Minggu, 16 Desember 2012

KEBUTUHAN IBU HAMIL TRIMESTER I,II,DAN III


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Kehamilan yang sehat , kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari asuhankebidanan. Supervise dan pengawasan kesehatan yang konsisten sangat penting. Banyak adaptasi selama kehamilan yang tidak diketahui ibu hamil dan keluarganya. Bidan yang memiliki pengetahuan dapat membantu ibu hamil mengenali hubungan antara status fisik dan rencana perawatannya. Berbagai informasi membangkitkan semangat ibu hamil untuk berpartisipasi dalam perawatannya sendiri. hal ini bergantung kepada keingintahuannya, kebutuhannya akan pengetahuan, dan kesiapannya untuk belajar.Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahanfisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harusdiperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil,istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi,memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjunganulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Namun dalam makalah ini kami akanmembahas tentang Eliminasi pada ibu hamil trimester I, II, dan III. Kebutuhan Eliminasi Ibu Hamil adalah permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan Buang air Kecil dan Buang air Besar selama masa kehamilan. Masalah BAK dan BAB selama masa kehamilan bisa terjadi menjadi tidak lancar jikahal yang menjadi mandatory selama masa kehamilan tidak dijaga dengan baik. Makadengan itu perlunya para ibu-ibu untuk mengetahui apa itu Kebutuhan Eliminasi PadaIbu Hamil yang di perlukan.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimangsud dengan Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil dari Trimester 1, 2 dan3 ?
2.      Apa saja Kebutuhan Eliminasi yang harus dipenuhi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3?
3.      Eliminasi apa saja yang terjadi pada IBU Hamil ?
4.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi eliminasi ?
5.      Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya eliminasi?
6.      Gangguan-gangguan apa saja saja yang dapat terjadi dalam proses eliminasi ?
C.   Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan pada ibuselama hamil, sehingga permasalahan eliminasi tersebut bisa diatasi dengan baik. Selain itu juga agar dapat membantu proses perkuliahan Asuhan Kebidanan bagi para mahasiswa DIII Kebidanan, baik itu untuk mahasiswa maupun para dosen pengampu.

D.   Manfaat Penulisan
1.      Dapat memudahkan kita untuk mempelajari apa itu eliminasi pada ibu hamil trimester 1,2,dan 3.
2.      Menambah wawasan tentang kebutuhan eliminasi yang harus dipenuhi oleh ibu hami trimester 1,2,dan 3.
3.      Dapat mengetahui eliminasi apa saja yang terjadi pada ibu hamil trimester 1,2,dan 3.
4.      Dapat mengetahui factor-faktor hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya eliminasi serta gangguan yang dapat terjadi dalam proses eleminasi.

E.   Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang kami gubakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu Daftar pustaka, karena data-data yang kami peroleh untuk mendukung penulisan makalah ini bersumber pada buku-buku penunjang kebidanan serta dari internet.













BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu berikut ini.

B.     KEBUTUHAN – KEBUTUHAN IBU HAMIL
A.     ELIMINASI
1.      Pengertian Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil dari Trimester 1, 2 dan 3
Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu yang harus dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAk dan BAB.
·         Eliminasi Urin
Eliminasi adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).
·         Eliminasi Alvi (Defekasi)
Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.
2.      Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
·         Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral dan air.
·         Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap.
·         Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.
3.      Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil
·         Trimester I : Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
·         Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul.
·         Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.
4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah
·         Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya
·         Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine
·         Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.



·         Stress psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.
·         Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia
·         Asupan cairan
Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.
·         Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus.
·         Kerusakan sensoris dan motoris
Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.

5.      Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi pada masa kehamilan
·         BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
·         BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga pada Ibu Hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat.
·         Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.
6.      Gangguan /masalah pada proses eleminasi
·         Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine
a.       Retensi urine,merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.
b.      Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine.
c.       Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan sesorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria, Urinaria supresi.
·         Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
a.       Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.
b.      Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah.
c.       Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus.

B.     NUTRISI
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil 11-13 kg.
Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk :
·         Pertumbuhan dan perkembangan janin
·         Mengganti sel-sel tubuh yang rusak
·         Sumber tenaga
·         Mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan
Beberapa hal harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain :
·         Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup dan teratur
·         Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas
·         Hindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi
·         Hindari makanan dan minuman yang mengandung alcohol
·         Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna
·         Hindari merokok.
Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang mengandung unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
A.     Sumber Tenaga (Sumber Energi)
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari sekitar 15 % lebih banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori dalam sehari. Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak.
B.     Sumber Pembangun
Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Kebutuhan protein yang dianjurkan sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut sekitar 70 % dipakai untuk kebutuhan janin dan kandungan.
C.     Sumber Pengatur dan Pelindung
Sumber zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin dan mineral. Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolism tubuh.
*      Kebutuhan makanan sehari-hari untuk ibu hamil, yaitu :
·         Kalori              :           2500 Kkal
·         Protein                         :           85 g
·         Kalsium (Ca)   :           1,5 g
·         Zat besi (Fe)     :           15 mg
·         Vitamin A        :           6000 IU
·         Vitamin B        :           1,8 mg
·         Vitamin C        :           100 mg
·         Riboflavin       :           2,5 mg
·         As nicotin        :           18 mg
·         Vitamin D        :           400-800 IU

Pada umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk setiap trimester berbeda-beda, hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada setiap trimester tersebut. Pada kehamilan trimester pertama (0-14 minggu), umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh baik. Makanlah makanan dengan porsi kecil tapi sering, seperti sup, susu, telur, biskuit, buah-buahan segar dan jus.
Pada trimester kedua (s/d usia 28 minqgu), nafsu makan sudah pulih kembali kebutuhan makan harus lebih banyak dari biasanya meliputi zat sumber tenaga, pembangun, pelindung dan pengatur. Hal ini untuk kebutuhan janin.
Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, tetapi jangan kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuhbesar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan. Untuk memperoleh asupan makanan yang sehat, ibu hamil dianjurkan untuk mengolah makanan secara sehat pula.
*      Adapun cara pengolahan makanan yang sehat dan tepat sebagai berikut :
·         Pilihlah sayuran dan buah-buahan yang segar dan berwarna kuning
·         Pilihlah daging dan ikan yang segar
·         Cucilah tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
·         Cucilah bahan makanan yang bersih
·         Jangan memasak sayuran sampai layu
·         Konsumsilah makanan yang diolah sampai matang
·         Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet, bumbu masak (vetsin)
·         Hindari pemakaian minyak yang sudah berkali-kali digunakan
·         Perhatikan tanggal kadaluarsa dan komposisi vitamin, mineral dan tempat makanan kalengan
Simpanlah peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman jangan membiarkan binatang berkeliaran didapur.

D.     PERSONAL HYGIENE
Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri. Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan  yang kotor banyak mengandung kuman-kuman.


a.       Cara merawat gigi
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain : Tambal gigi yang berlubang,Mengobati gigi yang terinfeksi,Untuk mencegah caries,Menyikat gigi dengan teratur,Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja,Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
b.      Manfaat mandi
·         Merangsang sirkulasi
·         Menyegarkan
·         Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan
·         Mandi hati-hati jangan sampai jatuh
·          Air harus bersih
·         Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas
·         Gunakan sabun yang mengandung antiseptic
c.       Perawatan rambut
Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali
d.      Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.
e.       Perawatan vagina / vulva
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal – hal yang harus diperhatikan adalah
·         celana dalam harus kering
·         Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
·         Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus
f.       Perawatan kuku
Kuku bersih dan pendek

E.      OKSIGEN
Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu:
·         Udara yang bersih
·         Tidak kotor / polusi udara
·         Tidak bau, dsb.
Pada prinsipnya hindari ruangan / tempat yang dipenuhi oleh polusi udara (terminal, ruangan yang sering dipergunakan untuk merokok).

F.      PAKAIAN
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk / pita yang menekan dibagian perut / pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi. Kaos kaki ketat tidak boleh digunakan.
·         BH
Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nylon yang halus.
·         Korset
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis di sebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya.



G.     SEKSUAL
Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil, kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan dengan tanda infeksi, pendarahan, mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan persalinan bisa terangsang karena, sperma mengandung prostaglandin. Perlu diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut yang makin membesar dan tekniknya pun sudah sulit dilakukan. Posisi diatur untuk menyesuaikan pembesaran perut.

H.     MOBILISASI , BODY MEKANIK
Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama kehamilan. Karena sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang. Alternatif sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :
a.       Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil duduk di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul dengan posisi berdiri pada sebuah dinding.
b.      Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu letakkan satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah kotak.
c.       Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.
d.      Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan.
·         Untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan cara membengkokan kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan.
·         Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirin
e.       Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi.

I.        EXERCISE / SENAN HAMIL
Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut :
·         Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan lain-lain.
·         Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 02 terpenuhi.
·         Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain.
·         Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.
·         Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi.
·         Mendukung ketenangan fisik
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut :
·         Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22 minggu)
·         Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya yang menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak premature pada persalinan sebelumnya
·         Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
·         Berpakaian cukup longgar
·         Menggunakan kasur/ matras
J.       ISTRAHAT/TIDUR
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.



K.     IMUNISASI
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan Janin.
Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.

L.      TRAVELING
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila. kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian. Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi / diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan.

M.    PERSIAPAN LAKTASI
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
*      Pelayanan pada BPM terdiri atas :
a.      Penyuluhan
·         Keunggulan ASI
·         Manfaat rawat gabung
·         Perawatan puting susu
·          Perawatan bayi
·         Gizi ibu hamil dan menyusui
·         Keluarga berencana
b.      Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan dalam menyusui
Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah. Oleh karenanya bidan harus dapat membuat ibu tertarik dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah
1.      Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya.
2.      Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula.
3.      Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui.
4.      Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan.
5.      Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
c.       Pelayanan pemeriksaan payudara, perawatan puting susu dan senam hamil
Tujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi. Untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan puting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan cara:
1.      Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu
2.      Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk
3.      Dengan perlahan puting susu dan areola ditarik, untuk membentuk ”dot”, bila puting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit berarti kurang lentur. Masuk ke dalam berarti puting susu terbenam.

*      Puting susu dapat dikoreksi dengan :
1.      Gerakan Hofman (Sekarang tidak dianjurkan lagi)
2.      Penggunaan pompa putting
Bila pompa puting tidak tersedia dapat dibuat dari modifikasi jarum suntik 10 cc, bagian ujung jarum dipotong dan kemudian pendorong dimasukkan dari arah potongan tersebut. Kemudian tarik putting perlahan sehingga ada tahanan dan dipertahankan selama 30 detik sampai 1 menit. Lakukan beberapa kali dalam sehari.
*      Langkah – langkah Menyusui Yang Benar
a.      Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting susu.
b.      Bayi diletakkan menghadap payudara.
c.       Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah dan punggung ibu bersandar pada kursi.
d.      Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu ( kepala tidak boleh menengadah, dan bokong menengadah, dan bokong bayi ditahandengan telapak tangan ).
e.       Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu dan yang satu didepan
f.        Perut bayi menempel badan ibu, badan dan kepala bayi sedikit melengkung sehingga dapat melingkari perut ibu, tidak hanya membelokkan kepala bayi
g.      Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
h.      Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
3.      Payudara dipegang dengan ibu jari di atas puting dan jari yang lain menopang di bawahnya, jangan menekan puting susu atau areolanya saja seperti memegang rokok.
4.      Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau sudut mulut bayi dengan puting.
5.      Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukan ke mulut bayi.
a.       Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit – langit dan lidah bayi akan menekan.
b.      Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan namun kuat, maka payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
6.      Melepas isapan Bila satu payudara telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus menghisap sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan payudara yang lain.
Cara melepaskan isapan bayi :
a.       Jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau,
b.      Dagu bayi ditekan ke bawah
7.      Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting susu.

N.     PERSIAPAN KELAHIRAN BAYI
Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi. Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
*      Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan :
Langkah I : Membuat rencana persalinan
Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut :
·         Tempat persalinan
·         Memilih tenaga kesehatan terlatih
·         Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
·         Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
·         Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
·         mengumpulkan biaya tersebut
·         Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada.
Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :
·         Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?
·         Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ?
Langkah III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu, jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini :
·         Dimana ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit)
·         Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan
·         Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial
Langkah IV : Membuat rencana/pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan.

Langkah V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan
Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk persiapan persalinan.

O.     MEMANTAU KESEJAHTERAAN BAYI
Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara menghitung gerakan janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak.

P.      KETIDAKNYAMANAN DAN CARA MENGATASINYA
a.       Sering buang air kecil atau nocturia
·         Penjelasan mengenai sebab terjadinya
·         Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
·         Perbanyak minum pada siang hari
·         Jangan kurangi minum pada malam hari
·         Batasi minum bahan diuretik seperti kopi, teh, cola dengan kafein
·         Tidur dalam posisi miring, kaki ditinggikan untuk meningkatkan deuresis
·         Jelaskan tentang tanda Urinarius Tracktus Infections
b.      Garis-garis di perut
·         Gunakan anti pruritic jika ada indikasinya
·         Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen
c.       Chloasma/perubahan warna areola
·         Hindari sinar matahari berlebihan selama kehamilan
·         Gunakan bahan pelindung non alergis
d.      Diare
·         Cairan pengganti – rehidrasi oral
·         Hindari makanan berserat
·         Makan sedikit tapi sering
e.       Edema
·         Hindari posisi berbaring terlentang
·         Hindari posisi berdiri dalam waktu yang lama
·         Tinggikan kaki, miring kekiri
·         Hindari kaos kaki yang ketat
·         Lakukan senam secara teratur
f.       Gatal-gatal
·         Gunakan kompres, dingin mandi berendam/shower
·         Gusi berdarah
·         Berkumur dengan air hangat
·         Memeriksakan gigi secara teratur
·         Jaga kebersihan gigi, mengosok gigi dan flossing
g.       Hemoroid (wasir)
·         Hindari konstipasi
·         Makan makanan yang berserat tinggi
·         Gunakan kompres hangat
·         Dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rectum
h.      Insomnia
·         Gunakan teknik relaksasi
·         Mandi air hangat, minum minuman hangat (susu)
i.        Kelelahan/fatigue
·         Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
·         Dorong ibu untuk sering beristirahat
·         Hindari istirahat yang berlebihan
j.        Keputihan
·         Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
·         Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya
·         Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari bahan nilon

k.      Keringat bertambah
·         Pilihlah pakaian yang longgar dan tipis
·         Tingkatkan intake cairan
l.        Konstipasi
·         Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet
·         Istirahat cukup
·         Senam
·         Membiasakan BAB teratur
·         BAB setelah ada dorongan
m.    Kram pada kaki
·         Kurangi komsumsi susu (kandungan fosfor tinggi)
·         Berlatih dorsofleksi pada kaki
·         Gunakan penghangat
n.      Mengidam
·         Jelaskan tentang bahaya makan yang tidak benar
·         Makan makanan yang bergizi
o.      Perut kembung
·         Hindari makanan yang mengandung gas
·         Mengunyah makanan secara sempurna
·         Lakukan senam secara teratur
p.      Pusing
·         Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
·         Hindari berdiri terlalu lama
·         Hindari berbaring dalam posisi terlentang
q.      Rasa mual/muntah-muntah
·         Hindari bau atau faktor-faktor penyebab
·         Makan biskuit kering atau roti bakar
·         Makan sedikit-sedikit tapi sering
·         Duduk tegak setiap kali selesai makan
·         Hindari makanan yang berminyak dan bumbu merangsang
·         Bangun tidur secara perlahan-lahan, hindari gerakan secara tiba-tiba


Q.     KUNJUNGAN ULANG
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal yang pertama. Kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan (1x TM I, 1x TM II, 2x TM III). Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan. Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
·         Sampai dengan 28 mgg usia kehamilan, setiap 4 mgg
·         Antara 28-36 mgg usia kehamilan, setiap 2 mgg
·         Antara 36 mgg sampai kelahiran, setiap mgg

R.     PEKERJAAN
Seorang wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah sangat tergantung pada jenis pekerjaannya, apakah lingkungan pekerjaan mengancam kehamilan/tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental yang diperlukan dalam bekerja. Sebagai contoh : wanita yang bekerja sebagai radiografer dianjurkan untuk meninggalkan pekerjaannya beberapa bulan sebelum hamil.

























BAB III
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

Kasus kegawatdaruratan obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin serta bayi baru lahir. Empat penyebab utama kematian ibu ialah:
·         Perdarahan
·         infeksi dan sepsis
·         hipertensi dan preeklamsi/eklamsia
·         persalinan macet (distosia)
Persalinan macet hanya terjadi pada saat persalinan berlangsung, sedangkan ketiga penyebab lain dapat terjadi dalam kehamilan, persalinan, dan dalam masa nifas. Berikut ini hanya akan dibahas mengenai tanda-tanda bahaya atau kegawatdaruratan yang terjadi dalam kehamilan. Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai dalam kehamilan muda antara lain:
·         Perdarahan pervaginam
·         Hipertensi Gravidarum
·         Nyeri perut bagian bawah
Mengingat manifestasi klinik kasus gawat darurat obstetri berbeda-beda dalam rentang yang cukup luas, mengenal kasus tersebut tidak selalu mudah dilakukan, tergantung pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya analisis, serta pengalaman tenaga penolong. Kesalahan atau pun keterlambatan dalam menentukan kasus dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, saat menerima kasus, haruslah dianggap sebagai kasus gawat darurat atau setidaknya berpotensi menjadi gawat  darurat, sampai hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kasus tersebut bukan gawat darurat.

A.     Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada hamil muda dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan. Oleh karena itu, diperlukan analisis dan pemeriksaan yang cermat untuk menentukan penyebabnya.
·         Perdarahan ringan membutuhkan waktu lebih dari 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih
·         Perdarahan berat membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih

1.  Abortus Imminens
Abortus Imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih di dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. Diagnosis abortus imminens ditentukan bila pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai mules-mules sedikit atau tidak sama sekali, besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan, serviks belum membuka, dan tes kehamilan positif. Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit seperti pada saat haid. Hal ini disebabkan oleh penembusan villi koriales ke dalam desidua, pada saat implantasi. Perdarahan implantasi biasanya sedikit, warnanya merah dan cepat berhenti, tidak disertai mules-mules.
2.  Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar kavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada ruptur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok. Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu.
 Perdarahan yang berasal dari uterusbiasanya tidak banyak dan berwarna coklat tua. Pada kehamilan ektopik terganggu ditemukan bahwa usaha menggerakkan serviks uteri menimbulkan rasa nyeri, demikian pula kavum Douglas menonjol dannyeri pada perabaan. Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai gejala samar-samar, sehingga sulit membuat diagnosis.
3.  Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasil konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mulai mengecil. Diagnosis dapat dipermudah bila hasil konsepsi yang telah keluar dapat diperiksa apakah sudah keluar semua dengan lengkap. Penderita dengan abortus kompletus tidak memerlukan pengobatan secara khusus, hanya apabila ditemukan anemia perlu diberi sulfas ferrosus (tablet Fe) atau transfusi.
4.  Abortus insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah.

5.  Abortus inkomplit
Abortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal di dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginal, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum. Perdarahan yang terjadi pada abortus inkompletus dapat banyak sekali, sehingga dapat menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. Apabila abortus inkompletus disertai syok karena perdarahan, segera atasi syok segera, setelah keadaan membaik baru dilakukan pengeluaran sisa konsepsi.
6.  Abortus mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janin dan ditemukan jaringan seperti buah anggur. Secara makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter sampai 1 atau 2 sentimeter.

B.     Hipertensi Gravidarum
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan meliputi:
·         Hipertensi (tanpa proteinuria dan edema)
·         Preeklampsia ringan
·         Preeklampsia berat
·         Eklampsia

C.     Nyeri Perut Bagian Bawah
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang kemungkinan merupakan gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus, dapat juga disebabkan oleh sebab lain. Nyeri perut bagian bawah dapat ditemukan pada Apendisitis, Peritonitis, Kista ovarium, Sistitis, Pielonefritis akut, Peritonitis. Pada keadaan-keadaan tersebut, nyeri perut mungkin disertai dengan berbagai gejala dan tanda, seperti di bawah ini.
1.      Kista ovarium
·         Nyeri perut
·         Tumor adneksa pada periksa dalam
·         Massa tumor di perut bawah
·         Perdarahan vaginal ringan
2.      Apendisitis
·         Nyeri perut bawah
·         Demam
·         Nyeri lepas
·         Perut membengkak
·         Anoreksia
·         Mual/muntah
·         leus paralitik
·         Lekositosis
3.      Sistitis
·         Disuria
·         Sering berkemih
·         Nyeri perut
·         Nyeri retro/suprapubik
4.      Pielonefritis akut
·         Disuria
·         Demam tinggi/menggigil
·         Sering berkemih
·         Nyeri perut
·         Nyeri retro/suprapubik
·         Nyeri pinggang
·         Sakit di dada
·         Anoreksia
·         Mual/muntah
5.      Peritonitis
·         Demam
·         Nyeri perut bawah
·         Bising usus (-)
·         Nyeri lepas
·         Perut kembung
·         Anoreksia
·         Mual/muntah
·         Syok


BAB IV
TANDA-TANDA DINI BAHAYA
KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN LANJUT

A.    Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.`Bila menjumpai klien dengan perdarahan pada kehamilan setelah 22`minggu (perdarahan antepartum),`jangan melakukan periksa dalam vagina (PD).
1.      SOLUSIO PLASENTA
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir. Biasanya terjadi pada trimester ketiga, walaupun dapat pula terjadi setiap saat dalam kehamilan. Plasenta dapat lepas sebagian atau seluruhnya. Bila plasenta yang terlepas seluruhnya disebut solusio plasenta totalis, bila hanya sebagian disebut solusio plasenta parsialis, atau bisa juga hanya sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas sering disebut rupture sinus marginalis. Perdarahan yang terjadi karena lepasnya plasenta ini dapat mengalir ke luar yaitu pada solusio plasenta dengan perdarahan keluar. Sedangkan pada solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, perdarahan tersembunyi di belakang plasenta. Dapat pula terjadi keduaduanya atau perdarahannya menembus selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban.

2.      PLASENTA PREVIA
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak pada bagian atas uterus. Plasenta dapat menutupi seluruh pembukaan jalan lahir yang disebut plasenta previa totalis, apabila hanya sebagian jalan lahir yang tertutup jaringan plasenta maka disebut plasenta previa parsialis. Sedangkan apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan disebut plasenta previa marginalis.
Penyebab utama pada perdarahan antepartum adalah solusio plasenta dan plasenta previa. Selain kedua penyebab utama tersebut, perdarahan pada kehamilan lanjut dapat juga disebabkan oleh hal lain. Misalnya rupture uteri atau gangguan pembekuan darah.

3.      Sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Sakit kepala, penglihatan kabur, bengak di wajah dan jari tangan sering berhubungan dengan preeklampsia dan eklampsia. Gejala dan tanda tersebut disertai dengan kejang serta kehilangan kesadaran. Keadaan lain yang dapat menyebabkan kejang antara lain epilepsi, malaria, trauma kepala, meningitis, ensefalitis. Nyeri kepala dan penglihatan kabur serta muntah dapat terjadi pada migrain.

4.      Keluar cairan pervaginam
Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan kemungkinan mulainya persalinan lebih awal. Bila pengeluaran berupa mucus bercampur darah (blood show) dan mungkin disertai mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal. Bila pengeluaran berupa cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban pecah dini (KPD). Untuk menegakkan diagnosis KPD perlu diperiksa apakah cairan yang keluar tersebut adalah cairan ketuban. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan speculum untuk melihat dari mana asal cairan, kemudian pemeriksaan reaksi pH basa.

5.      Gerakan janin tidak teraba
Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau selama persalinan, maka perlu waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan kematian janin dalam uterus. Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang dapat juga terjadi pada solusio plasenta dan rupture uteri. Menurut Sadovsky (1979), jumlah rata-rata pergerakan fetus perminggu adalah 50 sampai 950 gerakan . Variasi hariannya yang paling rendah adalah 4 – 10 per 12 jam pada kehamilan normal.
6.      Nyeri perut yang hebat
Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa nyeri perut kemungkinan merupakan tanda kemungkinan Persalinan preterm, Rupture uteri, Solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada rupture uteri (nyeri dapat berkurang setelah rupture terjadi) disertai dengan syok, perdarahan intraabdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
































BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu berikut ini.
Tanda bahaya pada kehamilan
·         Perdarahan pervagina
·         Abortus imminens
·         Kehamilan ektropik terganggua
·         Abortus komplit
·         Abortus  insipiens
·         Abortus inkomplit
·         Abortus mola
Tanda tanda dini bahaya komplikasi pada kehamilan lanjut
·         Solusio plasenta
·         Plasenta previa
·         Sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur,bengkak di wajah dan jari-jari tangan
·         Keluar cairan pervagina
·         Gerakan janin tidak teraba
·         Nyerii perut yang hebat.

DAFTAR PUSTAKA

Persis Mary Hamilton, 1995:84
Manuaba, 1998:96
Ibrahim, 1993 :59
http://askeb 1/BAB I - Eliminasi.htm
Alimul H, A.A. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: salemba medika.
Varney, Helen. 1997. Varney Midwifery.
Hamilton, Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC.
Bobak. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC.
Depkes RI. 2001. Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan Persalinan Dan Nifas. Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC
Saifuddin et al. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta. YBP-SP.
unningham et al. 1995. Obstetri William. Jakarta. EGC.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar