BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan yang sehat , kondisi fisik
yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah
hasil akhir yang diharapkan dari asuhankebidanan. Supervise dan pengawasan
kesehatan yang konsisten sangat penting. Banyak adaptasi selama kehamilan yang
tidak diketahui ibu hamil dan keluarganya. Bidan yang memiliki pengetahuan
dapat membantu ibu hamil mengenali hubungan antara status fisik dan rencana
perawatannya. Berbagai informasi membangkitkan semangat ibu hamil untuk
berpartisipasi dalam perawatannya sendiri. hal ini bergantung kepada
keingintahuannya, kebutuhannya akan pengetahuan, dan kesiapannya untuk
belajar.Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut
meliputi perubahanfisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis,
kebutuhan fisik juga harusdiperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan
aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi
oksigen, nutrisi, peronal hygiene,pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi &
body mekanik, exercise/senam hamil,istirahat/tidur, imunisasi, traveling,
persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi,memantau kesejahteraan bayi,
ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjunganulang, pekerjaan, tanda bahaya
dalam kehamilan. Namun dalam makalah ini kami akanmembahas tentang Eliminasi
pada ibu hamil trimester I, II, dan III. Kebutuhan Eliminasi Ibu Hamil adalah
permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan Buang air Kecil dan Buang air
Besar selama masa kehamilan. Masalah BAK dan BAB selama masa kehamilan bisa
terjadi menjadi tidak lancar jikahal yang menjadi mandatory selama masa
kehamilan tidak dijaga dengan baik. Makadengan itu perlunya para ibu-ibu untuk
mengetahui apa itu Kebutuhan Eliminasi PadaIbu Hamil yang di perlukan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimangsud dengan Kebutuhan
Eliminasi pada Ibu Hamil dari Trimester 1, 2 dan3 ?
2.
Apa saja Kebutuhan Eliminasi yang
harus dipenuhi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3?
3.
Eliminasi apa saja yang terjadi pada
IBU Hamil ?
4.
Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi eliminasi ?
5.
Hal-hal apa saja yang dapat
dilakukan untuk mengatasi terjadinya eliminasi?
6.
Gangguan-gangguan apa saja saja yang
dapat terjadi dalam proses eliminasi ?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah, adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan pada ibuselama hamil, sehingga permasalahan eliminasi
tersebut bisa diatasi dengan baik. Selain itu juga agar dapat membantu proses
perkuliahan Asuhan Kebidanan bagi para mahasiswa DIII Kebidanan, baik itu untuk
mahasiswa maupun para dosen pengampu.
D.
Manfaat
Penulisan
1.
Dapat memudahkan kita untuk
mempelajari apa itu eliminasi pada ibu hamil trimester 1,2,dan 3.
2.
Menambah wawasan tentang kebutuhan
eliminasi yang harus dipenuhi oleh ibu hami trimester 1,2,dan 3.
3.
Dapat mengetahui eliminasi apa saja
yang terjadi pada ibu hamil trimester 1,2,dan 3.
4.
Dapat mengetahui factor-faktor
hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya eliminasi serta
gangguan yang dapat terjadi dalam proses eleminasi.
E.
Metode
Penulisan
Adapun metode penulisan yang kami
gubakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu Daftar pustaka, karena data-data
yang kami peroleh untuk mendukung penulisan makalah ini bersumber pada
buku-buku penunjang kebidanan serta dari internet.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik,
mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus
diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan
fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi,
persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu berikut ini.
B. KEBUTUHAN – KEBUTUHAN IBU HAMIL
A.
ELIMINASI
1.
Pengertian Kebutuhan Eliminasi pada
Ibu Hamil dari Trimester 1, 2 dan 3
Kebutuhan Eliminasi adalah suatu
kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan
BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan.
Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu yang harus
dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAk dan BAB.
·
Eliminasi Urin
Eliminasi
adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi
(buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi
urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air
besar).
·
Eliminasi Alvi (Defekasi)
Defekasi
adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat
dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan
sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu
proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi
parasimpatis.
2.
Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil
pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
·
Trimester I : Cukup karbohidrat,
protein, lemak, vitamin mineral dan air.
·
Trimester II : Jumlah karbohidrat
dan protein tetap.
·
Trimester III : Karbohidrat
dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan Berat Badan tidak
boleh lebih dari ½ kg perminggu.
3.
Eliminasi yang terjadi pada IBU
Hamil
·
Trimester I : Frekuensi BAK menigkat
karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal
konsistensi lunak.
·
Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali
karena uterus telah keluar dari rongga panggul.
·
Trimester III : Frekuensi BAK
meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit )
karena hormone progesteron meningkat.
4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
eliminasi urin dan alvi adalah
·
Diet dan asupan
Jumlah
dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah
urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang
dibentuk.Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.
Disamping itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu
proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya
·
Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan
mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak
tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan
jumlah pengeluaran urine
·
Gaya hidup
Perubahan
gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait
dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang
memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih
atau toilet, etika seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat
kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.
·
Stress psikologis
Meningkatkan
stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena
meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang
diproduksi.
·
Tingkat perkembangan
Tingkat
pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut
dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk
mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil
meningkat dengan bertambahnya usia
·
Asupan cairan
Pemasukana
cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu,
proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.
·
Kondisi penyakit
Kondisi
penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit
tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti
gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus.
·
Kerusakan sensoris dan motoris
Kerusakan
pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat
menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.
5.
Hal-hal untuk mengatasi terjadinya
Eliminasi pada masa kehamilan
·
BAK : Untuk melancarkan dan
mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan
sekitar alat kelamin.
·
BAB : Perubahan hormonal
mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga pada Ibu Hamil sering
mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani
dan makan berserat.
·
Menjaga kebersihan vulva setelah BAK
/ BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan
tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.
6.
Gangguan /masalah pada proses
eleminasi
·
Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi
Urine
a.
Retensi urine,merupakan penumpukan
urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk
mengosongkan kandung kemih.
b.
Inkontinensia urine, merupakan
ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol
ekskresi urine.
c.
Perubahan pola eliminasi urine,
merupakan keadaan sesorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena
obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih.
Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria,
Urinaria supresi.
·
Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
a.
Konstipasi merupakan keadaan
individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar
sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar
jadi terlalu kering dan keras.
b.
Diare merupakan keadaan individu
yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk
cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah.
c.
Kembung merupakan keadaan penuh
udara dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus.
B.
NUTRISI
Kebutuhan
gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal.
Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan janin. Makanan
dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %)
digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu
hamil 11-13 kg.
Asupan makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk :
·
Pertumbuhan
dan perkembangan janin
·
Mengganti
sel-sel tubuh yang rusak
·
Sumber
tenaga
·
Mengatur
suhu tubuh dan cadangan makanan
Beberapa hal harus
diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain
:
·
Konsumsilah
makanan dengan porsi yang cukup dan teratur
·
Hindari
makanan yang terlalu asin dan pedas
·
Hindari
makanan yang mengandung lemak cukup tinggi
·
Hindari
makanan dan minuman yang mengandung alcohol
·
Hindari
makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna
·
Hindari
merokok.
Hal
penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi
terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang mengandung unsur-unsur
sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
A.
Sumber
Tenaga (Sumber Energi)
Ibu
hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari sekitar 15 % lebih
banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori dalam sehari. Sumber energi
dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak.
B.
Sumber
Pembangun
Sumber
zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Kebutuhan protein yang dianjurkan
sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut sekitar 70 % dipakai untuk
kebutuhan janin dan kandungan.
C.
Sumber
Pengatur dan Pelindung
Sumber
zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin dan mineral.
Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan
mengatur kelancaran proses metabolism tubuh.
Kebutuhan
makanan sehari-hari untuk ibu hamil, yaitu :
·
Kalori : 2500
Kkal
·
Protein
: 85 g
·
Kalsium
(Ca) : 1,5
g
·
Zat
besi (Fe) : 15 mg
·
Vitamin
A : 6000 IU
·
Vitamin
B : 1,8 mg
·
Vitamin
C : 100 mg
·
Riboflavin
: 2,5
mg
·
As
nicotin : 18 mg
·
Vitamin
D : 400-800 IU
Pada
umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk setiap trimester berbeda-beda,
hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada setiap trimester tersebut. Pada
kehamilan trimester pertama (0-14 minggu), umumnya nafsu makan ibu berkurang,
sering timbul rasa mual dan muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha
untuk makan agar janin tumbuh baik. Makanlah makanan dengan porsi kecil tapi
sering, seperti sup, susu, telur, biskuit, buah-buahan segar dan jus.
Pada
trimester kedua (s/d usia 28 minqgu), nafsu makan sudah pulih kembali kebutuhan
makan harus lebih banyak dari biasanya meliputi zat sumber tenaga, pembangun,
pelindung dan pengatur. Hal ini untuk kebutuhan janin.
Pada
trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, tetapi jangan
kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran dan
buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu
manis (seperti gula) dan terlalu asin (seperti garam, ikan asin, telur asin,
tauco dan kecap asin) karena makanan tersebut akan memberikan kecenderungan
janin tumbuhbesar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan. Untuk
memperoleh asupan makanan yang sehat, ibu hamil dianjurkan untuk mengolah
makanan secara sehat pula.
Adapun
cara pengolahan makanan yang sehat dan tepat sebagai berikut :
·
Pilihlah
sayuran dan buah-buahan yang segar dan berwarna kuning
·
Pilihlah
daging dan ikan yang segar
·
Cucilah
tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
·
Cucilah
bahan makanan yang bersih
·
Jangan
memasak sayuran sampai layu
·
Konsumsilah
makanan yang diolah sampai matang
·
Hindari
pemakaian zat pewarna, pengawet, bumbu masak (vetsin)
·
Hindari
pemakaian minyak yang sudah berkali-kali digunakan
·
Perhatikan
tanggal kadaluarsa dan komposisi vitamin, mineral dan tempat makanan kalengan
Simpanlah
peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman jangan membiarkan binatang
berkeliaran didapur.
D.
PERSONAL
HYGIENE
Personal
hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri. Kebersihan badan
mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan
yang kotor banyak mengandung kuman-kuman.
a.
Cara
merawat gigi
Perawatan
gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin pencernaan yang
sempurna. Caranya antara lain : Tambal gigi yang berlubang,Mengobati gigi yang
terinfeksi,Untuk mencegah caries,Menyikat gigi dengan teratur,Membilas mulut
dengan air setelah makan atau minum apa saja,Gunakan pencuci mulut yang
bersifat alkali atau basa
b.
Manfaat
mandi
·
Merangsang
sirkulasi
·
Menyegarkan
·
Menghilangkan
kotoran yang harus diperhatikan
·
Mandi
hati-hati jangan sampai jatuh
·
Air harus bersih
·
Tidak
terlalu dingin atau tidak terlalu panas
·
Gunakan
sabun yang mengandung antiseptic
c.
Perawatan
rambut
Rambut harus bersih,
keramas satu minggu 2-3 kali
d.
Payudara
Pemeliharaan payudara
juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum.
Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya. Puting
susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali
mandi.
e.
Perawatan
vagina / vulva
Wanita yang hamil
jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi
dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal – hal yang harus
diperhatikan adalah
·
celana
dalam harus kering
·
Jangan
gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
·
Sesudah
bab / bak dilap dengan lap khusus
f.
Perawatan
kuku
Kuku bersih dan
pendek
E.
OKSIGEN
Pada dasarnya
kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu:
·
Udara
yang bersih
·
Tidak
kotor / polusi udara
·
Tidak
bau, dsb.
Pada
prinsipnya hindari ruangan / tempat yang dipenuhi oleh polusi udara (terminal,
ruangan yang sering dipergunakan untuk merokok).
F.
PAKAIAN
Pakaian yang
dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa
sabuk / pita yang menekan dibagian perut / pergelangan tangan, pakaian juga
tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh
sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah.
Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan
tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit
tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan
ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi. Kaos
kaki ketat tidak boleh digunakan.
·
BH
Desain
BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang
tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH
harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan
terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh
menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih
nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH
nylon yang halus.
·
Korset
Korset
yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan
mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk meyangga bagian
perut diatas sympisis pubis di sebelah depan dan masing-masing di sisi bagian
tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan
tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar
dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus otot perut yang rendah.
Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan
wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya.
G.
SEKSUAL
Masalah
hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat ditawar, tetapi
perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil, kehamilan bukan merupakan halangan
untuk melakukan hubungan seksual. Pada hamil muda hubungan seksual sedapat
mungkin dihindari, bila terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan
dengan tanda infeksi, pendarahan, mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar
14 hari menjelang persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat
membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan
persalinan bisa terangsang karena, sperma mengandung prostaglandin.
Perlu diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat
perut yang makin membesar dan tekniknya pun sudah sulit dilakukan. Posisi diatur
untuk menyesuaikan pembesaran perut.
H.
MOBILISASI
, BODY MEKANIK
Ibu
hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan
kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap
tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk
membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama kehamilan. Karena
sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.
Alternatif sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :
a.
Gerakan
atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil duduk di kursi
dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul dengan posisi berdiri pada
sebuah dinding.
b.
Untuk
berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu letakkan
satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah
kotak.
c.
Untuk
duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan kaki pada lantai
lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.
d.
Menggunakan
body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan.
·
Untuk
menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan cara membengkokan
kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga
keseimbangan.
·
Untuk
mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu mengangkat dengan
kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak
lebih rendah pada satu lutut kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan
agak kebelakang dari yang lain sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirin
e.
Menyarankan
agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan tumit yang rendah tidak
lebih dari 1 inchi.
I.
EXERCISE
/ SENAN HAMIL
Secara
umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut :
·
Mencegah
terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk dapat
menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan
lain-lain.
·
Melatih
dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses
persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan
kebutuhan 02 terpenuhi.
·
Memperkuat
dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul
dan lain-lain.
·
Membentuk
sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.
·
Memperoleh
relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi.
·
Mendukung
ketenangan fisik
Beberapa
persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut
:
·
Kehamilan
normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22 minggu)
·
Diutamakan
kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya yang menjalani kesakitan
persalinan / melahirkan anak premature pada persalinan sebelumnya
·
Latihan
harus secara teratur dalam suasana yang tenang
·
Berpakaian
cukup longgar
·
Menggunakan
kasur/ matras
J.
ISTRAHAT/TIDUR
Wanita
hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh
digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya.
Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang
sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang
mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut
malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin
dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/
tidur siang ± 1 jam.
K.
IMUNISASI
Kehamilan
bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang
dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan
Janin.
Imunisasi
harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan
tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak
waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi
lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.
L.
TRAVELING
Wanita
hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan
melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan
sirkulasi serta Oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu
lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut
yang menonjol. Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan
pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila. kehamilan telah
35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak membawa wanita hamil ada juga
yang menerima dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat
untuk bepergian. Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi
/ diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti biasanya
karena akibat perjalanan yang melelahkan.
M.
PERSIAPAN
LAKTASI
Persiapan menyusui
pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu
akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil sebaiknya
masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan
kesehatan seperti RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan
dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Pelayanan
pada BPM terdiri atas :
a. Penyuluhan
·
Keunggulan
ASI
·
Manfaat
rawat gabung
·
Perawatan
puting susu
·
Perawatan bayi
·
Gizi
ibu hamil dan menyusui
·
Keluarga
berencana
b. Dukungan psikologis pada ibu
untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan dalam menyusui
Persiapan psikologis
ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena keputusan atau
sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh
sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah. Oleh karenanya bidan harus dapat
membuat ibu tertarik dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan
ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah
1.
Setiap
ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya.
2.
Meyakinkan
ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula.
3.
Memecahkan
masalah yang timbul dalam menyusui.
4.
Mengikutsertakan
suami atau anggota keluarga lain yang berperan.
5.
Memberikan
kesempatan ibu untuk bertanya.
c. Pelayanan pemeriksaan payudara,
perawatan puting susu dan senam hamil
Tujuan pemeriksaan payudara
adalah untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan, sehingga diharapkan dapat
dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada kunjungan
pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi. Untuk menunjang keberhasilan
menyusui maka pada saat kehamilan puting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya
dengan cara:
1.
Sebelum
dipegang periksa dulu bentuk puting susu
2.
Cubit
areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk
3.
Dengan
perlahan puting susu dan areola ditarik, untuk membentuk ”dot”, bila puting
susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit berarti kurang lentur.
Masuk ke dalam berarti puting susu terbenam.
Puting
susu dapat dikoreksi dengan :
1. Gerakan Hofman (Sekarang tidak
dianjurkan lagi)
2. Penggunaan pompa putting
Bila pompa puting
tidak tersedia dapat dibuat dari modifikasi jarum suntik 10 cc, bagian ujung
jarum dipotong dan kemudian pendorong dimasukkan dari arah potongan tersebut.
Kemudian tarik putting perlahan sehingga ada tahanan dan dipertahankan selama
30 detik sampai 1 menit. Lakukan beberapa kali dalam sehari.
Langkah
– langkah Menyusui Yang Benar
a. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan
sedikit, kemudian dioleskan pada puting susu.
b. Bayi diletakkan menghadap
payudara.
c. Ibu harus duduk atau berbaring
dengan santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah dan punggung
ibu bersandar pada kursi.
d. Bayi dipegang pada belakang
bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu (
kepala tidak boleh menengadah, dan bokong menengadah, dan bokong bayi
ditahandengan telapak tangan ).
e. Satu tangan bayi diletakan di
belakang badan ibu dan yang satu didepan
f.
Perut
bayi menempel badan ibu, badan dan kepala bayi sedikit melengkung sehingga
dapat melingkari perut ibu, tidak hanya membelokkan kepala bayi
g. Kuping dan lengan bayi terletak
pada satu garis lurus
h. Ibu menatap bayi dengan kasih
sayang.
3. Payudara dipegang dengan ibu jari
di atas puting dan jari yang lain menopang di bawahnya, jangan menekan puting
susu atau areolanya saja seperti memegang rokok.
4. Bayi diberi rangsangan untuk
membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau sudut mulut bayi dengan puting.
5. Setelah bayi membuka mulut,
dengan cepat payudara dimasukan ke mulut bayi.
a.
Usahakan
seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di
bawah langit – langit dan lidah bayi akan menekan.
b.
Setelah
bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan namun kuat, maka payudara
tak perlu dipegang atau disangga lagi.
6. Melepas isapan Bila satu payudara
telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus menghisap sebab udara akan
masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan payudara yang lain.
Cara
melepaskan isapan bayi :
a.
Jari
kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau,
b.
Dagu
bayi ditekan ke bawah
7. Setelah menyusui, ASI dikeluarkan
sedikit, kemudian dioleskan pada puting susu.
N.
PERSIAPAN
KELAHIRAN BAYI
Sangatlah
penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam mempersiapkan
persalinan serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi
komplikasi-komplikasi. Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat
oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk
tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar
diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan.
Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada
saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan
yang sesuai serta tepat waktu.
Ada
5 komponen penting dalam rencana kehamilan :
Langkah
I : Membuat rencana persalinan
Idealnya
setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan.
Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat rencana
persalinan tersebut :
·
Tempat
persalinan
·
Memilih
tenaga kesehatan terlatih
·
Bagaimana
menghubungi tenaga kesehatan tersebut
·
Bagaimana
transportasi ke tempat persalinan
·
Berapa
banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
·
mengumpulkan
biaya tersebut
·
Siapa
yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan
keputusan jika terjadi
kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada.
Penting
bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :
·
Siapa
pembuat keputusan utama dalam keluarga ?
·
Siapa
yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawatdaruratan ?
Langkah
III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
Setiap keluarga seharusnya
mempunyai rencana transportasi untuk ibu, jika ia mengalami komplikasi dan
perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu
dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di
bawah ini :
·
Dimana
ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit)
·
Bagaimana
cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan
·
Bagaimana
cara mencari donor darah yang potensial
Langkah
IV : Membuat rencana/pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan
untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama
kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu
tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana
yang diperlukan.
Langkah
V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan
Seorang ibu dapat mempersiapkan
segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan
barang-barang seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya
untuk persiapan persalinan.
O.
MEMANTAU KESEJAHTERAAN BAYI
Memantau
kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara menghitung gerakan
janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap trimesternya apakah
mengalami peningkatan atau tidak.
P.
KETIDAKNYAMANAN
DAN CARA MENGATASINYA
a.
Sering
buang air kecil atau nocturia
·
Penjelasan
mengenai sebab terjadinya
·
Kosongkan
saat terasa dorongan untuk BAK
·
Perbanyak
minum pada siang hari
·
Jangan
kurangi minum pada malam hari
·
Batasi
minum bahan diuretik seperti kopi, teh, cola dengan kafein
·
Tidur
dalam posisi miring, kaki ditinggikan untuk meningkatkan deuresis
·
Jelaskan
tentang tanda Urinarius Tracktus Infections
b.
Garis-garis
di perut
·
Gunakan
anti pruritic jika ada indikasinya
·
Gunakan
pakaian yang menopang payudara dan abdomen
c.
Chloasma/perubahan
warna areola
·
Hindari
sinar matahari berlebihan selama kehamilan
·
Gunakan
bahan pelindung non alergis
d.
Diare
·
Cairan
pengganti – rehidrasi oral
·
Hindari
makanan berserat
·
Makan
sedikit tapi sering
e.
Edema
·
Hindari
posisi berbaring terlentang
·
Hindari
posisi berdiri dalam waktu yang lama
·
Tinggikan
kaki, miring kekiri
·
Hindari
kaos kaki yang ketat
·
Lakukan
senam secara teratur
f.
Gatal-gatal
·
Gunakan
kompres, dingin mandi berendam/shower
·
Gusi
berdarah
·
Berkumur
dengan air hangat
·
Memeriksakan
gigi secara teratur
·
Jaga
kebersihan gigi, mengosok gigi dan flossing
g.
Hemoroid
(wasir)
·
Hindari
konstipasi
·
Makan
makanan yang berserat tinggi
·
Gunakan
kompres hangat
·
Dengan
perlahan masukkan kembali ke dalam rectum
h.
Insomnia
·
Gunakan
teknik relaksasi
·
Mandi
air hangat, minum minuman hangat (susu)
i.
Kelelahan/fatigue
·
Yakinkan
bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
·
Dorong
ibu untuk sering beristirahat
·
Hindari
istirahat yang berlebihan
j.
Keputihan
·
Tingkatkan
kebersihan dengan mandi setiap hari
·
Memakai
pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya
·
Hindari
pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari bahan nilon
k.
Keringat
bertambah
·
Pilihlah
pakaian yang longgar dan tipis
·
Tingkatkan
intake cairan
l.
Konstipasi
·
Tingkatkan
intake cairan, serat di dalam diet
·
Istirahat
cukup
·
Senam
·
Membiasakan
BAB teratur
·
BAB
setelah ada dorongan
m.
Kram
pada kaki
·
Kurangi
komsumsi susu (kandungan fosfor tinggi)
·
Berlatih
dorsofleksi pada kaki
·
Gunakan
penghangat
n.
Mengidam
·
Jelaskan
tentang bahaya makan yang tidak benar
·
Makan
makanan yang bergizi
o.
Perut
kembung
·
Hindari
makanan yang mengandung gas
·
Mengunyah
makanan secara sempurna
·
Lakukan
senam secara teratur
p.
Pusing
·
Bangun
secara perlahan dari posisi istirahat
·
Hindari
berdiri terlalu lama
·
Hindari
berbaring dalam posisi terlentang
q.
Rasa
mual/muntah-muntah
·
Hindari
bau atau faktor-faktor penyebab
·
Makan
biskuit kering atau roti bakar
·
Makan
sedikit-sedikit tapi sering
·
Duduk
tegak setiap kali selesai makan
·
Hindari
makanan yang berminyak dan bumbu merangsang
·
Bangun
tidur secara perlahan-lahan, hindari gerakan secara tiba-tiba
Q. KUNJUNGAN
ULANG
Kunjungan
ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
antenatal yang pertama. Kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan (1x
TM I, 1x TM II, 2x TM III). Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian
komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan. Jadwal kunjungan
ulang sebaiknya :
·
Sampai
dengan 28 mgg usia kehamilan, setiap 4 mgg
·
Antara
28-36 mgg usia kehamilan, setiap 2 mgg
·
Antara
36 mgg sampai kelahiran, setiap mgg
R. PEKERJAAN
Seorang
wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah sangat tergantung pada
jenis pekerjaannya, apakah lingkungan pekerjaan mengancam kehamilan/tidak dan
seberapa besar energi fisik dan mental yang diperlukan dalam bekerja. Sebagai
contoh : wanita yang bekerja sebagai radiografer dianjurkan untuk meninggalkan
pekerjaannya beberapa bulan sebelum hamil.
BAB
III
TANDA
BAHAYA PADA KEHAMILAN
Kasus kegawatdaruratan obstetri
adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat
kematian ibu dan janinnya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin
serta bayi baru lahir. Empat penyebab utama kematian ibu ialah:
·
Perdarahan
·
infeksi
dan sepsis
·
hipertensi
dan preeklamsi/eklamsia
·
persalinan
macet (distosia)
Persalinan macet hanya terjadi
pada saat persalinan berlangsung, sedangkan ketiga penyebab lain dapat terjadi
dalam kehamilan, persalinan, dan dalam masa nifas. Berikut ini hanya akan
dibahas mengenai tanda-tanda bahaya atau kegawatdaruratan yang terjadi dalam
kehamilan. Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai dalam kehamilan muda antara
lain:
·
Perdarahan
pervaginam
·
Hipertensi
Gravidarum
·
Nyeri
perut bagian bawah
Mengingat
manifestasi klinik kasus gawat darurat obstetri berbeda-beda dalam rentang yang
cukup luas, mengenal kasus tersebut tidak selalu mudah dilakukan, tergantung
pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya analisis, serta pengalaman
tenaga penolong. Kesalahan atau pun keterlambatan dalam menentukan kasus dapat
berakibat fatal. Oleh karena itu, saat menerima kasus, haruslah dianggap sebagai
kasus gawat darurat atau setidaknya berpotensi menjadi gawat darurat, sampai hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa kasus tersebut bukan gawat darurat.
A.
Perdarahan
Pervaginam
Perdarahan
yang terjadi pada hamil muda dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan. Oleh
karena itu, diperlukan analisis dan pemeriksaan yang cermat untuk menentukan
penyebabnya.
·
Perdarahan ringan membutuhkan waktu lebih
dari 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih
·
Perdarahan berat membutuhkan waktu kurang
dari 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih
1. Abortus
Imminens
Abortus Imminens
adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu, hasil konsepsi masih di dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi
serviks. Diagnosis abortus imminens ditentukan bila pada wanita hamil terjadi
perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai mules-mules sedikit atau
tidak sama sekali, besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan, serviks belum
membuka, dan tes kehamilan positif. Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi
perdarahan sedikit seperti pada saat haid. Hal ini disebabkan oleh penembusan
villi koriales ke dalam desidua, pada saat implantasi. Perdarahan implantasi
biasanya sedikit, warnanya merah dan cepat berhenti, tidak disertai mules-mules.
2. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah
dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar kavum uteri. Pada keadaan ini besar
kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila
kehamilan ektopik terganggu. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan
ektopik terganggu. Pada ruptur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi secara
tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan
penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok. Perdarahan pervaginam merupakan
tanda penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu.
Perdarahan
yang berasal dari uterusbiasanya tidak banyak dan berwarna coklat tua. Pada
kehamilan ektopik terganggu ditemukan bahwa usaha menggerakkan serviks uteri
menimbulkan rasa nyeri, demikian pula kavum Douglas menonjol dannyeri pada
perabaan. Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik
dengan gejala perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen
akut sampai gejala samar-samar, sehingga sulit membuat diagnosis.
3. Abortus
komplit
Pada abortus
kompletus semua hasil konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan sedikit,
ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mulai mengecil. Diagnosis dapat
dipermudah bila hasil konsepsi yang telah keluar dapat diperiksa apakah sudah
keluar semua dengan lengkap. Penderita dengan abortus kompletus tidak
memerlukan pengobatan secara khusus, hanya apabila ditemukan anemia perlu
diberi sulfas ferrosus (tablet Fe) atau transfusi.
4. Abortus
insipiens
Abortus insipiens
adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam
uterus. Rasa mules lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah.
5. Abortus
inkomplit
Abortus inkompletus
adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu
dengan masih ada sisa tertinggal di dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginal, kanalis
servikalis terbuka dan jaringan dapat
diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri
eksternum. Perdarahan yang terjadi pada abortus inkompletus dapat banyak
sekali, sehingga dapat menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan berhenti
sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. Apabila abortus inkompletus disertai
syok karena perdarahan, segera atasi syok segera, setelah keadaan membaik baru
dilakukan pengeluaran sisa konsepsi.
6. Abortus mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang
berkembang tanpa janin dan ditemukan jaringan seperti buah anggur. Secara
makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung
putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari
beberapa millimeter sampai 1 atau 2 sentimeter.
B.
Hipertensi
Gravidarum
Klasifikasi hipertensi dalam
kehamilan meliputi:
·
Hipertensi
(tanpa proteinuria dan edema)
·
Preeklampsia
ringan
·
Preeklampsia
berat
·
Eklampsia
C.
Nyeri
Perut Bagian Bawah
Nyeri
perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang kemungkinan merupakan gejala utama
pada kehamilan ektopik atau abortus, dapat juga disebabkan oleh sebab lain.
Nyeri perut bagian bawah dapat ditemukan pada Apendisitis, Peritonitis, Kista
ovarium, Sistitis, Pielonefritis akut, Peritonitis. Pada keadaan-keadaan
tersebut, nyeri perut mungkin disertai dengan berbagai gejala dan tanda, seperti
di bawah ini.
1.
Kista
ovarium
·
Nyeri
perut
·
Tumor
adneksa pada periksa dalam
·
Massa
tumor di perut bawah
·
Perdarahan
vaginal ringan
2.
Apendisitis
·
Nyeri
perut bawah
·
Demam
·
Nyeri
lepas
·
Perut
membengkak
·
Anoreksia
·
Mual/muntah
·
leus
paralitik
·
Lekositosis
3. Sistitis
·
Disuria
·
Sering
berkemih
·
Nyeri
perut
·
Nyeri
retro/suprapubik
4. Pielonefritis akut
·
Disuria
·
Demam
tinggi/menggigil
·
Sering
berkemih
·
Nyeri
perut
·
Nyeri
retro/suprapubik
·
Nyeri
pinggang
·
Sakit
di dada
·
Anoreksia
·
Mual/muntah
5. Peritonitis
·
Demam
·
Nyeri
perut bawah
·
Bising
usus (-)
·
Nyeri
lepas
·
Perut
kembung
·
Anoreksia
·
Mual/muntah
·
Syok
BAB IV
TANDA-TANDA DINI BAHAYA
KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN
LANJUT
A.
Perdarahan
pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai
sebelum bayi dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau
perdarahan antepartum.`Bila menjumpai klien dengan perdarahan pada
kehamilan setelah 22`minggu (perdarahan antepartum),`jangan melakukan periksa
dalam vagina (PD).
1.
SOLUSIO
PLASENTA
Solusio
plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri
sebelum janin lahir. Biasanya terjadi pada trimester ketiga, walaupun dapat
pula terjadi setiap saat dalam kehamilan. Plasenta dapat lepas sebagian atau
seluruhnya. Bila plasenta yang terlepas seluruhnya disebut solusio plasenta
totalis, bila hanya sebagian disebut solusio plasenta parsialis,
atau bisa juga hanya sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas sering disebut
rupture sinus marginalis. Perdarahan yang terjadi karena lepasnya plasenta ini
dapat mengalir ke luar yaitu pada solusio plasenta dengan perdarahan keluar.
Sedangkan pada solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi,
perdarahan tersembunyi di belakang plasenta. Dapat pula terjadi keduaduanya
atau perdarahannya menembus selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban.
2.
PLASENTA
PREVIA
Plasenta
previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan
normal plasenta terletak pada bagian atas uterus. Plasenta dapat menutupi
seluruh pembukaan jalan lahir yang disebut plasenta previa totalis,
apabila hanya sebagian jalan lahir yang tertutup jaringan plasenta maka disebut
plasenta previa parsialis. Sedangkan apabila pinggir plasenta berada
tepat pada pinggir pembukaan disebut plasenta previa marginalis.
Penyebab
utama pada perdarahan antepartum adalah solusio plasenta dan plasenta previa.
Selain kedua penyebab utama tersebut, perdarahan pada kehamilan lanjut dapat
juga disebabkan oleh hal lain. Misalnya rupture uteri atau gangguan pembekuan
darah.
3.
Sakit
kepala yang hebat,
penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Sakit
kepala, penglihatan kabur, bengak di wajah dan jari tangan sering berhubungan
dengan preeklampsia dan eklampsia. Gejala dan tanda tersebut disertai dengan
kejang serta kehilangan kesadaran. Keadaan lain yang dapat menyebabkan kejang
antara lain epilepsi, malaria, trauma kepala, meningitis, ensefalitis. Nyeri
kepala dan penglihatan kabur serta muntah dapat terjadi pada migrain.
4.
Keluar
cairan pervaginam
Pengeluaran
cairan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan kemungkinan mulainya
persalinan lebih awal. Bila pengeluaran berupa mucus bercampur darah (blood
show) dan mungkin disertai mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih
awal. Bila pengeluaran berupa cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban pecah
dini (KPD). Untuk menegakkan diagnosis KPD perlu diperiksa apakah cairan yang
keluar tersebut adalah cairan ketuban. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan
speculum untuk melihat dari mana asal cairan, kemudian pemeriksaan reaksi pH
basa.
5.
Gerakan
janin tidak teraba
Apabila
ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau
selama persalinan, maka perlu waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau
bahkan kematian janin dalam uterus. Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang
dapat juga terjadi pada solusio plasenta dan rupture uteri. Menurut Sadovsky
(1979), jumlah rata-rata pergerakan fetus perminggu adalah 50 sampai 950
gerakan . Variasi hariannya yang paling rendah adalah 4 – 10 per 12 jam pada
kehamilan normal.
6.
Nyeri
perut yang hebat
Seperti
sudah dijelaskan di atas bahwa nyeri perut kemungkinan merupakan tanda
kemungkinan Persalinan preterm, Rupture uteri, Solusio plasenta. Nyeri perut
hebat dapat terjadi pada rupture uteri (nyeri dapat berkurang setelah rupture
terjadi) disertai dengan syok, perdarahan intraabdomen dan atau pervaginam,
kontur uterus yang abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik,
mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus
diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan
fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi,
persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu berikut ini.
Tanda bahaya pada kehamilan
·
Perdarahan
pervagina
·
Abortus
imminens
·
Kehamilan
ektropik terganggua
·
Abortus
komplit
·
Abortus insipiens
·
Abortus
inkomplit
·
Abortus
mola
Tanda tanda dini bahaya
komplikasi pada kehamilan lanjut
·
Solusio
plasenta
·
Plasenta
previa
·
Sakit
kepala yang hebat, penglihatan kabur,bengkak di wajah dan jari-jari tangan
·
Keluar
cairan pervagina
·
Gerakan
janin tidak teraba
·
Nyerii
perut yang hebat.
DAFTAR PUSTAKA
Persis Mary Hamilton, 1995:84
Manuaba, 1998:96
Ibrahim, 1993 :59
http://askeb 1/BAB I - Eliminasi.htm
Alimul H, A.A. 2006. Pengantar
kebutuhan dasar manusia. Jakarta: salemba medika.
Varney,
Helen. 1997. Varney Midwifery.
Hamilton,
Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC.
Bobak.
2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC.
Depkes
RI. 2001. Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan Persalinan Dan Nifas. Jakarta.
Mochtar,
Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC
Saifuddin
et al. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal
Dan Neonatal. Jakarta. YBP-SP.
unningham
et al. 1995. Obstetri William. Jakarta. EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar