dan ibu perlu dirujuk (SPK,
2002).
·
Trimester
pertama: Tekanan
darah cenderung naik. Penyebabnya, terjadi proses penyempurnaan pembuluh darah
janin serta plasenta, sehingga memerlukan peningkatan darah. Batas kenaikan tak
boleh lebih dari 120/80 mmHg.
·
Trimester
kedua: Tekanan
darah cenderung turun. Penyebabnya, terjadi penyempurnaan fungsi organ tubuh
janin, sehingga memberi kesempatan pada sel/jaringan untuk menyerap oksigen dan
nutrisi lebih lama. Batas penurunan tidak boleh kurang dari 90/60 mmHg.
·
Trimester
ketiga: Tekanan
darah cenderung naik. Penyebabnya, efek hormon kehamilan yang bersifat menahan
cairan dan mengganggu aliran darah balik ke jantung, sehingga tekanan darah
perlu ditingkatkan agar kebutuhan darah terpenuhi.
Toleransi batas kenaikan sama dengan
trimester pertama.
Wajib panatau cek darah dan tekanan
darah. Melihat komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil maupun janin, maka
setiap ibu hamil disarankan:
·
Teratur
periksa hamil. Setiap kunjungan, dokter akan mengecek tekanan darah Anda.
·
Jaga
pola hidup sehat, agar tekanan darah normal. Caranya:
-
Terapkan
pola makan sehat dan seimbang, kurangi garam, perbanyak buah-buahan dan
sayuran, serta hindari alkohol.
-
Stop
merokok dan jadi perokok pasif.
-
Cukup
istirahat.
3. Ukur (tinggi) fundus uteri.
Pertumbuhan
janin dimulai dari tingginya fundus uteri. Semakin tua umur kehamilan, maka
semakin tinggi fundus uteri; namun pada umur kehamilan 9 bulan fundus uteri
akan turun kembali karena kepala janin telah turun/masuk panggul. Pada kehamilan
12 minggu fundus uteri biasanya sedikit di atas tulang pubis. Pada kehamilan 24
minggu fundus uteri teraba bulat. Secara kasar dapat dipakai pegangan bahwa
setiap bulannya fundus naik 2 jari, tetapi perhitungan tersebut sering kurang
tepat karena ukuran jari pemeriksaan sangat bervariasi (Pedoman Pelayanan
Kebidanan Dasar, 1998).
Tinggi
fundus uteri ditentukan dalam cm yaitu jarak antara symphisis dan puncak tinggi
fundus uteri menunjukkan umur kehamilan. Tinggi fundus uteri menunjukkan umur
kehamilan. Tinggi fundus uteri mulai dapat diukur dengan pita pengukur yang
terbuat dari kain (centimeter : cm) pada umur kehamilan 12 minggu (Depkes,
1992).
Contoh Umur Kehamilan
|
Tinggi Fundus
|
12
Minggu
16
Minggu
20
Minggu
24
Minggu
28
Minggu
32
Minggu
36
Minggu
|
12
cm
16
cm
20
cm
24
cm
28
cm
32
cm
36
cm
|
Jika hasilnya berbeda dengan perkiraan umur kehamilan (dalam
minggu) lebih dari 3 cm, atau pertumbuhan janin lambat/tidak ada, ibu perlu
dirujuk (SPK, 2002).
4. Pemberian imunisasi (tetanus
toksoid) TT lengkap.
Imunisasi
TT diberikan 2x yaitu pada kunjungan pertama dan kemudian interval 4 mg, tanpa
pandang usia kehamilan. Bila pernah menerima TT 2x pada kehamilan terdahulu,
maka hanya diberi TT 1x imunisasi TT bertujuan melindungi bayi dan ibu terhadap
penyakit tetanus (Syahlan, 1996).
Vaksin
TT diberikan sedini mungkin dengan dosis pemberian 0,5 cc I.M (intra muskulair)
di lengan atas/paha/bokong. Khusus untuk calon pengantin diberikan imunisasi TT
2x dengan interval 4 minggu. Usahakan TT1 dan TT2
diberikan sebelum menikah (Depkes, 1992).
Antigen
|
Interval (Selama waktu Minimal)
|
Lama Perlindungan
|
Perlindungan (%)
|
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
|
Pada
kunjungan antenatal pertama
4
minggu setelah TT1
6
minggu setelah TT2
1
tahun setelah TT3
1
tahun setelah TT4
|
-
3
tahun*
5
tahun
10
tahun
25
tahun/seumur hidup
|
-
80
95
99
99
|
Keterangan:
artinya apabila dalam waktu 3 tahun
WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung daari TN
(tetanus neonatorum)
5. Pemberian tablet zat besi,
minimum 90 tablet selama kehamilan.
WHO
menganjurkan pemberian ferro sulfat 320 mg (setara dengan 60 mg zat besi) 2
kali sehari bagi semua ibu hamil. Jika Hb 9 gr% atau kurang dari pada salah
satu kunjungan tingkatkan tablet zat besi menjadi 3 kali 1 tablet/hari sampai
akhir masa kehamilannya.
Kebijakan
program KIA di Indonesia saat ini menetapkan:
·
Pemberian
tablet Fe (320 mg Fe sulfat dan 0,5 mg asam folat) untuk semua ibu hamil
sebanyak 1 kali 1 tablet selama 90 hari. Jumlah tersebut mencukupi kebutuhan
tambahan zat besi selama kehamilan, yaitu 100 mg.
·
Bila
ditemukan anemia pada ibu hamil, diberikan tablet zat besi 2-3 kali 1
tablet/hari selama 2-3 bulan; dan dilakukan:
-
Pemantauan
Hb (bila masih anemia)
-
Pemeriksa
sampel tinja untuk melihat kemungkinan adanya cacing tambang dan parasit
lainnya.
-
Periksa
darah tepi terhadap parasit malaria (di daerah endemik)
-
(Depkes
RI, 1999). Pada setiap kali kunjungan mintalah ibu untuk meminum tablet zat
besi yang cukup, hindari meminum teh/kopi 1 jam sebelum/sesudah makan karena
dapat mengganggu penyerapan zat besi. Tablet zat besi lebih dapat diserap jika
disertai dengan mengkonsumsi vitamin C yang cukup. Jika vitamin C dikonsumsi
ibu dalam makanannya tidak tercukupi berikan tablet vitamin C 250 mg per hari
(Depkes RI, 1999).
B. Pemeriksaan
fisik dari head to toe
1. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan Leher
·
Rambut
-
Inspeksi
: Tampak bersihan/tidak, Warna rambut (hitam dengan distribusi merata)/tidak,
tampak lesi/tidak, tampak distribusi merata/tidak, tampak keadaan rontok/tidak,
tampak ada ketombe/tidak.
-
Palpasi
: Teraba benjolan/tidak, teraba nyeri tekan/tidak.
·
Muka
:
-
Inspeksi
: tampak muka terlihat pucat/tidak, tampak Choasma gravidarum/tidak.
-
Palpasi:
teraba edema/tidak.
·
Mata
-
Inspeksi
: tampak konjungtiva pucat/tidak, tampak sclera ikterus/tidak.
·
Hidung
-
Inspeksi
: tampak secret/tidak, tampak polip/tidak
·
Mulut
dan Gigi
-
Inspeksi
: Melihat kebersihan gigi dan mulut, tampak ada mukosa mulut dan lidah/tidak,
tampak gigi berlubang atau yang tanggal/tidak.
·
Leher
-
Inspeksi
: tampak pembesaran kelenjar thyroid/tidak, tampak pembesaran kelenjar getah
bening/tidak, tampak bendungan vena jugularis/tidak.
-
Palpasi
:teraba pembesaran kelenjar thyroid/tidak, teraba pembesaran kelebjar getah
bening/tidak, teraba bendungan vena jugularis/tidak.
b. Dada
·
Payudara
-
Inspeksi
: Adanya putting susu menonjol/tidak, bentuk simetris kanan-kiri/tidak, ada
luka/tidak,
-
Palpasi
: Ada benjolan/tidak, ada pengeluaran kolostrum/tidak, ada dimpling/tidak,
retraksi/tidak, nyeri tekan/tidak.
·
Jantung
-
Inspeksi
: tampak simetris/tidak
-
Palpasi
: terba denyut apeks/tidak,
-
Perkusi
: terdapat pembesaran jantung/tidak,
-
Auskultasi
: mendengar bising jantung, terdengar irama derap,
·
Paru-paru
-
Inspeksi
: tampak sesak napas/tidak, tampak pengembangan paru simetris/tidak,
-
Palpasi
: teraba kesimetrisan/tidak,
-
Perkusi
: mengetuk terdapat suara redup sampai pekak/tidak,
-
Auskultasi
: terdengar bunyi napas tamabahan (suara vesikuler, ronkhi basah, wheezing,
stridor)/tidak.
·
Punggung
-
Inspeksi
: tampak ada kelainan pada spina/tidak, tampak bentuk bujur sangkar michelis
-
Palpasi
: teraba nyeri tekan/tidak
·
Abdomen
-
Inspeksi
: tampak bentuk perut simetris/tidak, tampak ada luka bekas operasi/tidak,
Linea tampak/tidak, striae tampak/tidak, apakah busung/datar,
-
Palpasi
: Kontraksi uterus baik/tidak, kandung kemih terisi/kosong, berapa tinggi
fundus uteri, teraba nyeri tekan/tidak,
-
Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus uteri,
menentukan usia kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri.
-
Leopold II : untuk menetukan bagian yang ada
di samping uterus, menetukan letak.
-
Leopold III : menentukan bagian janin yang berada
di uterus bagian bawah.
-
Leopold IV : menetukan seberapa jauh bagian
terendah bagian janin masuk ke dalam.
-
Perkusi
abdomen : massa padat atau cair akan menimbulkan suara pekak
-
Auskultasi
: terdengar suara bising/tidak,perut di 4 kuadran, dengar peristaltik usus.
Normal : 5-35 kali.
·
Genetalia
-
Inspeksi
: Pengeluaran tampak kotor/bersih, warna urine tampak kecoklatan/tidak,
jumlahnya berapa cc, tampak luka jahitan/tidak, tampak ada tanda-tanda
infeksi/tidak, tampak keadaan perineum masih basah/tidak, tampak oedema/tidak,
tampak ada varises/tidak, tampak hemorrhoid/tidak,
-
Palpasi
: teraba pembesaran kelenjar skene & bartholin/tidak ada,
-
Eksteritas
atas dan bawah
Ekstermitas
atas
-
Inspeksi
: Tampak simetris/tidak, tampak ada edema/tidak, tampak kulit pucat/tidak.
-
Palpasi
: teraba kuku pucat/tidak.
Ekstremita
Bawah
-
Inspeksi
: tampak kesimetrisan kiri dan kanan atau tidak, tampak kulit kelihatan
pucat/tidak, tampak kemerahan/tidak, tampak edema/tidak.
-
Palpasi
: teraba pucat pada kuku jari/tidak, terba edema/tidak, teraba varises/tidak
-
Perkusi
: Refleks patella positif/negative
·
Tes terhadap penyakit menular seksual
Pelayanan
kebidanan berkaitan erat dengan penyakit melalui hubungan seksual. Penyakit ini
tidak hanya berpengaruh terhadap ibu akan tetapi juga terhadap bayi yang
dikandung atau dilahirkan. Beberapa contoh penyakit melalui hubungan seksual:
-
Infeksi
monilial penyebabnya adalah jamur candida albicans
-
Infeksi
trichomnial disebabkan oleh trichomonas vaginalis
-
Sifilis
disebabkan oleh infeksi treponema pallidum
-
Gonorrea
penyebabnya adalah neisseria gonorea
-
Herpes
genitalis disebabkan oleh virus simleks
-
Hepatitis
disebabkan oleh virus hepatitis
-
HIV/AIDS,
HIV adalah penyebab AIDS
Penyakit hubungan seksual perlu
diperiksa/ditangani karena dapat menyebabkan:
-
Abortus
-
Cacat
bawaan
-
IUGR-BBLR
-
IUFD
(bayi mati dalam kandungan)
Jika
pemeriksaan penyakit hubungan seksual dilakukan sejak dini pada ibu hamil
kemungkinan masih dapat diobati untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap
ibu dan bayi yang dikandungnya.
·
Temu wicara dalam persiapan rujukan.
Memberikan
konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan tindakan yang harus dilakukan
oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
-
Merujuk
ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
-
Melampirkan
kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan.
-
Meminta
ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan.
-
Meneruskan
pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan.
-
Memberikan
asuhan Antenatal (selama masa kehamilan).
-
Perencanaan
dini jika tidak aman melahirkan dirumah
-
Menyepakati
diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran.
-
Persiapan
dan biaya persalinan
C.
Masalah
yang terjadi pada Masa Kehamilan
Beberapa Kendala/Masalah Kesehatan Yang Sering Dihadapi Para
Ibu Hamil Pada Masa Kehamilan :
a.
Morning
Sickness
Morning sickness atau pregnancy
sickness merupakan perasaan mual yang disertai atau tanpa disertai muntah
selama kehamilan. Morning sickness dapat terjadi setiap saat sepanjang hari
terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Jika rasa mual dan muntah menetap
atau semakin memburuk, maka kondisi tersebut disebut hyperemesis gravidarum.
Jika sering mengalami morning
sickness lebih dari tiga bulan masa kehamilan/menyebabkan berat badan secara
drastic. Segera hubungi dokter. Cobalah untuk membiasakan makan secara teratur
dalam porsi ringan, hindari makanan yang mengandung minyak dan lemak.
Ø Gejala morning sickness meliputi :
·
rasa
mual
·
kehilangan
selera makan
·
muntah
·
efek
psikologis : depresi, cemas
Ø Penyebab morning sickness
Penyebab pasti morning sickness belum diketahui. Perubahan
fisik selama kehamilan dipercaya menyebabkan overstimulasi pada kontrol
neurologis mual dan muntah yang berada di batang otak. Perubahan fisik tersebut
antara lain peningkatan hormon HCG dan estrogen dalam darah pada trimester
pertama, peregangan pada otot uterus, fluktuasi tekanan darah terutama pada
saat tekanan darah menurun, relaksasi relatif pada otot saluran pencernaan
(yang menyebabkan pencernaan kurang efisien) dan peningkatan asam lambung yang
disebabkan lambung kosong atau makan makanan yang salah.
Faktor emosi perperan penting pada kejadian morning
sickness. Morning sickness jarang dialami oleh wanita hamil dengan latar
balakang sosial rendah dimana gaya hidup lebih sederhana, lebih rileks, dan
sedikit tuntutan.Pada kehamilan yang tidak diharapkan kejadian morning sickness
lebih tinggi dibanding pada kehamilan yang diharapkan.
Ø Efek morning sickness pada fetus
Muntah menyebabkan ketegangan pada otot abdomen dan rasa
sakit, namun mekanisme fisik muntah tidak berbahaya pada fetus. Fetus
terlindung secara sempurna dalam kantong yang berisi cairan amnion. Namun
muntah yang berkepanjangan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan berat badan ibu
hamil yang menyebabkan deprivasi nutrisi pada fetus dan meningkatnya resiko berat
badan bayi lahir rendah.
Ø Treatment morning sickness
·
Antasida
(rendah sodium
·
Vitamin
B6
·
Larutan
gula
·
Akupresur
pada 3 jari diatas pergelangan tangan
·
Antihistamin
(dengan resep dokter) bila muntah menetap, insufisiensi peningkatan berat badan
dan tanda-tanda dehidrasi
Ø Manajemen morning sickness
Perawatan
morning sickness meliputi pengaturan diet dan perubahan pola hidup. Perawatan
mandiri yang dapat dilakukan wanita hamil antara lain :
·
Pagi
hari : Perbanyak waktu istirahat ditempat tidur. Jangan tergesa-gesa bangun
dari tempat tidur setelah membuka mata dipagi hari. Beri jeda sekitar satu jam
antara membuka mata dan bangun dari tempat tidur. Makan crackers atau roti
kering 20-30 menit sebelum bangun dari tempat tidur. Crackers dapat mencegah
lambung kosong dan menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh.
·
Siang
hari : Makan 4-5 kali dengan porsi kecil sebagai pengganti makanan berat dan
hindari terlalu kenyang atau terlalu lapar. Lambung yang kosong dan kadar gula
darah yang rendah dalam tubuh akibat lamanya rentang makan dapat menyebabkan
mual seperti halnya makan yang terlalu banyak pada satu saat. Makan makanan
tinggi protein dan karbohidrat untuk mencegah mual. Mengurangi makanan yang
mengandung banyak air, sebagai gantinya minumlah setengah jam sebelum atau sesudah
makan namun tidak bersamaan pada saat makan. Minum sedikit dan sering tiap 2-3
jam walaupun tidak haus, 10-12 gelas air/hari untuk menghindari dehidrasi. Jus
buah, teh herbal, makanan atau minuman yang terbuat dari jahe dapat mengurangi
rasa mual. Menghirup aroma lemon atau jahe, minum lemon atau mengkonsumsi
semangka dapat mengurangi rasa mual.
Duduk beberapa saat setelah makan, gravitasi membantu makanan masuk ke dalam lambung. Bergerak secara perlahan dan menghindari gerakan mendadak.
Hindari pemicu mual : bau badan, aroma makanan yang tajam, kosmetik yang beraroma wangi, toiletris dan sampah. Perbanyak istirahat dan tidur disiang hari. Tempatkan bantal dibawah kepala dan kaki. Hal tersebut sangat penting bila ibu hamil harus bangun lebih awal dipagi hari. Namun jangan tidur setelah makan karena dapat meningkatkan rasa mual. Hindari tempat yang hangat karena dapat meningkatkan rasa mual.
Sikat gigi dengan menggunakan pasta gigi dan membilas mulut setiap habis muntah. Hal ini dapat menyegarkan mulut dan menurunkan rasa mual serta menurunkan resiko kerusakan gigi dan gusi yang dapat terjadi akibat bakteri dan material muntahan di mulut. Namun jangan lakukan sikat gigi segera setelah makan karena dapat menyebabkan muntah. Hirup udara segar dan lakukan exercise setiap hari. Hindari merokok, alkohol dan kafein. Hindari stress. Morning sickness lebih banyak terjadi pada wanita hamil yang mengalami stress baik dalam rumah maupun pekerjaan.
Duduk beberapa saat setelah makan, gravitasi membantu makanan masuk ke dalam lambung. Bergerak secara perlahan dan menghindari gerakan mendadak.
Hindari pemicu mual : bau badan, aroma makanan yang tajam, kosmetik yang beraroma wangi, toiletris dan sampah. Perbanyak istirahat dan tidur disiang hari. Tempatkan bantal dibawah kepala dan kaki. Hal tersebut sangat penting bila ibu hamil harus bangun lebih awal dipagi hari. Namun jangan tidur setelah makan karena dapat meningkatkan rasa mual. Hindari tempat yang hangat karena dapat meningkatkan rasa mual.
Sikat gigi dengan menggunakan pasta gigi dan membilas mulut setiap habis muntah. Hal ini dapat menyegarkan mulut dan menurunkan rasa mual serta menurunkan resiko kerusakan gigi dan gusi yang dapat terjadi akibat bakteri dan material muntahan di mulut. Namun jangan lakukan sikat gigi segera setelah makan karena dapat menyebabkan muntah. Hirup udara segar dan lakukan exercise setiap hari. Hindari merokok, alkohol dan kafein. Hindari stress. Morning sickness lebih banyak terjadi pada wanita hamil yang mengalami stress baik dalam rumah maupun pekerjaan.
·
Malam
hari : Sebelum tidur makan snack, yogurt, roti, susu, sereal atau sanwich.
Hindari makanan yang berminyak, terlalu pedas dan beraroma menyengat yang dapat menyebabkan mual. Tidak tidur terlalu malam. Wanita hamil perlu energi untuk bangun pagi dan melakukan aktivitas esok harinya. Jika bangun tengah malam, makanlah cracker beberapa potong.
Hindari makanan yang berminyak, terlalu pedas dan beraroma menyengat yang dapat menyebabkan mual. Tidak tidur terlalu malam. Wanita hamil perlu energi untuk bangun pagi dan melakukan aktivitas esok harinya. Jika bangun tengah malam, makanlah cracker beberapa potong.
Ø Kesimpulan : Morning sicness
merupakan rasa mual dan muntah yang umumnya dialami oleh wanita hamil pada
trimester pertama kehamilan. Perawatan yang penting dalam penanganan morning
sickness adalah pengaturan diet dan perubahan pola hidup yang dapat mendukung
proses kehamilannya. Perlu kerja sama antara wanita hamil, pasangan dan tenaga
kesehatan dalam penanganan morning sickness tersebut agar tidak berlanjut
menjadi hyperemesis gravidarum dan berdampak buruk terhadap kehamilannya.
b.
Cepat
merasa lelah
Jika sedang hamil, biasanya perasaan
lelah dan capek sering terjadi, kadang disebabkan oleh anemia. Perbanyaklah
istirahat dan lakukan tidur siang. Jika kondisi kelelahan semakin memburuk
segera hubungi dokter. Orang yang hamil di trimester pertama seringkali merasa
lelah secara tiba-tiba, mungkin diakibatkan oleh meningkatnya kadar hormon
progesteron secara cepat. Tapi perempuan hamil akan merasa lebih energik
setelah mencapai trimester kedua.
c.
Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering
selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran
dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah
menurun. Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap
untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.
d.
Perasaan
yang sering berubah-ubah (mood)
Biasanya pada masa kehamilan,
hormone sering berubah-ubah. Jangan terlalu keras padadiri sendiri. Jika anda
merasakan atau mempunyai masalah, bicarakan dengan dokter atau dengan orang
terdekat anda tentang kegalauan anda.
e.
Stretch
Mark
Adalah tanda garut-garut putih yang
muncul pada permukaan kulit, berbentuk garis berliku seperti anak sungai.
Biasanya streatch mark muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul, paha,
bokong dan payudara. Garutan muncul biasanya pada usia kehamilan empat atau
lima bulan dimana warnanya kemerah-merahan dan masih bisa disembuhkan. Stretch
mark muncul karena pengaruh hormone kehamilan dan akibat melarnya pertumbuhan
kulit mengakomodasi pertumbuhan janin. Atau dengan kata lain stretch mark
terbentuk ketika terjadi peregangan kulit secara cepat yang merusak jaringan
yang terdapat didalamnya sehingga kulit mengalami peregangan berlebihan atau over
stretched. Faktor munculnya tretch mark antara lain kehamilan, perubahan
berat badan secara mendadak.
Ø Penyebab Stretch Mark
Stretch mark atau guratan ini merupakan
timbulnya garis-garis berwarna merah muda pada kulit. Lama kelamaan, garis
merah ini akan berubah menjadi garis berwarna putih. Stretch mark muncul
karena kulit mengalami peregangan dan elastisitas kulit tidak memadai menangani
peregangan yang terjadi. Akibatnya, kulit seperti pecah dan timbul garis-garis
atau guratan tersebut. Pada sebagian besar wanita hamil, stretch mark
tidak dapat dielakkan. Biasanya muncul saat usia kehamilan 4-5 bulan. Saat
peregangan terjadi, kemunculan stretch mark atau guratan ini biasanya
disertai rasa gatal. Jika digaruk secara berlebihan, dapat menyebabkan luka
pada kulit. Tetapi, kemunculan stretch mark tergantung keelastisan kulit
tiap orang. Jika seseorang memiliki kulit yang elastis, kemungkinan saat hamil
dan setelahnya tidak akan timbul stretchmark. Biasanya, ini bersifat genetik.
Jika ibu Anda tidak mengalami stretch mark, mungkin Anda dapat terhindar
juga dari masalah ini. Ini merupakan hal yang wajar, karena wanita hamil
mengalami pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam
rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan.
Rata-rata, minimal kenaikan berat badan 10 kg terjadi pada wanita hamil.
Sehingga kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan,
payudara, pinggul, paha, dan bokong. Bagian tubuh inilah yang menjadi tempat
favorit munculnya stretch mark. Stretch mark juga dapat terjadi
pada seseorang yang sebelumnya mengalami kegemukan dan berubah menjadi kurus.
Pada wanita hamil yang telah melahirkan, garis-garis akan memudar setelah bayi
lahir, namun umumnya tidak dapat hilang 100% karena sudah terjadi robekan di
bagian jaringan bawah kulit. Itulah, sebabnya kehadiran stretch mark
menjadi sesuatu yang menakutkan bagi wanita hamil.
Ø Mencegah Stretch Mark
Untuk
mencegah atau meminimalkan timbulnya stretch mark, Anda dapat
mencoba beberapa tips berikut:
·
Tingkatkan
elastisitas kulit dari dalam tubuh
Caranya
dengan mengkonsumsi vitamin dan mineral yang mampu membuat kulit menjadi
elastis. Atau, dengan cara alami, Anda dapat memperbanyak konsumsi sayur, buah dan minum air.
·
Pertahankan
kulit agar tetap lembab
Oleskan
lotion pada kulit. Atau Anda dapat menggunakan krim anti stretch mark
yang khusus untuk wanita hamil. Krim ini biasanya lebih lembap dibandingkan
krim biasa. Penggunaan krim dapat dimulai sejak dini, sejak kandungan masih
kecil dan belum terjadi perenggangan.
·
Perawatan
setelah kelahiran
Sehabis
melahirkan, Anda dapat tetap menggunakan krim tersebut atau menggunakan minyak
zaitun atau minyak cendana yang juga dapat melembapkan dan mengurangi bekas stretch
mark. Hanya saja, jika telah timbul, biasanya agak sulit untuk hilang sama
sekali.
Stretch mark memang dapat mengganggu penampilan. Tetapi, hendaknya ini
tidak membuat Anda kehilangan percaya diri. Dengan perawatan dini yang baik,
semoga stretch mark yang mengganggu dapat dihindarkan.
f.
Sakit Punggung
Perubahan tubuh
selama kehamilan bisa mengakibatkan pegal pada punggung. Apalagi janin
berkembang semakin besar sehingga punggung mudah tertarik atau merenggang.
Untuk mencegahnya lakukan olahraga hamil secara teratur, gunakan sepatu tanpa
hak, tidur di kasur yang rata dan agak keras, jangan tidur melengkung dan
berbaringlah dengan punggung lurus.
g.
Nyeri Perut
Nyeri perut bagian
bawah sering terjadi pada kehamilan trimester kedua. Ketika rahim membesar,
ligament lingkar menjadi semakin tegang dan menyebabkan rasa nyeri sepanjang
ligament. Agar nyeri ini bisa reda, pengobatan yang baik adalah dengan
beristrirahat yang cukup.
h.
Gatal
Selama hamil kerap terjadi
gatal-gatal terutama di daerah sekitar perut, pusar, dan payudara. Rasa gatal
bisa muncul kapan saja mulai trisemester pertama hingga trisemester terakhir
kehamilan. Rasa gatal-gatal muncul karena berbagai sebab antara lain, kulit
meregang yang menyesuaikan bentuk selama kehamilan yang membuat kulit menjadi lebih
kering, iritasi yang muncul pada lipatan tubuh karena pergesekan kulit akibat
kenaikan berat badan ibu, perubahan kadar hormone estrogen dan progestin
sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan asam empedu ringan pada ibu.
Gatal-gatal bisa muncul pada ibu yang mempunyai bakat alergi.
i.
Selulit
Selulit merupakan penumpukan sel
lemak pada jaringan kulit yang berlebihan sehingga permukaan kulit tampak tidak
merata. Saat hamil sebagian besar wanita mempunyai masalah selulit karena
selama kehamilan terjadi peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone
secara drastic sehingga menghasilkan lebih banyak lemak yang disimpan utnuk
melindungi janin. Selulit biasanya muncul pada bagian tubuh yang kurang
aktivitas seperti paha, bokong, perut, pinggul, betis, dan lengan. Sesulit akan
muncul seiring betambahnya usia, saat kehamilan elastisitasnya.
Ø Penyebab Selulit :
·
Faktor
hormone Seperti
hormon esterogen terbentuk ketika masa pubertas, hamil, dan meopause.
·
Faktor
Fisik Terjadi
ketika adanya perunbahan pada lapisan lemak dibawah kulit
·
Sering
Duduk Keseringan
duduk juga dapat memunculkan selulit ditambah bila dalam posisi yang kurang
benar
·
Sering
berjalan Sering
berjalan adalah baik untuk kesehatan namun setelah berjalan lama tentunya saat
duduk harus di luruskan kakinya.
·
Faktor
makanan Seperti
halnya makanan manis dengan kadar gula banyak, makanan asin, makanan berlemak
seperti daging, coklat, sosis, mentega, krim
Ø Cara menghilangkan selulit
·
Aktivitas
fisik : Olahraga
memang dapat memperlancar sikrkulasi darah, dapat mmbaka lemak berlebih dalam
tubuh, membuat otot tubuh mejadi lebih kencang.
·
Mengurangi
berat badan : Orang
yang memiliki berat badan lebih, resiko terjadi selulit tinggi. Dikarenakan
penumpukan lemak dalam tubuh tinggi, namun bukan berate orang yang bertubuh
langsing bebas dari selulit.
·
Pola
Makan Sehat : Pola
makan yang harus Anda terapkan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral yang cukup sehingga meningkatkan kerja kulit agar keringat mudah keluar
dan mempermudah pembuangan kotoran. Jangan mengkonsumsi makanan dengan kada
gula yang tinggi, karena gula membuat serat-serat kolagen yang ada di arteri
atau pembuluh darah mengeras. Akibatnya, sirkulasi tubuh melambat. Selain itu
makanan yang terlalu banyak mengandu.
·
Monitoring
diet, karena selulit disebabkan oleh sel-sel lemak di bawah kulit yang
mengembang dan tidak bisadikeluakanleh tubuh, maka asupan nutrisi harus
diawasi agar tidak terjadi penumpukan lemak.
·
Pijat
secara lembut bagian perut dengan losion atau pelembab
·
Pilih
losion khusus yang mengandung kolagen untuk membantu mengembalikan elastisitas
kulitt di masa hamil. minyak zaitun atau baby oil bisa menjadi alternatif lain
bagi anda.
·
Jalani
hidup sehat dengan pola makan seimbang, minum air putih yang cukup, kurangi
konsumsi lemak namun perbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya akan kandungan
antioksidan.
·
Air
hangat dapat mempengaruhi elastisitas kulit, bahkan menyerap kelembabannya
j.
Kram
/ Kejang Otot
Kram adalah suatu kedaan dimana
terjadi kejang otot mendadak terutama pada otot betis dan akan hilang setelah
beberapa saat. Kram atau kejang otot seperti ini sering dirasakan pada wanita
yang sedang hamil. Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor yaitu kurang
vitamin dan mineral karena para ibu hamil memerlukan vitamin dan mineral lebih
banyak dari biasanya. Asupan vitamin dan mineral akan sangat membantu untuk
mencegah terjadinya kram pada wanita hamil.
k.
Sakit
Pinggang
Keluhan ini sering dialami pada
wanita hamil ketika kehamilan mulai membesar. Seiring dengan bertambahnya berat
badan bayi akan menekan otot perut dan otot punggung. Pada wanita hamil,
keluhan ini sering dirasakan dengan otot punggung dan perut yang lemah, sering membungkuk
atau pada mereka yang memakai dengan tumit yang tinggi.
l.
Rasa
Mual dan Muntah-Muntah
Tidak semua wanita hamil merasakan
mual dan muntah, biasanya apabila ada wanita hamil yang mengalami mual atau
muntah tidak melebihi dari 3 bulan. Tapi tidak jarang juga ada yang mengalami
hal tersebut sampai usia kandungan 9 bulan, bahkan sampai ada yang perlu
dirawat di Rumah Sakit karena muntah yang hebat. Ada juga wanita hamil yang
maunya mengurung diri di rumah atau kamar karena dia tidak mau terkena sinar matahari.
m.
Rasa
Tidak Enak di Ulu Hati
Seiring dengan bertambah besarnya
bayi yang ada dalam kandungan, bayi akan mendesak lambung sehingga sering kali
menyebabkan aliran balik asam lambung yang mengakibatkan rasa tidak enak/rasa
seperti terbakar pada dada bagian bawah dan perut bagian atas. Perasan ini
muncul bila anda membungkuk terlalu cepat dan bersendawa setelah selesai makan.
n.
Konstipasi
/ Sulit Buang Air Besar (Susah BAB)
Disamping karena bayi dalam
kandungan yang menekan usus besar bagian bawah, wanita hamil kurang aktif,
kurang minum atau kurang mengkonsumsi makanan berserat bisa menyebabkan susah
buang air besar (BAB). Adanya wasir juga bisa menyebabkan hal tersebut.
Perbanyaklah minum-minuman air putih, makan – makanan yang mengandung serat
seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan sereal. Jangan mengkonsumsi pencahar
tanpa anjuran dokter telebih dahulu.
o.
Sesak
Nafas
Pada usia kandungan 8 sampai 9
bulan, biasanya terjadi sesak napas ringan. Hal ini terjadi karena bayi menekan
paru-paru sang ibu. Sesak nafas ini akan hilang dengan sendirinya beberapa
minggu menjelang kelahiran dimana kepala bayi mulai masuk kedalam rongga
panggul. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara ketika sedang mengerjakan
sesuatu, lakukanlah dengan perlahan-lahan dan berbaring dengan menggunakan
bantal yang agak tinggi. Apabila sesak napas yang anda rasakan semakin
mengganggu dan membuat anda menjadi sulit tidur, segeralah periksakan ke dokter
kandungan kesayangan anda.
p.
Bengkak
di Kaki dan Pergelangan Kaki
Hal seperti ini sudah biasa terjadi
pada wanita hamil, sedikit pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
disebabkan karena penimbunan air. Istirahatlah selama 1 – 2 hari dengan kaki
diangkat atau ditinggikan dengan cara diganjal menggunakan bantal atau yang
lainnya maka bengkak akan hilang dengan sendirinya. Apabila bengkak tidak
kunjung susut atau bahkan semakin berat, segera konsultasikan ke dokter karena
dikuatirkan ada gangguan yang lebih serius.
q.
Infeksi
Saluran Kencing
Menjaga kebersihan pada saat
kehamilan sangatlah penting, karena bisa berakibat yang tidak baik untuk anda
dan bayi dalam kandungan anda. Salah satunya adalah infeksi saluran kandung
kemih, segera temui dokter anda apabila timbul keluhan sering kencing, rasa
sakit dan panas pada waktu kencing atau urin keruh atau bercampur darah.
Apabila hal ini tidak diobati dengan baik maka dapat menyebabkan infeksi pada
ginjal dengan gejala-gejala demam, menggigil, sakit pinggang, (di daerah
ginjal) sering kencing disertai rasa sakit.
r.
Hemorroid
Piere
A.Grace & Neil R. Borley (2007:104) mengemukakan bahwa hemoroid adalah
pembengkakan submukosa pada lubang anus yang mengandung pleksus vena, arteri
kecil dan jaringan areola yang melebar. Interna: hanya melibatkan jaringan
lubang anus bagian atas. Eksterna: melibatkan jaringan lubang anus bagian
bawah. Hemoroid adalah varises pada anus (Geri Morgan, 2009:207). Hemoroid
adalah pelebaran vena (varises) di dalam plexus hemorodialis yang bukan
merupakan keadaan patologik. Hanya bila menyebabkan keluhan atau penyulit
diperlukan tindakan (Syamsuhidajat, 1997).
Ø Etiologi
1.
Kelainan organis
·
Serosis hepatic
·
Trombosis vena porta
·
Tumor intra-abdominal, terutama pelvis
2.
Idiopatik, predisposisi:
·
Herediter: kelemahan pembuluh darah
·
Anatomi: tak ada katup pada vena porta
sehingga darah mudah kembali, tekanan di plexus hemorrhoid akan meningkat.
·
Gravitasi: banyak berdiri
·
Tekanan
intra abdominal yang meningkat: batuk kronis, mengejan.
·
Tonus
spinter ani lemah
·
Obstipasi
atau konstipasi kronis
·
Obisitas
·
Diit rendah serat
Pada wanita hamil faktor yang mempengaruhi timbulnya
hemorrhoid adalah:
·
Tumor
intra abdomen menyebabkan gangguan aliran vena daerah pelvis.
·
Kelemahan pembuluh darah waktu hamil kerena
pengaruh hormon
·
Mengedan
selama partus.
Ø Klasifikasi
1.
Hemorroid
interna:
·
Berasal
dari plexus vena hemnhoidalis superior dan medius
·
Terletak
diatas linea dentate atau 2/3 atas dari saluran anus.
·
Permukaannya mukosa (epitel thorax)
·
Tiga posisi utama: jam 3, jam 7, jam 11
2.
Hemorroid externa:
·
Berasal dari plexus hemorroidalis
inferior
·
erletak 1/3 bawah saluran anus
·
Permukaannya kulit (epitel
gepeng/squamous)
Ø Patofisiologi
1.
Hemorrhoid
interna:
Sumbatan
aliran darah system porta menyebabkan timbulnya hipertensi portal dan terbentuk
kolateral pada vena hemorroidalis superior dan medius.
2.
Hemorrid eksterna:
Robeknya
vena hemorroidalis inferior membentuk hematoma di kulit yang berwarna kebiruan,
kenyal-keras,dan nyeri.
Ø Manifestasi klinis
Hemorrhoid
menyebabkan rasa gatal dan nyeri, dan sering menyebabkan perdarahan berwarna
merah terang pada saat defekasi. Hemorroid
eksterna dihubungkan dengan nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang
disebabkan oleh trombosis. Trombosis
adalah pembekuan darah dalam hemorroid.
Ini dapat menimbulkan iskemia pada area tersebut dan nekrosis. Hemorroid internal tidak selalu menimbulkan
nyeri sampai hemorroid ini membesar dan menimbulkan perdarahan atau prolaps.
Ø Tanda
dan gejala:
1.
Bab berdarah, biasanya berupa darah segar yang
menetes pada akhir defekasi
2.
Prolaps:
·
Grade I :
prolaps (-), perdarahan (+)
·
Grade II :
prolaps (+), masuk spontan
·
Grade III : prolaps
(+), masuk dengan manipul
·
Grade IV :
prolaps (+), inkarserata
3.
BAB berlendir, timbul karena
iritasi mukosa rectum.
4.
pruritus ani sampai dermatitis,
proctitis
5.
Nyeri
Ø Penatalaksanaan
Hemorroid
interna diterapi sesuai dengan gradenya. Tetapi hemorroid eksterna selalu dengan
operasi. Konservatif indikasi untuk
grade 1-2, < 6 jam, belum terbentuk trombus.
Operatif indikasi untuk grade 3-4, perdarahan dan nyeri.
v Gejala
hemorroid dan ketidaknyamanan
dapat dihilangkan dengan:
·
Higiene
personal yang baik dan menghindari mengejan berlebihan selama defekasi.
·
Diet
tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila gagal dibantu dengan
menggunakan laksatif yang berfungsi mengabsorbsi air saat melewati usus.
·
Tindakan
untuk mengurangi pembesaran dengan cara: rendam duduk dengan salep, supositoria
yang mengandung anestesi, astringen (witch hazel) dan tirah baring.
v Beberapa tindakan nonoperatif untuk
hemorroid:
·
Foto
koagulasi infra merah, diatermi bipolar, terapi laser
adalah tehnik terbaru untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya
·
Injeksi larutan sklerosan efektif untuk
hemorrhoid yang berukuran kecil.
v Tindakan bedah konservatif
hemorrhoid internal
Adalah prosedur
ligasi pita karet. Hemorrhoid dilihat
melalui anosop, dan bagian proksimal diatas garis mukokutan dipegang dengan
alat. Pita karet kecil kemudian
diselipkan diatas hemorrhoid. Bagian distal jaringan pada pita karet menjadi nekrotik
setelah beberapa hari danm dilepas.
Terjadi fibrosis yang mengakibatkan mukosa anal bawah turun dan melekat
pada otot dasar. Meskipun tindakan ini memuaskan beberapa pasien, namun pasien
lain merasakan tindakan ini menyebabkan nyeri dan mengakibatkan hemorroid
sekunder dan infeksi perianal.
v Hemoroidektomi
kriosirurgi
Adalah metode untuk menghambat hemorroid dengan cara membekukan
jaringan hemorroid selama waktu tertentu sampai timbul nekrosis. Meskipun hal
ini kurang menimbulkan nyeri, prosedur ini tidak digunakan dengan luas karena
menyebabkan keluarnya rabas yang berbau angat menyengat dan luka yang
ditimbulkan lama sembuh.
v Laser
Nd: YAG
Digunakan dalam mengeksisi hemorroid eksternal. Tindakan ini cepat dan kurang menimbulkan
nyeri. Hemoragi dan abses jarang menjadi
komplikasi pada periode paska operatif.
v Metode
pengobatan hemorroid
tidak efektif untuk vena trombosis luas, yang harus diatasi dengan bedah lebih
luas.
v Hemorroidektomi
atau eksisi bedah, dapat
dilakukan untuk mengangkat semua jaringan sisa yang terlibat dalam proses
ini. Selma pembedahan, sfingter rektal
biasanya didilatasi secara digital dan hemorroid diangkat dengan klem dan
kauter atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi. Setelah prosedur operasi selesai, selang
kecil dimaukkan melalui sfingter untuk memungkinkan keluarnya flatus dan darah;
penempatan Gelfoan atau kasa Oxigel dapat diberikan diatas luka kanal
Ø Pemeriksaan
penunjang:
·
Anoskopi
·
Pemeriksaan
feses: untuk mengetahui occult-bleding
Ø Komplikasi
·
Anemia, jarang terjadi
·
trombosis akut pada prolaps hemorrhoid
Ø Diagnosa
keperawatan yang mungkin muncul :
1.
Nyeri akut berhubungan dengan agen
injuri fisik (insisi pembedahan)
2.
Resiko infeksi berhubungan dengan
tindakan invasive, insisi post pembedahan, imunitas tubuh primer menurun
3.
Kurang pengetahuan tentang Ca
Rekti dan pilihan pengobatan berhubungan dengan kurang paparan
sumber informasi
4.
Sindrom
defisit self care b/d kelemahan, penyakitnya, nyeri
5.
Resiko
konstipasi berhubungan dengan obstruksi post pembedahan
Ø RENPRA HEMOROID
No
|
Diagnosa
|
Tujuan
|
Intervensi
|
1
|
Nyeri Akut b/d agen
injuri fisik (insisi pembedahan)
|
Setelah dilakukan askep tingkat kenyamanan klien meningkat, nyeri terkontrol dengan KH:
klien
melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri 2-3
Ekspresi
wajah tenang & dapat istirahat, tidur.
v/s
dbn (TD 120/80 mmHg, N: 60-100 x/mnt, RR: 16-20x/mnt).
|
Manajemen
nyeri :
Kaji
nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi.
Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan
Gunakan
teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya.
Berikan
lingkungan yang tenang
Kurangi
faktor presipitasi nyeri.
Ajarkan
teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri.
Berikan
analgetik untuk mengurangi nyeri.
Evaluasi
tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri.
Kolaborasi
dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik tidak berhasil.
Monitor
penerimaan klien tentang manajemen nyeri.
Administrasi
analgetik :.
Cek
program pemberian analogetik; jenis, dosis, dan frekuensi.
Cek
riwayat alergi.
Tentukan
analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal.
Monitor
V/S
Berikan
analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul.
Evaluasi
efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping.
|
6.
Keputihan
Pada dasarnya keputihan pada wanita
hamil merupakan hal yang normal, namun sebaiknya anda berkonsultasi
kepadadokter jika keputihan semakin parah dan berlebihan. Berkembang biaknya
jamur yang biasanya ada pada alat kelamin wanita akan jauh lebih cepat karena
adanya perubahan hormonal pada masa kehamilan. Hal ini akan menyebabkan infeksi
pada liang senggama atau vagina sehingga akan menghasilkan cairan putih, gatal
dan perasaan panas disekitar liang senggama atau vagina.
7.
Varises
Hindari memakai pakaian yang ketat
di bagian kaki dan paha. Istirahatkan kaki anda sesering mungkin .
gerak-gerakkan kaki anda jika anda harus ada pada posisi berdiri dalam jangka
waktu lama. Varises sering terjadi pada mereka wanita hamil yang kurang aktif,
selain itu juga bisa dikarenakan faktor keturunan atau mereka yang sering susah
buang air besar. Tekanan dari janin membuat bertambahnya tekanan pembuluh darah
balik pada daerah tubuh bagian bawah. Konsultasilah dengan dokter anda untuk
mengetahui cara yangaman untuk meredakan dan mencegah varises.
Ø Klasifikasi
Menurut Sabiston Vena varikosa
diklasifikasikan menjadi:
·
Vena
varikosa primer, merupakan kelainan tersendiri vena superficial ekstremitas
bawah.
Penyebab
varises primer tampaknya adalah kelemahan struktur herediter dari dinding pembuluh darah. Dilatasi dapat
disertai gangguan katup vena karena daun katup tidak mampu menutup dan menahan
aliran refluks. Varises primer cenderung terjadi pada vena- vena superfisialis
karena kurangnya dukungan dari luar atau kurangnya tahanan dalam jaringan
subkutan.
·
Vena varikosa sekunder, merupakan
manifestasi insufisiensi vena profunda dan disertai dengan beberapa stigmata
insufisiensi vena kronis, mencakup edema, perubahan kulit, dermatitis stasis
dan ulserasi. Kerusakan katup vena pada system vena profunda akan mengganggu
aliran darah menuju jantung, statis yang timbul dan penimbunan darah
menyebabkan hipertensi vena profunda. Jika katup vena penghubung tidak
berfungsi maka peningkatan tekanan sirkuit vena profunda akan menyebabkan
aliran balik darah ke dalam vena penghubung.
Selain penyebab diatas, varises
juga dapat disebabkan oleh :
·
Berkurangnya elastisitas dinding
pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggup
mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Aliran darah dari kaki ke
jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat,
begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
·
Rusaknya katup pembuluh vena, padahal
katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak
keluar kembali. Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan
menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah.
Ø Faktor Pemicu varises :
1. Faktor
keturunan Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan
hormon dan bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda,
kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan
2. Kehamilan Meningkatnya
hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin
terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut
bagian bawah pun terhambat.
3. Kurang gerak Gaya hidup
perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak
mampu memompa darah secara maksimal.
4. Merokok Kandungan zat
berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi
penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
5. Terlalu banyak
berdiri Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan
tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila
profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan
posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat,
agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
6. Menderita
kolesterol tinggi dan kencing manis Kedua jenis penyakit ini berhubungan
erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang
memicu terjadinya varises.
7. Memakai sepatu
hak tinggi Hak sepatu yang
terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh
darah, menjadi tidak maksimal.
Ø Gambaran Klinis
Gambaran klinis varises berupa vena yang menonjol dan melebar serta
memperlihatkan garis- garis kebiruan dan gelembung di tungkai. Varises dapat
menimbulkan nyeri tumpul ringan pada tungkai terutama menjelang malam. Rasa
tidak nyaman biasanya berkurang dengan mengangkat kaki dan memakai kaos kaki
penahan yang elastis. Rasa tidak nyaman karena varises sekunder cenderung lebih
berat. Diagnosis varises vena mudah dilakukan dan didasarkan pada observasi dan
palpasi vena yang berdilatasi. Gejala terjadinya varises antara lain:
·
Mula-mula
kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan
sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang
malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
·
Mudah
kram, meski kaki dalam kondisi santai.
·
Muncul
pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
·
Perubahan
warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran
darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
·
Kaki bengkak (edema) karena adanya
pembendungan darah.
DAFTAR PUSTAKA
V. Walsh, Linda. 2007. Buku
Ajar Kebidanan Komunitas Hal 90.Jakarta:EGC.$
L.,
Winifred, dkk. 2001. Ambulatori Obstetrics third edition. San Fransisco:
UCSF Nursing Press.
Piere
A.Grace & Neil R. Borley. 2007. At a Clance Ilmu Bedah edisi ketiga.
Jakarta: Erlangga
Patofisiologi
Hemoroid http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-diahirawat-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar